Peristiwa Daerah

Gubernur Jatim Khofifah Temukan Mawar Merah Merekah di Belantara Lava Gunung Semeru

Rabu, 08 Desember 2021 - 19:11 | 91.46k
Foto : Mawar merah tumbuh di lautan lava, Rabu (8/12/2021).(Dok.Instagram @khofifah_ip)
Foto : Mawar merah tumbuh di lautan lava, Rabu (8/12/2021).(Dok.Instagram @khofifah_ip)

TIMESINDONESIA, LUMAJANGGubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menemukan sekuntum mawar merah merekah di tengah lautan lava Gunung Semeru yang mengering. 

Bunga itu nampak merona mempesona. Cantik dan membuat pandangan mata tergelitik. Gubernur Khofifah memilih membiarkan mawar itu tetap tumbuh tanpa menyentuhnya. Hanya sekadar mengabadikan foto dan membagikan melalui akun Instagram. 

"Bunga mawar ini saya temukan di Dusun Curah Kobokan Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo Lumajang saat meninjau dampak APG (awan panas guguran) Gunung Semeru. Merah merona dan cantik. Padahal, wilayah tersebut habis disapu awan panas guguran," kata Khofifah, Rabu (8/12/2021). 

Gubernur berharap mawar merah ini menjadi sebuah simbol kebangkitan dan semangat bagi warga setempat. 

"Semoga semangat untuk segera bangkit masyarakat Lumajang seperti mekarnya mawar ini, tetap optimis dan yakin, meski baru saja diterpa musibah. Aamiin," ucapnya. 

Dusun Curah Kobokan merupakan salah satu wilayah paling terdampak. Beberapa rumah bahkan tertutup material vulkanik dan jembatan penghubung terputus. 

Salah satu kisah yang mungkin paling menyayat hati, datang dari ibu Salamah dan anaknya Rumini yang ditemukan meninggal dalam keadaan berpelukan di rumah mereka di Desa Curah Kobokan. 

Saat Gunung Semeru memuntahkan isi perutnya dan menyemburkan awan panas, Rumini bisa saja ikut berlari menyelamatkan diri seperti warga kampungnya. Namun ia memilih tinggal. Perempuan berusia 28 tahun ini memilih bertahan di dalam rumah untuk menemami ibunya yang sudah tua dan tidak kuat berjalan.

Ibu Salamah yang sudah tua, 70 tahun diduga tidak kuat untuk berlari. Sementara Rumini, tidak tega meninggalkan ibunya sendirian. Ia memilih menemani dan mendekap ibunya saat guguran awan panas menyapu dan memanggang semua benda yang dilintasinya.

Semua tahu apa yang kemudian terjadi, tetapi tidak ada yang tahu apa yang dirasakan keduanya. Apakah keduanya meninggal dengan rasa sakit tak terperih oleh panasnya guguran material Semeru. Atau keduanya meninggal dengan senyum karena waktu terakhirnya dihabiskan bersama orang yang disayangi.

Sehari kemudian, Rumini dan ibunya ditemukan olen tim penyelamat. Keduanya ditemukan meninggal dunia dalam posisi berpelukan. Jasad keduanya ditemukan di kamar dekat dapur rumah mereka.

Di Dusun Curah Kobokan ini pula, Gubernur Jatim Khofifah menemukan mawar merah tumbuh merekah.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES