Kopi TIMES

Literasi Baca, Melestarikan Arsip Tekstual di Indonesia

Selasa, 07 Desember 2021 - 16:21 | 69.51k
Ratnawati, S.Pd (Staf Pengajar Sejarah SMAN 1 Malang)
Ratnawati, S.Pd (Staf Pengajar Sejarah SMAN 1 Malang)

TIMESINDONESIA, MALANG – Saat ini literasi sedang viral, menjadi obrolan masyarakat luas di Indonesia, dan menjadi hal yang amat esensial  di bidang pendidikan. Literasi tidak saja mengandung pengertian keberaksaan saja, namun secara lazim literasi adalah seperangkat keterampilan nyata, yaitu keterampilan kognitif membaca dan menulis,  terlepas dari konteks dimana dan dari siapa ketrampilan itu didapatkan.  Berbagai macam literasi yang sedang di bicarakan seperti  literasi media, literasi digital, literasi numerasi, literasi budaya,dan khususnya literasi baca.                                    

Literasi baca  tulis adalah kemampuan  mendasar  yang  berfungsi bagi kehidupan modern karena kemampuan literasi baca-tulis adalah langkah utama yang sangat fundamental untuk membangun kehidupan yang lebih baik. (Global Monitoring Report Education for All (EFA) 2007: Literacy for All).  Negara wajib memberikan jaminan terhadap semua orang dalam memperoleh informasi mengingat hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia sebagai salah satu wujud dari kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis.

Arsip dengan segala bentuk medianya merupakan memori kolektif yang dapat menguatkan  kesadaran nasional, mempertegas identitas dan jati diri bangsa Indonesia. Melalui arsip, dapat dipelajari sejarah mengenai kegagalan dan prestasi suatu bangsa, sehingga dapat dijadikan sebagai indikator  memajukan bangsa di masa depan. Pasal 28F Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menguraikan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, dan menyimpan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran informasi yang tersedia.    

Terkait hal ini  literasi baca memiliki kemampuan untuk memahami isi teks tertulis, baik yang tersirat maupun tersurat, dan menggunakannya untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi diri serta menuangkan gagasan dan ide ke dalam tulisan dengan susunan yang baik untuk berpartisipasi di lingkungan sosial. 

Perkembangan literasi tekstual di Indonesia khususnya pada bagian kearsipan nasional di Indonesia tentunya sangat berpengaruh pada peradaban negara Indonesia dilihat dari segi sejarahnya.  Oleh karena itu untuk lebih untuk dapat memahamkan mengenai sejarah perjalanan bangsa Indonesia, masyarakat harus memiliki kemampuan  literasi  baca tulis pada dirinya. Literasi baca tulis  yang dimaksud adalah diharapkan para ilmuwan, peneliti, mahasiswa dan masyarakat umum dapat memanfaatkan website kearsipan nasional  secara maksimal dalam penelitiannya tentang peran masa lalu dan masa kini Indonesia dalam kancah Sejarah Dunia. 

Melalui website sejarah sejarahnusantara.anri.go.id/id/ perjalanan bangsa Indonesia dapat diakses. Pemerintah melalui kearsipan nasional   juga memanfaatkan medsos  untuk “mendekatkan” arsip di kalangan milenial.  Melalui channel medsos seperti FB, Instagram, Twitter, dan secara kontinu mengunggah arsip-arsip bernilai guna sejarah. Hal ini bertujuan agar masyarakat, khususnya kaum milenial mendapatkan informasi seputar sejarah Indonesia di masa lampau. 

Saat ini  ribuan arsip banyak yang  belum pernah diteliti terkait sejarah Nusantara serta hubungannya dengan dunia luas selama abad ketujuh belas dan kedelapan belas. Faktor yang menyebabkan adalah masih rendahnya  minat baca  masyarakat Indonesia  dibandingkan dengan negara-negara lainnya.  Minat baca berbanding terbalik  dengan banyak dan mudahnya akses membaca baik melalui buku maupun digital sekarang ini. Hal ini tentu menjadi sangat memprihatinkan.

Perkembangan teknologi informasi, memunculkan paradigma baru dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip. Agar arsip konvensional dapat bertahan lama sehingga informasinya masih dapat diakses oleh masyarakat, Lembaga Arsip Nasional  melakukan  proses alih media arsip. Guna menyelamatkan arsip berbentuk kertas ke media penyimpanan arsip digital.

Arsip yang merupakan jejak  dari sebuah peristiwa  bermanfaat sebagai guidance of the past ( arsip statis) dan illumination of the future menyinari masa depan ( arsip dinamis ) (M.Asichin S.H.,M.Hum.).  Arsip dibutuhkan sebagai sumber informasi dan pengetahuan dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat. Selain sebagai sumber informasi, arsip juga merupakan sebagai bukti kepemilikan aset bagi masyarakat yang harus dilestarikan.
Arsip sebagai alat bukti tertuang dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan yang menyebutkan bahwa untuk kepentingan pertanggung jawaban nasional kepada generasi yang akan datang, perlu diselamatkan bahan-bahan bukti yang autentik, terpercaya dan utuh mengenai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegera baik mengenai masa lampau, masa sekarang dan masa akan datang (Ina Mirawati ,2012 : 18). 

Dengan demikian generasi yang akan datang dapat mengakses bacaan tekstual sejarah-sejarah masa lampau yang akan memberikan pengetahuan sejarah dan menanamkan rasa cinta akan bangsanya. Oleh karena itu kemampuan dan kemauan seseorang dalam literasi baca khususnya dari arsip tekstual bangsa adalah suatu keniscayaan dalam menumbuhkan  kecintaannya terhadap negara dan memberikan pengaruh terhadap peradaban bangsa  guna mewujudkan bangsa Indonesia yang bermartabat. 

***

*)Oleh : Ratnawati, S.Pd (Staf Pengajar Sejarah SMAN 1 Malang)

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES