Pemerintahan

Kemenag RI Gelar Monolog Budaya dan Launching Buku Moderasi Beragama Tiga Bahasa

Rabu, 08 Desember 2021 - 19:07 | 37.73k
Kapuslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kemenag RI, Prof. M Adlin Sila, Ph.D saat memberikan sambutan (foto: Dokumen/Kemenag)
Kapuslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kemenag RI, Prof. M Adlin Sila, Ph.D saat memberikan sambutan (foto: Dokumen/Kemenag)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menggelar acara monolog budaya dan launching buku moderasi beragama dalam tiga bahasa. Kapuslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kemenag RI, Prof. M Adlin Sila, Ph.D mengatakan sejumlah perwakilan dari kedutaan negara sahabat diundang dalam acara ini.

Adapun perwakilan dari sejumlah kedutaan negara tersebut antara lain Amerika Serikat, Australia, Arab Saudi, Mesir, China dan beberapa kedutaan negara lainnya. Selain itu, lanjut dia beberapa konsuler juga diundang untuk hadir dalam acara ini.

"Kita undang pada acara launching buku moderasi beragama dalam tiga bahasa. Bahasa Inggris, bahasa Arab dan Bahasa China," kata Adlin Sila dalam keterangannya, Rabu (8/12/2021).

Adapun kegiatan pra launching lanjut Adlin diisi dengan kegiatan monolog budaya. Ia menjelaskan monolog budaya ini disebut sebagai hal penting dalam merefleksikan tentang hubungan agama dan budaya. Menurutnya budaya dan agama meruapakan dua hal yang bisa diselaraskan.

"Banyak yang mungkin bertanya, monolog budaya itu apa sih? Kalau melihat kamus bahasa Indonesia disitu disampaikan bahwa monolog itu adalah semacam cerita dari seseorang, apakah itu tokoh tentang refleksi bagaimana dirinya berhubungan dengan situasi yang mengitarinya," jelasnya.

Untuk itu dirinya merasa sangat bangga dan bahagia dengan kehadiran para tokoh-tokoh nasional yang mewakili insan-insan budaya di Nusantara. Ia menyebut melalui ketokohan para budayawan ini bisa menyuntikkan energi positif terhadap kelangsungan moderasi beragama di Indonesia.

"Kita tahu akhir-akhir ini seakan-akan budaya dan agama cenderung tidak bisa diselaraskan. Terkadang antara budayawan dan agamawan itu tidak bisa bertemu," ujar Adlin.

Oleh karena itu, lanjut dia, kegiatan monolog budaya ini ingin mendengarkan cerita dari para budayawan nasional tentang bagaimana antara praktik-praktik agama itu bisa hidup selaras dengan kebudayaan setempat. 

"Dan ini saya kira satu indikator di dalam penguatan moderasi agama yang selama dua tahun ini menjadi agenda utama Kementerian Agama, yaitu bagaimana menyelaraskan antara umat beragama dengan tradisi setempat," jelasnya. 

Sebagai informasi, acara launching buku moderasi beragama Kemenag RI yang berlangsung di Bali, Rabu, 8 Desember 2021 ini mengangkat tema besar Internasional Seminar & Expose on Religious Harmony. Adapun sejumlah budayawan nasional yang didapuk untuk memeriahkan Monolog Budaya antara lain adalah Eny Retno Yaqut, KH D Zawawi Imron, Kedung Darma Romansha dan Ni Nyoman Ayu Suciartini.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES