Peristiwa Daerah

Jika PPKM Level 3 Saat Nataru Dibatalkan, Kota Malang Optimistis Masuk Level 1

Rabu, 08 Desember 2021 - 13:33 | 42.60k
Ilustrasi - Penyekatan dikawasan ruas jalan Kota Malang. (FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Ilustrasi - Penyekatan dikawasan ruas jalan Kota Malang. (FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG –  Pembatalan PPKM Level 3 se Indonesia saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 nampaknya sudah menjadi keputusan final. Akan tetapi, kini kabar tersebut pun masih menjadi tanda tanya sebab nantinya bakal ada kebijakan baru dengan berganti nama melalui konsep yang sama.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif  belum bisa memastikan pelaksanaan saat Nataru nanti dan menunggu koordinasi lanjutan dari seluruh pihak.

"Kami masih menunggu koordinasi dengan Forkopimda Kota Malang. Informasi sementara memang dibatalkan, tapi juklas juknisnya belum keluar dari pemerintah pusat," ujar Husnul, Rabu (8/12/2021).

Namun, Hunsul optimistis jika memang benar PPKM Level 3 se Indonesia dibatalkan saat Nataru, Kota Malang pun bisa masuk Level 1 saat Nataru nanti.

Terlebih, capaian vaksinasi di Kota Malang sendiri untuk dosis pertama 99 persen dan dosis kedua sudah 88 persen. Kemudian untuk capaian vaksinasi lansia, untuk dosis pertama sudah 66 persen dan dosis kedua mencapai 56 persen.

"Level satu saat Nataru insyallah Kota Malang sudah masuk itu," katanya.

Tak hanya dilihat dari capaian vaksin Covid-19. Husnul membeberkan, ada 6 indikator yang sudah dipenuhi Kota Malang untuk nantinya bisa segera masuk pada Level 1.

Indikator tersebut, diantaranya adalah pertama, kasus baru Covid-19 diupayakan tidak lebih dari 5/100 ribu penduduk per minggu. Kemudian kedua untuk kasus rawat inap baru juga tidak boleh lebih dari 20/100 ribu penduduk per minggu.

"Ketiga kasus kematian tidak boleh lebih dari satu per 100 ribu penduduk per harinya, lalu positivity rate tidak boleh lebih dari 5 persen, tracing harus diatas 14 per kasus konfirmasi dan terakhir bad occupancy rate tidak boleh lebih dari 60 persen. Dari semua, saat ini Kota Malang insyallah bisa memenuhinya," ungkapnya.

Jelang Nataru, persiapan pun juga dilakukan Dinkes Kota Malang, seperti halnya melakukan koordinasi antara semua rumah sakit rujukan sebanyak 11 rumah sakit dan tentu rapat koordinasi bersama Forkopimda Kota Malang.

"Semua bisa diminimalisir pencegahannya dengan pelaksanaan prokes (protokol kesehatan) ketat dan vaksinasi. Lalu swab acak masih menunggu hasil koordinasi," imbuhnya.

Terpisah, Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko menyebutkan, pihaknya mengikuti saja arahan dari Pemerintah Pusat terkait pembatalan PPKM Level 3 se Indonesia ini.

Edi ini tetap mengingatkan untuk aspek kesehatan harus benar-benar menjadi fokus utama dan tak boleh lengah untuk tetap menekan penyebaran Covid-19, terlebih adanya varian baru yakni Omnicron.

"Aspek kesehatan itu utama. Kemudian ekonomi jangan sampai terpuruk, ini penting. Maka bagaimana mengkolaborasikan dari dua kepentingan utama ini," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES