Kopi TIMES

Mengaji Pagi Sebagai Implementasi Literasi Religi

Jumat, 17 Desember 2021 - 02:53 | 106.95k
Wiwin Siswatini S.Pd.I, M.Pd; Guru PAI di SMA Diponegoro Tumpang, Kabupaten Malang.
Wiwin Siswatini S.Pd.I, M.Pd; Guru PAI di SMA Diponegoro Tumpang, Kabupaten Malang.

TIMESINDONESIA, MALANG – Suara nyaring menghiasi sudut ruang, lantunan sendu dan syahdu di tiap tatanan huruf hijaiyah terdengar nyaring menghias ruang kelas. Hampir disetiap sekolah, utamanya yang berlabel islam atau minimal ada siswa yang beragama islam. Selain itu suara pujian juga terdengar lembut sebagai bukti penghambaan bagi siswa nasrani dan demikian juga suasana syahdu bagi siswa pemeluk agama lain. 

Kegiatan rutin yang semakin dinikmati dan menjadi rutinitas rutin setiap pagi sebelum jam pembelajaran sebagai bukti bakti dan harap tersambungnya ilmu dalam naungan jiwa baik akal berupa pengetahuan maupun batin sebagai bentuk pemahaman. Sebagai implementasi penyatuan harmonisasi dzikir dan fikir dan selanjutnya bisa menjadi ladang amal sholih bagi para peserta didik di kehidupannya kelak.

Budaya religi di sekolah mempunyai pengaruh yang sangat penting sebagai penanaman awal karakter bagi siswa. Pendidikan merupakan sebuah tumpuan bangsa menuju persaingan global. Di dalam pendidikan banyak aspek yang saling mempengaruhi satu sama lain, antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri. Pada intinya, pendidikan yang disini bertujuan adalah mengembangkan potensi bagi peserta didik, sebab keberhasilan sebuah negara tidak ditentukan oleh melimpahnya sumber daya alam, melainkan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya.

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkat mutu penyelenggaraan dan  hasil pendidikan disekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan.

Kegiatan pembelajaran rutin di jam pertama biasanya adalah literasi, bisa berupa membaca Al quran, asmaul husna, membaca masing-masing kitab suci sebagai peneduh hati di pandu dari center selama 10 menit. Kegiatan yang tampak hangat, teduh dan tenang ini istiqomah (konsisten) menghiasi waktu pagi saat siswa siswi sebelum memulai pembelajaran.

Kegiatan ini sangat efektif, karena bisa meningkatkan daya ingat peserta didik akan ibadah. Siswa-siswi di bimbing mentadabburi ayat-ayat Illahi dan lebih mendekatkan diri dalam bentuk penghambaan tulus pada Sang Pencipta diharapkan bisa mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kajian setiap huruf-huruf dari kalam Illahi diharapkan bisa membuka fikir melalui dzikir sehingga siswa-siswi akan terbuka akal dan hatinya, mudah dalam menerima pelajaran dan di mudahkan juga dalam pengamalan dalam tingkah laku keseharian.

Literasi baca tulis Al quran adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan spiritual. Membiasakan penghuni sekolah untuk mendahulukan perintah Tuhan sebelum memulai aktifitas.

Semangat mengaji dan mengkaji ayat-ayat Tuhan baik qouliyah maupun kauniyah. Semoga dengan bekal Al Quran kita akan di mudahkan mempelajari, mengkaji dan mengamalkannya dan mencapai Ridho Tuhan dalam kehidupan. Salam Literasi… 

***

*)Oleh: Wiwin Siswatini S.Pd.I, M.Pd; Guru PAI di SMA Diponegoro Tumpang, Kabupaten Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES