Wisata

Gua Ranggawulung dan Curug Nini, Jadi Fokus Wisata Alam Desa Setiawaras Tasikmalaya

Sabtu, 18 Desember 2021 - 12:48 | 136.30k
Curug Nini yang berada Desa Setiawaras Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. (Foto: Anton/ TIMES Indonesia)
Curug Nini yang berada Desa Setiawaras Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. (Foto: Anton/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYAGua Ranggawulung dan Curug Nini menjadi fokus Pemerintah Desa Setiawaras Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, dalam pengembangan destinasi wisata alam.

Kepala Desa Setiawaras Asep Kusnawan mengatakan,dua destinasi wisata tersebut sekarang masih dalam tahap pelaksanaan pembangunan. Pihaknya sudah berencana, Mei 2022 mendatang akan melaksanakan peresmiannya.

Untuk Gua Ranggawulung, pemerintah desa sudah mengalokasikan dari anggaran Dana Desa sebesar Rp 100 juta. Semua kegiatan yang sifatnya usaha itu dilimpahkan kepada BUMDes.

"Jadi kami hanya menganggarkan ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), selanjutnya BUMDes yang mengelola dan bekerja sama dengan kelompok penggerak wisata yang ada di daerah masing-masing," ucap Asep Kusnawan  kepada TIMES Indonesia, Sabtu (18/12/2021).

Menurut Asep untuk wisata Curug Nini, memiliki daya tarik curug (air terjun) dengan ketinggian sekitar 40 meter, kemudian ada undak-undak dengan tiga anak tangga unik. Ditambah bagian pinggir sungai itu ada persawahan, kurang lebih luas lahannya mencapai 5 hektare.

Saat musim tanam dan musim panen, lokasi ini amat terlihat nuansa alamnya. Wisatawan dari kota bisa belajar bagaimana cara menanam dan memotong padi sebagai salah satu edukasi. Kemudian, akses jalan menuju ke Curug Nini juga melewati perkebunan kakao dan peternakan.

"Bisa diintegrasikan antara wisata alam dengan wisata edukasi. Di sektor peternakan dan perkebunan juga bisa dijadikan daya tarik untuk wisatawan. Ke depannya akan dibuat paket wisata," kata  Asep.

Wisatawan diarahkan untuk bisa berkunjung ke seluruh daerah yang ada di wilayah desa. Sebab, di sini ada 13 dusun dengan berbagai macam karakter dan sejarah yang berbeda.  Namun sejauh ini, yang menjadi hambatan, panjang sungai itu tidak lebih dari sekitar 6 km.

"Akibatnya, kalau terjadi hujan, langsung banjir. Kalau tidak ada hujan, satu minggu juga air jadi surut. Untuk mencegah supaya air tetap ada mengalir, ke depannya ingin dibuat bendungan yang sifatnya bisa buka-tutup," ungkap Asep.

Sementara, lanjut Asep, untuk daya tarik dari Gua Ranggawulung adalah keantikan dan keunikannya. Pemerintah Desa menjaga gua tersebut seketat-ketatnya. Jangankan untuk bisa mengambil keluar dari gua, untuk memegangnya saja ada larangan. Terkecuali, benda-benda yang masih bisa dimaklumi untuk dipegang.

"Itu tujuannya untuk menjaga keaslian dan orisinalitas sebuah gua. Bahkan pengunjung dilarang merokok di sana. Gua itu hasil karya alam bukan ciptaan manusia. Namun, diyakini dengan dibukanya gua itu bisa menarik untuk dijadikan penelitian, untuk menjadikan wisata edukasi juga dan bisa membuka lapangan usaha," ujarnya.

Diharfapkan, nantinya masyarakat desa bisa berjualan di lokasi wisata tersebut. Sementara, warga yang ada di luar desa wisata itu bisa memasok atau menyuplai barang yang terjual sehingga nanti ada integrasi.

"Sehingga, semua masyarakat merasakan manfaat, keuntungan dengan dibukanya sebuah destinasi wisata baik Gua Ranggawulung maupun Curug Nini," tutup  Kepala Desa Setiawaras Kabupaten Tasikmalaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES