Pendidikan

100 Siswa SLB Tasikmalaya Rayakan Hari Disabilitas Internasional

Senin, 06 Desember 2021 - 23:52 | 76.28k
Para siswa SLBN Tasikmalaya membentuk formasi huruf SLBN yang diabadikan melalui foto udara, di halaman Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. (FOTO: Harniwan Obech/ TIMES Indonesia)
Para siswa SLBN Tasikmalaya membentuk formasi huruf SLBN yang diabadikan melalui foto udara, di halaman Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. (FOTO: Harniwan Obech/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Sebanyak 100 siswa melepas balon sebagai simbol perayaan Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang digelar di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. 

Acara yang berlangsung meriah itu digelar, Senin (6/12/2021) pagi. Usai melepas balon, acara dilanjutkan dengan membentuk formasi SLBN yang diabadikan melalui foto udara. Keceriaan tersirat dari wajah para peserta didik, terutama saat dimulainya beragam perlombaan.

Berbagai permainan dan lomba diikuti para peserta didik dengan penuh semangat dan keriangan. Selain lomba joget dengan formasi saling membelakangi, para peserta juga diajak bermain memasukan bola ke dalam keranjang, boy-boyan, dan permainan lainnya. 

Para-siswa-SLBN-Tasikmalaya-memperlihatkan-beberapa-tas-hasil-karyanya.jpgPara siswa SLBN Tasikmalaya memperlihatkan beberapa tas hasil karyanya di aula Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. (FOTO: Harniwan Obech/ TIMES Indonesia)

Kepala Sekolah SLBN Tamansari H.Endang Ramdon S.Pd, melalui salah seorang tenaga pengajarnya Ny. Iyan Yuliantini, S.Pd dan Ita Witasari S.Pd menjelaskan, acara pelepasan balon ke udara itu juga menjadi harapan seluruh peserta didik agar pandemi segera menjauh dan kegiatan pembelajaran bisa kembali berjalan normal.

Selain untuk membahagiakan para disabilitas, kegiatan itu juga diharapkan jadi media bagi mereka dalam melatih kerja sama.

"Ini acara paling meriah yang melibatkan hampir semua peserta didik setelah sebelumnya melakukan pembelajaran daring serta pembelajaran tatap muka terbatas. Alhamdulillah, seluruh peserta didik larut dalam keceriaan," ujar Iyan kepada TIMES Indonesia.

Acara yang mestinya digelar pada 3 Desember 2021 itu terpaksa mundur karena ada kegiatan bhakti sosial Dharma Wanita SLB, SMA dan SMK se Wilayah 12 KCD Dinas Pendidikan. 

Iyan-Yuliantini.jpgSalah seorang tenaga pengajar Sekolah Luar Biasa Negeri Ny. Iyan Yuliantini, S.Pd, saat memberikan keterangan kepada TIMES Indonesia di depan kafe Kabisa Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. (FOTO: Harniwan Obech/ TIMES Indonesia)

Dalam momen HDI itu, pengelola terus berupaya mendorong para peserta didik lebih mandiri, memiliki kebermanfaatan bagi dirinya, keluarga, dan lingkungan sekitarnya. 

"Kita juga sudah membuka wahana Kabisa Kafe maupun keterampilan menjahit sebagai media praktek pembelajaran kemandirian," jelasnya.
 
Saat ini, dalam praktik pengelolaan Kafe Kabisa, peserta baru dilibatkan dalam proses produksi saja. Ke depan, mulai belanja, peoduksi hingga menjual produk yang dihasilkan akan sepenuhnya dilakukan para peserta didik. 

Begitu juga dalam praktik menjahit, beragam produk seperti tas kain dengan sentuhan lukisan sudah mulai bisa diproduksi dan sudah sering diperkenalkan pada setiap ajang bazar produk disabilitas.

"Kami berharap setiap praktek kerja yang diajarkan kelak menjadi bekal bagi mereka setelah menamatkan sekolahnya nanti," harap Ita dalam perayaan Hari Disabilitas Internasional. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES