News Commerce

25 Tahun Perjalanan PT Teknindo Geosistem Unggul, Menerjang Badai Krisis Moneter hingga Pandemi Covid-19

Jumat, 03 Desember 2021 - 22:51 | 78.35k
Founder PT Teknindo Geosistem Unggul, Ir. Wahyu P. Kuswanda  memotong tumpeng disaksikan komisaris dan direksi, Jumat (3/12/2021).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Founder PT Teknindo Geosistem Unggul, Ir. Wahyu P. Kuswanda memotong tumpeng disaksikan komisaris dan direksi, Jumat (3/12/2021).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYAPT Teknindo Geosistem Unggul, salah satu perusahaan kontraktor spesialis perbaikan tanah di Surabaya kini memasuki usia ke-25 tahun.

Perusahaan kontraktor yang lahir pada 3 Desember 1996 itu memiliki kisah perjalanan yang panjang, mulai dari krisis ekonomi pada tahun 1998 hingga krisis pendemi Covid-19 di tahun 2020 tetap menunjukkan eksistensinya untuk kontribusi kepada negeri.

Founder PT Teknindo Geosistem Unggul, Ir. Wahyu P Kuswanda memaparkan awal mula berdirinya PT Teknindo Geosistem Unggul lahir pada 3 Desember 1996 di Surabaya tepat di usianya yang ke-34 tahun.

Saat itu, dirinya menjadi karyawan Techniques GeoSystem Sdn. Bhd., salah satu kontraktor perbaikan tanah asal Malaysia yang sedang mengerjakan Proyek Reklamasi Perumahan Laguna View (sekarang bernama Perumahan Pakuwon City) pada tahun 1995.

Namun, dikarenakan ada kebijakan pemerintah bagi perusahaan asing harus merangkul perusahaan dalam negeri.

Dirinya pun diberikan kepercayaan untuk membangun perusahaan dan join operation dengan pihak Techniques GeoSystem Sdn. Bhd.

"Pada saat bekerja di Indonesia, Techniques GeoSystem Sdn. Bhd. karena perusahaan asing harus merangkul perusahaan dalam negeri. Sehingga saat itu saya ditugaskan untuk mewakili perusahaan Indonesia. Hingga akhirnya saya ditawarkan untuk mendirikan perusahaan sendiri dan join operation dengan Techniques GeoSystem Sdn. Bhd.," kata Wahyu P. Kuswanda, Jumat (3/12/2021).

Wahyu menjelaskan, nama Teknindo Geosistem Unggul sendiri diambil dari nama Techniques GeoSystem Sdn. Bhd.

Sedangkan kata Unggul ditambahkan oleh Departemen Kehakiman saat itu.

"Pada saat pengajuan, saya memberikan nama PT Teknindo Geosistem. Namun saat itu, nama perusahaan harus mengandung 3 kata, sehingga oleh Departemen Kehakiman ditambahkan kata Unggul. Dan Alhamdulillah unggul beneran sampai saat ini," sambung Wahyu.

Krisis Ekonomi 1997-1998 hingga Pandemi Covid-19

Pada tahun 1997-1998, Indonesia memasuki fase krisis moneter pada saat lengsernya Presiden Soeharto yang membuat semua proyek kontraktor melambat di Indonesia.

Sehingga sebagian besar perusahaan kontraktor di Indonesia banting setir membangun perusahaan baru.

Termasuk juga perusahaan PT Teknindo Geosistem Unggul, perusahaan yang masih cukup belia berusia 1 tahun itu harus mengalami dampak krisis ekonomi.

Akan tetapi, Wahyu P. Kuswanda tetap konsisten dan berkeyakinan untuk terus mengembangkan perusahaannya.

Sehingga pada tahun 1999 perusahaannya dipercayai untuk membangun proyek Bendungan Manggar di Balikpapan.

"Pada saat krisis ekonomi itu, semua teman-teman pengusaha banyak yang banting setir membangun usaha-usaha baru. Akan tetapi, saya tetap konsisten, tetap berusaha di bidang perbaikan tanah dan tidak berpindah-pindah," ujarnya.

Begitu juga, di fase krisis ekonomi diera pandemi Covid-19 ini, Wahyu P. Kuswanda tetap konsisten dan terus berusaha mengembangkan perusahaannya di bidang keahliannya.

"Saya sering kali bercerita, bahwa membangun usaha tidak harus bermodalkan uang besar. Akan tetapi, yang paling penting adalah modal kepercayaan" tutur pendiri PT Teknindo Geosistem Unggul Wahyu P. Kuswanda. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES