Calon Alternatif Solusi di Muktamar ke-34 NU di Lampung
TIMESINDONESIA, PASURUAN – Hiruk pikuk dan tarik ulur pelaksanaan Muktamar ke-34 di Lampung menjadi perbincangan serius di kalangan para pendukung masing-masing calon dan petinggi NU.
Belum lagi persepsi yang berbeda dari masing-masing pendukung calon Ketua Umum PBNU yang kadang menyudutkan satu dan lainnya.
Di satu sisi pendukung mengatakan bahwa kepemimpinan PBNU harusnya 2 periode dan tak elok 3 periode, ditambah lagi dengan banyaknya pernyataan-pernyataan kontroversi yang membuat kebingungan masyarakat dalam menerimanya.
Namun, juga menganggap bahwa banyak kemajuan yang luar biasa dari kepemimpinannya beliau sehingga layak untuk meneruskan lagi.
Di sisi lain dengan pandangan dekatnya calon dengan tokoh radikal dan pemikiran-pemikirannya yang juga kontroversi.
Maka saya berpendapat bahwa untuk menyelamatkan NU dari gorengan berita miring menyudutkan tokoh NU dan sebagai jalan tengah yang bisa merekatkan NU GL dan NU Khitthoh 26 (Sukorejo) kembali ke rumah besar Nahdlatul Ulama, hemat saya adalah KH Marzuki Mustamar, M.ag.
Ini adalah sebuah refleksi perubahan yang perlu untuk kita sikapi dengan bijak. Dar'ul mafasid muqoddam ala jalbil masholih..
Terjadinya kesenjangan pemahaman di kalangan kultur dan struktur NU juga menjadi sebuah pemikiran yang penting untuk kita pikirkan demi menjaga rumah besar NU secara keseluruhan. Ditambah lagi dengan campur tangannya kepentingan politik dan kekuasaan akan membuat keadaan semakin jauh dari harapan muassis demi menegakkan Aswaja An-Nahdliyah.
Kedua tokoh yang saat ini menjadi calon ketua umum adalah tokoh NU yang luar biasa. Namun keadaan dan situasinya menurut pandangan saya diperlukannya tokoh yang memiliki karakter ke-NU an yang bisa diterima masyarakat luas tanpa ada kontroversial. Hingga adem adem dan meneguhkan ajaran Aswaja An-Nahdliyah yang lebih kondusif dan tenang.
Semoga hasil Muktamar bisa mendapatkan pemimpin yang sesuai dengan harapan dan karakter NU yang akhlaqul karimah. Pemimpin yang dipilih bukan pemimpin yang meminta dipilih.
Namun siapapun yang terpilih kita wajib menaati dengan sepenuh hati dan kembali kompak membangun NU ke depan.(*)
***
*) Oleh : Nurkholis Almaulani, Pengasuh Pondok Pesantren Metal Muslim Al Hidayah Pasuruan.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
***
**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |