Politik

Isu Reshuffle Kabinet Menguat, PKB: Tunggu Saja Akan Ada Kejutan

Rabu, 08 Desember 2021 - 16:25 | 24.60k
Waketum PKB Jazilul Fawaid. (FOTO: Dok. PKB)
Waketum PKB Jazilul Fawaid. (FOTO: Dok. PKB)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengakui, hingga siang ini, isu perombakan atau reshuffle kabinet masih tertutup. Pihaknya sebagai bagian dari partai politik koalisi pemerintah, belum mendengarkan informasi mengenai akan adanya reshuffle. 

"Ini sampai hari ini tertutup ya. Belum ada bisik-bisik dari Istana. Tapi saya melihatnya kalau begini biasanya ada kejutan. Tunggu saja kejutannya. Karena belum ada nih, belum ada," ucap Gus Jazil saat menjawab pertanyaan wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/12/2021).

Prediksi beberapa kalangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan reshuffle pada Rabu Pon, 8 Desember 2021. Namun, hingga siang ini belum ada tanda-tanda. Sebagian kalangan pun menebak-nebak reshuffle bisa jadi akan dilakukan pada Rabu Pahing, 22 Desember 2021 mendatang.

Kata Gus Jazil, saat ini masyarakat memang menunggu ingin melihat formasi kabinet yang baru. Apakah jika hari ini tidak ada reshuffle maka akan dilakukan pada Rabu Pahing mendatang?.

"Yang jelas tanggal 22 Desember itu Hari Rabu Pahing, bertepatan dengan Hari Ibu, itu saja. Karena reshuffle-nya kan belum. Kalau terjadi hari itu ya berarti tebakan teman-teman (wartawan) benar," urainya.

Wakil Ketua MPR ini mengatakan, bukan hal yang tidak mungkin Jokowi akan melakukan reshuffle pada Rabu Pahing mendatang.

"Sampai hari ini kan belum. Dan memang kalau biasanya Hari Rabu ya berarti tinggal satu Hari Rabu lagi di Tanggal 22 Desember, apakah mungkin? Mungkin saja, tidak ada yang tidak mungkin. Tapi yang tahu hanya Pak Jokowi," jelas Gus Jazil.

Menurut Gus Jazil, dalam melakukan reshuffle, Presiden Jokowi pasti memiliki sejumlah alasan. Pertama, alasan rasional kinerja yang biasanya dilihat dari evaluasi kinerja apakah diperlukan adanya pembaharuan.

Alasan kedua, melihat kondisi objektif yakni perkembangan di koalisi partai politik. "Kalau pertimbangan politik, itu sudah ada karena ada satu partai (PAN) yang bergabung. Artinya ada perubahan disitu sebagai syarat reshuffle itu ada," tuturnya.

Ketiga, alasan reshuffle yakni Presiden memang menggunakan hak prerogatifnya dengan melihat perkembangan dan dinamika yang terjadi. "Jadi ketika teman-teman wartawan menanyakan isu reshuffle, ya rasioanal karena memang koalisi berubah," katanya.

Gus Jazil sendiri mengaku belum mendapatkan kepastian adanya reshuffle. "Kalau kata Ketum saya (Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar) sih kalau soal reshuffle, bisanya (informasinya) mepet-mepet," tutur dia.

"Kalau kata Gus Muhaimin begitu, biasanya mepet-mepet, dan saya kan cuma waketum. Tentu yang biasanya tahu para ketum dan pola komunikasinya adalah itu (di detik-detik akhir)," imbuh Gus Jazil.

Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, Presiden RI Jokowi kerap membuat kejutan, termasuk dalam hal reshuffle kabinet. "Kalau sekarang saya menduga akan lebih banyak kejutan kalau terjadinya di akhir tahun. Kan pasti dugaan saya di akhir tahun atau di awal tahun. Sama-sama mengejutkan nantinya," tutup Waketum PKB itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES