Pendidikan

Syekh Faqih Ibrahim, Wali Pendiri Pesantren Tertua di Majalengka

Jumat, 03 Desember 2021 - 12:06 | 293.50k
Majelis Wakil Cabang (MWC) Nadhatul Ulama Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka menggelar Maulid Nabi di Makam Syekh Faqih Ibrahim. (Foto: MWC NU Banjaran foto TIMES Indonesia)
Majelis Wakil Cabang (MWC) Nadhatul Ulama Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka menggelar Maulid Nabi di Makam Syekh Faqih Ibrahim. (Foto: MWC NU Banjaran foto TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MAJALENGKASyekh Faqih Ibrahim atau Sunan Cipager yang merupakan wali penyebar agama Islam ternyata makamnya berada di wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Makam Syekh Faqih yang juga pendiri pesantren tertua di wilayah Majalengka bagian selatan pada abad ke-15 tersebut, berada Blok Cipager Desa Cimeong Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka.

Ketua MUI Kabupaten Majalengka KH Anwar Sulaiman yang merupakan keturunan langsung Sunan Cipager memaparkan, hal tersebut tidak terlepas terkait silsilah Kerajaan Talaga Manggung. Ia juga keturunannya, dan sejarah penyebaran agama Islam di wilayah Majalengka terjadi pada abad 15 Masehi.

Anwar menerangkan, di wilayah Majalengka terdapat 3 Kerajaan bercorak Hindu/Budha. Yaitu Kerajaan Sindangkasih dipimpin oleh Nyi Rambut Kasih, Kerajaan Rajagaluh dipimpin oleh Prabu Cakraningrat.

Maulid Nabi b

Kerajaan Talaga Manggung yang dipimpin oleh Prabu Pucuk Umum atau Raden Rangga Mantri yang merupakan cicit Raja Pajajaran Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja.

Sunan Wanaperih atau Arya Kikis, menurutnya, merupakan putra sulung dari Prabu Pucuk Umum dari Ratu Sunyalarang dan menjadi Raja di Kerajaan Talaga Manggung pada tahun 1533-1556 masehi.

Dan ia juga mendirikan pesantren tertua di Majalengka serta memindahkan Ibukota Kerajaan Talaga, daru Sangiang ke Wanaperih yang termasuk wilayah Desa Kagok saat ini.

Setelah Ratu Sunyalarang meninggal dunia, Arya Kikis atau Sunan Wanaperih mendirikan pesantren dan mendatangkan guru mengaji Syekh Sayyid Faqih Ibrahim.

"Sayyid Faqih Ibrahim yang merupakan putra Syekh Abdul Muhyi dari Pamijahan Tasikmalaya yang makamnya berjarak 1 kilometer dari sini atau dikenal dengan Sunan Cipager," katanya saat Majelis Wakil Cabang (MWC) Nadhatul Ulama Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka menggelar Maulid Nabi di Makam Syekh Faqih Ibrahim, Kamis (2/12/2021).

Anwar mengatakan, masa-masa pemerintahan Sunan Wanaperih diwarnai dengan perkembangan Islam yang pesat. Di Masa kepemimpinannya seluruh rakyat di Talaga Manggung telah menganut agama Islam dan agama Islam semakin berkembang karena Sunan Wanaperih berputra 6 orang. Yaitu Dalem Cageur, Dalem Kulanata, Apun Surawijaya, Ratu Radeya, Ratu Putri dan Dalem Wangsa Goparana, keturunannya turut menyebarkan Islam bahkan sampai ke luar wilayah Majalengka.

Ratu Radeya menikah dengan Arya Saringsingan, sedangkan Ratu Putri menikah dengan anak Syekh Abdul Muhyi dari Pamijahan Tasik yaitu Syekh Sayyid Faqqih Ibrahim.

"Mereka menjadi penyebar Islam disamping putranya Dalem Wangsa Goparana yang pindah ke Sagala Herang Cianjur dan keturunannya menjadi trah Bupati Cianjur seperti Bupati Wiratanudatar I dan seterusnya," jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES