Peristiwa Internasional

Rapat Tahunan BBIV, Atdikbud RI Berharap Bahasa Indonesia Populer Lagi di Australia

Sabtu, 11 Desember 2021 - 16:18 | 87.57k
Balai Bahasa Indonesia Victoria, Australia mengadakan pertemuan umum tahunan pada  11 Desember 2021 dihadiri Atdikbud RI Canberra (Foto: Atdikbud RI Canberra for TIMES Indonesia)
Balai Bahasa Indonesia Victoria, Australia mengadakan pertemuan umum tahunan pada  11 Desember 2021 dihadiri Atdikbud RI Canberra (Foto: Atdikbud RI Canberra for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, AUSTRALIA – Balai Bahasa Indonesia Victoria (BBIV), Australia mengadakan pertemuan umum tahunan (Annual General Meeting/AGM) pada  11 Desember 2021. Pertemuan tahunan yang juga dihadiri Atdikbud RI Canberra ini dilakukan untuk mengevaluasi program kerja tahun 2021 dan menyiapkan program kerja tahun 2022. 

Selain melaporkan kegiatan, AGM juga untuk menentukan kepengurusan BBIV 2022. Dalam AGM 2021 ini terpilih Tata Survi, guru bahasa Indonesia di Hunting Tower School sebagai presiden BBIV. Pertemuan  di kota Ballarat ini dihadiri  pengurus BBIV yang terdiri dari guru, pegiat bahasa dan pecinta budaya Indonesia di negara bagian Victoria Australia.

Presiden BBIV, Tata Survi melaporkan bahwa selama  pandemi dan beberapa kali lockdown, aktivitas mereka tetap berjalan meski dalam format dan intensitas berbeda. Ia mengatakan bahasa asing yang populer saat ini masih bahasa Eropa, seperti Italia dan Spanyol. "Selain Eropa, di Victoria ini bahasa Vietnam cukup berkembang. Mereka cukup berhasil meyakinkan anak-anak muda keturunan Vietnam untuk belajar bahasa Vietnam," jelas Tata.

Bahasa Indonesia, menurut  Tata mengalami penurunan daya tarik di kalangan pelajar Victoria. "Sebagai perbandingan, tahun lalu yang ikut tes bahasa Indonesia untuk kelas 12 ada 640 siswa, sementara tahun ini hanya 420 siswa," ungkap Tata. 

Menanggapi hal itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) RI Canberra, Mukhamad Najib berharap ada strategi baru yang bisa mengembalikan popularitas bahasa Indonesia di Australia. Ia mengaku sadar sepenuhnya bahwa saat ini ada tantangan sekaligus peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengembalikan kejayaan bahasa Indonesia di Australia. 

"Indonesia yang terus membaik secara ekonomi, kesehatan dan keamanan akan menjadi masa depan yang menarik bagi anak-anak muda Australia. Seiring dengan itu bahasa Indonesia menjadi penting bagi mereka," jelas Najib. 

Atdikbud BBI Victoria 002

Menurut Najib promosi bahasa Indonesia di Australia tidak bisa berdiri sendiri melainkan harus dilakukan secara terintegrasi. "Kita harus meyakinkan orang tua, kepala sekolah, pemerintah maupun media bahwa Indonesia memiliki masa depan yang cerah, sehingga akan rugi jika warga Australia tidak mau mengenal dan belajar bahasa Indonesia," tambah Najib. 

Strategi Atdikbud dalam menguatkan kembali bahasa Indonesia di kalangan pelajar Australia akan dilakukan dalam berbagai bentuk seperti melalui seni, budaya dan olahraga. "Kita gunakan banyak pintu untuk mengetuk hati anak-anak Australia agar mau belajar bahasa Indonesia. Sangat penting untuk mengenalkan kesenian dan budaya kontemporer Indonesia di kalangan pelajar. Jangan kalah dengan Korea yang bisa mengekspor BTS ke seluruh dunia," jelas Atdikbud. 

Menurut Najib pemutaran film Indonesia bergenre remaja juga akan menjadi pintu masuk, mengingat anak-anak sekolah suka nonton film. Selain itu Atdikbud juga akan mengenalkan dan menawarkan silat sebagai olah raga bela diri khas Indonesia ke sekolah-sekolah untuk menjadi kegiatan ekstra kurikuler di sekolah. 

"Media massa dan media sosial juga perlu dioptimalkan dalam mempromosikan bahasa Indonesia. Kita bisa bekerjasama dengan Youtuber Australia yang cinta Indonesia untuk ikut memberikan endorsement agar bahasa Indonesia populer lagi di Australia" jelas Najib. 

Saat ini, tambah Najib, media yang kurang baik dalam memberitakan tentang Indonesia sangat mempengaruhi pandangan orang tua tentang Indonesia dan kepala sekolah. Atdikbud mengatakan kadang orang tua tidak mengijinkan anaknya belajar bahasa Indonesia, karena dianggap kurang bermanfaat.  Berdasarkan informasi yang ia terima, kepala sekolah juga ada yang kurang berkenan ada pelajaran bahasa Indonesia di sekolahnya. 

"Hal ini antara lain karena dari berita yang mereka baca Indonesia bukan negara yang menarik untuk masa depan siswa-siswanya. Oleh karena itu sangat penting untuk juga memberikan informasi yang benar tentang Indonesia agar pandangan orang tua dan kepala sekolah menjadi lebih baik tentang Indonesia," tutup Atdikbud RI Canberra, Mukhamad Najib.  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Dhian Mega

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES