Peristiwa Daerah

Waspadai DBD di Masa Pandemi, Dinkes Lamongan: Tetap Jaga Kekebalan Tubuh

Kamis, 09 Desember 2021 - 11:13 | 39.52k
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Lamongan dr. Indra Tsani menyampaikan kewaspadaan dan pencegahan DBD di masa pandemi, Kamis (9/12/2021), Foto : Moch. Nuril Huda/TIMES Indonesia)
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Lamongan dr. Indra Tsani menyampaikan kewaspadaan dan pencegahan DBD di masa pandemi, Kamis (9/12/2021), Foto : Moch. Nuril Huda/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGANDemam berdarah Dengue (DBD) menjadi penyakit rutin yang terjadi setiap tahun. Apalagi saat ini di tengah masa pandemi Covid-19. Jadi penyakit DBD ini tentunya tidak bisa dianggap remeh.

Penyakit yang disebakan virus dengue berasal dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini memiliki karakteristik sama dengan Covid-19 yakni menyerang kekebalan tubuh. Jadi penyakit ini harus tetap diwaspadai.

Meski penderita penyakit DBD lebih didominasi anak-anak namun bukan berarti orang dewasa maupun lanjut usia (lansia) tidak bisa terinfeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk tersebut. 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan (Dinkes Lamongan) dr. Indra Tsani. 

“Meski ada beberapa perbedaan dengan Covid-19. Tapi DBD dan Covid-19 sama-sama mudah menginfeksi. Jadi saya minta masyarakat untuk tetap menjaga kekebalan tubuh (imunitas),” ujar dr. Indra, Kamis (9/12/2021).

Indra mengungkapkan, tahun 2020 masyarakat Kabupaten Lamongan yang menderita penyakit DBD sebanyak 180 kasus. Sampai bulan Desember di tahun 2021 kasus penyakit DBD, menurutnya, masih dibawah tahun sebelumnya.  

“Namun terjadi lonjakan kasus yang cukup signifikan di bulan November 2021 yakni mencapai 47 kasus. Ini bisa disebabkan intensitas hujan dan diiringi perilaku warga yang abai 3 M (menguras, mengubur barang bekas dan menutup),” katanya.

Seperti diketahui bahwa pemerintah saat ini masih fokus pada penanganan Covid-19, vaksinasi dan pemulihan ekonomi yang diakibatkan virus yang telah menjadi pandemi global tersebut.   

Indra kembali menekankan, DBD tidak bisa disepelehkan begitu saja apalagi saat ini di masa pandemi Covid-19. Selain itu ditambah dengan adanya peningkatan intensitas curah hujan di bulan Januari sampai April, ia berharap, masyarakat betul-betul tidak abai 3 M.

“Oleh karena itu Ibu Gubernur Jatim, Pak Bupati dan Sekda mengintruksikan kita agar langsung turun hingga ke desa-desa untuk mensosialisasikan pelaksanaan 3 M dan PSN (pemberantasan sarang nyamuk),” ucapnya.  

Lebih lanjut, kata dr. Indra, Dinkes Lamongan melalui puskesmas terdekat juga membentuk dan memberikan pelatihan bagi kader JUMANTIK (juru pemantau jentik) yang terdiri dari ibu-ibu beragam pekerjaan.

“Adanya kader JUMANTIK ini, kami berharap di setiap masing-masing rumah warga akan ada pemantau jentik. Kemudian fogging, meski bukan cara terbaik untuk memberantas DBD. Serta tetap menjaga kekebalan tubuh dengan makan makanan bergizi, vitamin, buah-buahan dan istirahat yang cukup,” tutur dr. Indra Kabid Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Lamongan. (*)    

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES