Pawon Jamur Blitar, Kreatif Olah Jamur Jadi Belasan Menu Tradisional
TIMESINDONESIA, BLITAR – Pandemi Covid-19 tidak melulu soal merosotnya ekonomi, namun juga memunculkan ide-ide kreatif untuk mempertahankan penghasilan. Endah Purwantiyani contohnya. Perempuan asli Kelurahan Beru Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar tersebut mengolah jamur menjadi berbagai menu nikmat di Pawon Jamur miliknya.
Jamur tiram yang biasanya hanya ditumis atau dibuat keripik, di tangan Endah diolah menjadi 14 menu masakan. Mulai Sate Jamur, Rendang Jamur, Empal Jamur, Dendeng Ragi Jamur, Jamur Bakar Pedas, Blendi Jamur, Sop Jamur, Pepes Jamur, Seblak Jamur, Tahu Isi Jamur Pedas, Jamur Kriuk, Jamur Crispy Saus Asam Manis hingga Lumpia Ayam Jamur.
"Menu menu ini mayoritas adalah masakan daging cuma bahan dasar daging diganti jamur," kata Endah mengawali perbincangan dengan TIMES Indonesia, Jumat (3/12/2021).
Ide kreatif olahan jamur tiram tersebut muncul sesaat usai Endah memutuskan untuk keluar dari pekerjaan di akhir 2019.
Aneka masakan jamur di Pawon Jamur olahan Endah Purwantiyani. (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)
Melihat sang suami seorang petani jamur, ia berfikir keras supaya Jamur tersebut tidak hanya dijual ke pasar. Kemudian muncullah ide untuk menaikkan nilai ekonomis Jamur budidaya suaminya tersebut dengan cara mengolah menjadi berbagai menu masakan.
"Karena saya sudah biasa bekerja, jadi di rumah diam saja ga enak. Pinginnya ya usaha. Awalnya saya ujicoba dulu. Hasil olahan jamur saya jual secara online. Karena awal awal pandemi waktu itu," jelasnya.
Endah mulai mengenalkan olahan jamur pada awal Maret 2020. Itu pun masih melalui pasar online. Ia tidak menyangka, sebulan kemudian olahan jamurnya sudah berhasil mencuri perhatian rasa masyarakat. Olahan jamur bikinannya laris manis di masyarakat.
Bagi mereka yang vegetarian, tentu olahan jamur tiram tersebut bisa menjadi alternatif. Hal ini juga yang menyebabkan olahan Jamur buatan Endah memiliki pelanggan setia. Selain rasanya yang memang nikmat.
"Saya masih terus berjuang untuk mengenalkan olahan jamur kepada masyarakat. Karena mereka masih banyak yang tidak tahu kalau Jamur bisa diolah macam-macam," ulas Endah.
Kini, Endah bertekad memasarkan olahan jamurnya secara offline yaitu melalui sebuah warung yang ia namakan Pawon Jamur. Kehadiran Pawon Jamur, katanya, untuk menjawab pertanyaan para pelanggan tentang di mana dapur ia memasak jamur jamur tersebut.
"Akhirnya saya nekat buka warung pada bulan Desember 2020. Saat itu orang pada tutup usaha karena Covid-19, saya malah buka usaha. Dengan Bismillah saya yakin rezeki sudah diatur oleh Allah," tambahnya.
Suasana Pawon Jamur di Jalan Raya Keningaran Bajang Kecamatan Talun Kabupaten Blitar. (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)
TIMES Indonesia diberikan kesempatan mencicipi aneka masakan berbahan dasar Jamur tersebut di Pawon Jamur yang ada di Jalan Raya Keningaran Bajang Kecamatan Talun. Endah menyuguhkan Sate Jamur, Rendang Jamur, Empal Jamur, Dendeng Ragi Jamur, Jamur Bakar Pedas, dan Blendi Jamur.
Meskipun jamur tiram telah diolah menjadi macam-macam menu masakan, namun, ciri khas jamur masih sangat terasa yaitu kenyal. Namun, bumbu rempah-rempah dari jenis masakan tradisional tersebut sangat kuat dan meresap di Jamur.
"Harga olahan jamur ini juga sangat terjangkau. Tidak sampai bikin kantong bolong pokoknya. Mulai dari Rp 8 ribu hingga Rp 12 ribu per porsi," ulas perempuan murah senyum pemilik Pawon Jamur di Kabupaten Blitar itu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |