Kesehatan

Inggris Sebut Vaksin Booster Bisa Beri Perlindungan Tinggi dari Omicron

Sabtu, 18 Desember 2021 - 07:33 | 90.02k
Ilustrasi - Vaksin Covid 19 (FOTO: Reuters/Dado Ruvic)
Ilustrasi - Vaksin Covid 19 (FOTO: Reuters/Dado Ruvic)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Peneliti di Inggris menganalisis bahwa dampak suntikan booster Covid pada omicron bisa memberikan 85 % perlindungan terhadap penyakit parah.

Dilansir BBC, perlindungan itu sedikit lebih rendah daripada yang diberikan vaksin terhadap versi Covid sebelumnya.

Pemodelan dari tim di Imperial College London itu didasarkan pada informasi yang terbatas pada Omicron.

Para peneliti mengatakan ada tingkat ketidakpastian yang tinggi sampai lebih banyak informasi dunia nyata dikumpulkan tentang varian baru ini yang menyebar dengan cepat.

Para ahli masih mencoba untuk mencari tahu seberapa ringan atau parahnya Omicron.

Vaksin membantu mengajari tubuh cara melawan Covid. Tetapi yang digunakan saat ini tidak dirancang untuk memerangi varian Omicron yang sangat bermutasi, yang berarti mereka bukan pasangan yang sempurna.

Untuk menyiasatinya, orang-orang di Inggris disarankan memiliki dosis booster untuk membangun tingkat antibodi yang lebih tinggi untuk melawan virus.

Antibodi dapat menempel pada virus untuk menghentikannya memasuki sel dan bereplikasi.

Penelitian telah menyarankan pengurangan 20 hingga 40 kali lipat dalam kemampuan antibodi ini untuk mengeluarkan virus pada orang yang divaksinasi ganda.

Pekerjaan awal dari Imperial juga  mengasumsikan akan ada penurunan kemanjuran vaksin terhadap Omicron.

Dengan booster, perlindungan terhadap penyakit parah dari Omicron mungkin sekitar 80 hingga 85,9%, dibandingkan dengan sekitar 97% untuk Delta - varian lain yang saat ini dominan di Inggris.

Namun, ada bagian lain dari sistem kekebalan, seperti sel T, yang juga dapat melawan Covid. Pemodelan tidak dapat menilai dampak dari ini.

Salah satu peneliti Imperial, Prof Azra Ghani mengatakan, satu ketidakpastian yang tersisa adalah seberapa parah penyakit yang disebabkan oleh varian Omicron dibandingkan dengan penyakit yang disebabkan oleh varian sebelumnya.

"Meskipun mungkin perlu beberapa minggu untuk sepenuhnya memahami hal ini, pemerintah perlu menyusun rencana sekarang untuk mengurangi potensi dampak apa pun," katanya.

"Hasil kami menunjukkan pentingnya memberikan dosis booster sebagai bagian dari respons kesehatan masyarakat yang lebih luas," tambahnya.

Dr Clive Dix, mantan ketua Gugus Tugas Vaksin Inggris, mengatakan, ada sejumlah besar ketidakpastian dalam perkiraan model ini dan ia hanya bisa yakin tentang dampak booster terhadap Omicron ketika pihaknya memiliki satu bulan lagi data dunia nyata di rawat inap, ICU [perawatan intensif] jumlah dan kematian.

"Masih terjadi bahwa kita masih perlu mendapatkan vaksin saat ini dan masa depan ke seluruh dunia," ujar Clive Dix.

Namun para peneliti di Inggris itu menganalisis bahwa dampak suntikan booster Covid pada omicron bisa memberikan 85 % perlindungan terhadap penyakit parah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES