Peristiwa

WHO Merilis Fakta Terbaru Hasil Penelitian Omicron

Kamis, 09 Desember 2021 - 10:03 | 79.54k
Ilustrasi - varian baru Covid-19 Omicron .(Foto: SHUTTERSTOCK/angellodeco)
Ilustrasi - varian baru Covid-19 Omicron .(Foto: SHUTTERSTOCK/angellodeco)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus merilis hasil penelitian terkait fakta terbaru dari varian baru Covid-19 Omicron. Dia menilai dampak varian Omicron bisa lebih ringan dari Delta. 

Di sisi lain, dia tetap mengimbau masyarakat tetap waspada dan tidak keburu bahagia. Meskipun demikian Omicron dapat menimbulkan risiko infeksi ulang yang lebih tinggi. 

Seperti dilaporkan Al Jazeera, WHO menekankan lebih banyak data diperlukan sebelum menarik kesimpulan tegas, dan mendesak negara-negara di mana pun untuk meningkatkan pengawasan dalam membantu memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana perilaku Omicron.

“Data yang muncul dari Afrika Selatan menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan Omicron. Ada juga beberapa bukti bahwa Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada Delta,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip oleh TIMES Indonesia di Jakarta, Kamis (9/12/2021).

Kemudian, penilaian yang penuh harapan datang ketika kekhawatiran global tumbuh atas varian yang sangat bermutasi, yang telah memaksa puluhan negara untuk menerapkan kembali pembatasan perbatasan dan meningkatkan kemungkinan kembalinya karantina yang menghukum secara ekonomi.

Menurutnya, jika ternyata Omicron menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah. Tedros memperingatkan agar tidak mengendurkan kewaspadaan terhadap virus tersebut. Apabila varian baru ternyata kurang berbahaya daripada banyak varian sebelumnya, namun menular lebih cepat, masih bisa membuat lebih banyak orang sakit, membebani sistem kesehatan.

“Itu tidak berarti bahwa virus itu tidak bisa dihentikan. Tapi itu berarti virus lebih efisien dalam menularkan antarmanusia. Dan, oleh karena itu, kita harus menggandakan upaya kita untuk memutus rantai penularan itu untuk melindungi diri kita sendiri demi melindungi orang lain,” pungkas Tedros. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES