Peristiwa Daerah

Lakukan Pendampingan, Dinas Pertanian Gresik Dorong Petani Tanam Tembakau

Selasa, 07 Desember 2021 - 12:02 | 58.13k
Petani saat mencoba alat pencacah tembakau bantuan dari Dinas Pertanian Gresik (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
Petani saat mencoba alat pencacah tembakau bantuan dari Dinas Pertanian Gresik (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Meski bukan daerah penghasil tembakau, Dinas Pertanian Gresik mendorong petani menanam tembakau. Untuk memperkuat struktur bisnis petani bekerjasama kemitraan dengan asosiasi petani Jombang.

Saat ini, luas tanaman tembakau di Kota Pudak mencapai 25 Hektare yang tersebar di Kecamatan Panceng, Dukun, Bungah, Duduksampeyan, Wringinanom, Balongpanggang dan Benjeng.

Kepala Dinas Pertanian Eko Anandito Putro menyampaikan, dalam meningkatan produktivitas tanaman tembakau pihaknya menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

"Pemda terus mendorong petani tembakau agar bisa berbudidaya dengan baik melalui pelatihan dan pendampingan oleh penyuluh maupun bekerjasama dengan UB, Balitas, dan BPTP Malang," katanya, Selasa (7/12/2021).

Eko menyatakan, pihaknya terus mendorong petani agar bisa menanam tembakau. Untuk itu, Dinas Petanian akan terus melakukan pendampingan agar target produktivitas tembakau bisa terpenuhi.

Dinas Pertanian Gresik 2Petani tembakau Gresik saat adopsi inovasi bersama asosiasi petani Jombang (Foto: Doc Dinas Pertanian Gresik)

"Luas tanaman tembaku saat ini ada 25 Hektare. Tahun depan ada pengembangan menjadi 90 Hektare. Semoga tercapai," imbuhnya.

Sementara itu, Kasi Perkebunan Dinas Pertanian Gresik Nur Syamsi menambahkan,  program perluasan untuk petani tembakau terus dilakukan mulai pelatihan, pemberian bantuan serta pendampingan. Syamsi menjelaskan, dari lahan tembakau saat ini masih 25 hektare, ada 13 hektare yang dijadikan demplot atau percontohan. Sedangkan, 12 hektare merupakan pertanian mandiri namun tetap didampingi. 

"Tembakau ini tanaman khusus, jadi petani nanam bulai bulan Mei hingga Juli. Untuk pemasarannya kita kolaborasi dengan asosiasi petani Jombang," ujarnya.

Syamsi menyebut, minat petani tanam tembakau terus digencarkan. Selain hasilnya bagus, tembakau ini merupakan tanaman khusus. Harganya pun stabil.

Pemerintah daerah, kata dia juga memberikan bantuan alat pengelolaan tanaman pada perkebunan dan pasca panen tembakau. Salah satunya yaitu alat traktor ada 5 unit, alat mesin perajang ada 2 unit dan cultivator ada 5 unit. 

"Iya dengan alat seperti traktor, cultivator dan perajang bisa mempermudah para petani tembakau untuk mengembangkan tembakaunya," ujarnya 

Lebih lanjut, Syamsi menjelaskan, dengan alat tersebut mereka lebih cepat dalam pengelolaan lahan serta efisien dan efektif. Selain itu tidak hanya memberikan alat tetapi juga memberikan bimbingan teknis (bimtek) agar nantinya bisa mengelola alatnya.

"Kami berharap dengan adanya alat ini mereka bisa mengembangkan tembakau di wilayah selatan dan utara. Dan kami berharap kedepannya bisa lebih banyak lagi petani tembakau dan bisa menambah luas lahan 30 sampai 50 hektar," ujar Kasi Perkebunan, Dinas Pertanian Gresik yang mendorong produktivitas tanaman tembakau. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES