Peristiwa Daerah

Pemkab Jember Buka Pipanisasi yang Aliri 45 Hektare Lahan Pertanian di Jelbuk

Jumat, 03 Desember 2021 - 20:21 | 51.95k
Peresmian operasional sarana MCK dan pipanisasi untuk lahan Pertanian di Desa Sucopangepok, Jelbuk. (Foto: Arip Ripaldi/TIMES Indonesia)
Peresmian operasional sarana MCK dan pipanisasi untuk lahan Pertanian di Desa Sucopangepok, Jelbuk. (Foto: Arip Ripaldi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBERPemkab Jember meresmikan MCK dan pipanisasi untuk lahan pertanian sepanjang 600 meter di Desa Sucopangepok, Kecamatan Jelbuk, Jember, Jumat (3/12/2021). 

Pipanisasi yang mampu mengairi lahan pertanian produktif seluas 45 hektare ini adalah hasil kolaborasi antara PT East West Seed Indonesia (EWINDO) produsen benih sayuran dengan Universitas Jember dan petani Kecamatan Jelbuk. 

Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Ir. Imam Sudarmaji menjelaskan bahwa peran Pemkab Jember untuk pengembangan pertanian baik komoditas tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan, sangat mendukung.

"Harapannya nanti bisa kami petakan baik di Desa Sucopangepok maupun daerah lainnya di Kabupaten Jember," katanya. 

Imam mengatakan, Pemkab Jember bekerja sama dengan Unej untuk pemetaan potensi komoditas pertanian. 

Peresmian operasional sarana MCK b

"Nantinya kami akan mengembangkan terkait pemasaran produksi pertanian. Karena jika produksi bagus, namun pasarnya tidak ada, akan menjadi kendala bagi petani," ujarnya. 

"Harapan saya dari potensi tomat di sini, bukan hanya benih, tapi juga menghasilkan tomat yang berkualitas ekspor," sambungnya. 

Senada, Guru Besar dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember Prof. Ir. Achmad Subagio MAgr., PhD., mengungkapkan bahwa pemilihan Desa Sucopangepok karena merupakan wilayah kerja EWINDO yang menghasilkan bibit tomat luar biasa. 

"Untuk ke depannya EWINDO akan memiliki program untuk mengembangkan lebih masif lagi di daerah sini," katanya. 

Selain itu, Prof. Subagio juga mengungkapkan dengan melihat dari aspek pengairan karena ada kendala terkait ketersediaan air saat musim kemarau.

Baik untuk minum maupun pertanian.

Maka dari itulah pihaknya melakukan pipanisasi.

"Kami saat ini juga melihat ODF atau orang yang membuang air besar sembarangan di sini masih tinggi. Ini juga menjadi bagian integral kami untuk membangun manusia seutuhnya, tidak hanya kesejahteraannya namun juga kesehatannya," ujarnya. 

"Salah satunya dengan MCK ini sebagai simbol agar mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya keberadaan fasilitas MCK," sambungnya. 

Sementara itu, General Manager Corporate Affairs EWINDO, Fransiska Fortuna, mengungkapkan bahwa pergram yang digagasnya tidak hanya dilakukan di Jawa Timur.

"Jadi kalau kita bilang untuk program MCK ini kami tidak lakukan hanya di Jawa Timur tetapi juga di Jawa Barat tapi di Jawa Timur sendiri bisa dibilang ini titik yang kedua," katanya. 

Fransiska menjelaskan, di tahun sebelumnya tahun 2020 atau 2019, pihaknya memberikan bantuan MCK kepada petani produksi, tetapi itu untuk personal saja. 

"Sekarang ini untuk umum, itu yang menjadikan target," ungkapnya. 

Lebih jauh, ia mengungkapkan pihaknya butuh kerja sama baik dari pemerintah daerah maupun dari universitas atau tokoh setempat. "Itu yang kami perintahkan untuk bisa mengubah pola hidup kesehatan dan masyarakat," pungkasnya dalam peresmian pipanisasi di Jelbuk oleh Pemkab Jember. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES