Politik

Pemerintah Diingatkan Perbaiki Sistem Peringatan Bencana

Selasa, 21 Desember 2021 - 12:10 | 29.20k
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. (FOTO: dok. PakMul.id)
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. (FOTO: dok. PakMul.id)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mendorong Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Geologi Kementerian ESDM menjalin kerja sama strategis pembaruan dan pemeliharaan sistem peringatan dini bencana alam di sejumlah titik rawan.  

Kerja sama lintas lembaga ini penting untuk memperkuat sistem peringatan dini bencana serta antisipatif terhadap jatuhnya korban jiwa akibat bencana alam yang sering terjadi beberapa waktu belakangan. 

Menurutnya, selama ini Pemerintah kurang mengoptimalkan kedua badan ini dalam upaya penanggulangan bencana. Padahal bila kedua badan ini disinergikan dapat memperkuat sistem peringatan dini yang memadai. 

BRIN dengan segala jaringan yang dimiliki mampu menghasilkan produk inovasi dan invensi yang dibutuhkan dalam penanggulangan bencana. Sementara Badan Geologi Kementerian ESDM bisa membantu mengoperasikan dan memelihara alat yang digunakan.  

"Kedua badan ini punya sumberdaya yang memadai untuk menghasilkan produk dan sistem peringatan dini bencana alam yang dibutuhkan," terang Mulyanto dalam keterangan tertulisnya, Selasa 21 Desember 2021.

Saat ini, Indonesia perlu menambah alat peringatan dini bencana di berbagai daerah untuk mengantisipasi jatuh korban saat terjadi bencana alam. Pemerintah secara regular juga harusnya memperbaiki sistem peringatan dini bencana ini, baik dengan melakukan perawatan maupun penambahan alat baru. 

Termasuk dengan menambah peralatan deteksi dan komunikasi masyarakat dalam rangka membangun kesiapsiagaan terhadap bencana. Terlebih negara ini dikepung oleh risiko bencana gunung berapi. 

"Kita ini seperti tinggal di daerah lingkar api atau ring of fire yang berbahaya. Sehingga kesiapsiagaan serta ketersediaan sistem peringatan dini bencana serta kelancaran komunikasi kepada masyarakat menjadi keharusan," tegas Mulyanto. 

Ia menambahkan, BRIN dan Badan Geologi Kementerian ESDM serta BMKG mestinya memperhatikan tingkat prioritas masalah ini. Dan, dirinya di Komisi VII DPR RI sebagai mitra dari lembaga-lembaga Pemerintah tersebut akan mendorong dan memprioritaskan anggaran untuk keamanan masyarakat.

Mulyanto menyebutkan, berdasarkan pengalaman letusan Gunung Semeru harusnya Pemerintah dapat menarik pelajaran tentang pentingnya tindakan antisipasi. Pemerintah perlu membangun sistem peringatan dini bencana dan aktif mendidik masyarakat agar selalu waspada pada potensi bencana yang bakal terjadi. 

Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperwati, sebelumnya mengungkapkan, bahwa pihaknya ingin agar ada penambahan peralatan di Pos Pemantauan Gunung Api Semeru. Ia juga meminta agar kamera pemantau panas ditambah pada beberapa titik rawan.  

Menurutnya, meski kondisi Gunung Semeru selalu berubah dan tidak bisa ditebak, sehingga tidak dapat diprediksi kapan munculnya bencana, namun demikian dari gejala awalnya, termasuk dari alat pengukur suhu dari gunung, kita dapat memprediksi kondisi yang tidak diinginkan. 

Dirinya berharap dengan adanya perlengkapan dan peralatan yang memadai, dapat meminimalisasi korban dan evakuasi dapat dilakukan sedini mungkin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES