Pendidikan

Sri Untari Dorong Budaya Membaca untuk Siapkan Generasi Emas 2045

Jumat, 03 Desember 2021 - 10:55 | 45.76k
Dr Sri Untari Bisowarno berbicara pada seminar dan training tentang perpustakaan digital, Jumat (3/12/2021. (FOTO: Tangkapan layar)
Dr Sri Untari Bisowarno berbicara pada seminar dan training tentang perpustakaan digital, Jumat (3/12/2021. (FOTO: Tangkapan layar)

TIMESINDONESIA, MALANGGenerasi Emas 2045 merupakan kekuatan utama membangun Indonesia menjadi bangsa besar dan berjaya. Oleh karenanya penting untuk menyiapkan anak-anak Indonesia yang tangguh dan berdaya saing. Gemar atau budaya membaca menjadi salah satu upaya untuk menyiapkan Generasi Emas 2045.

Pandangan tersebut disampaikan oleh anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, Dr Sri Untari Bisowarno, MAP saat menjadi pembicara pada Seminar dan Training "Optimalisasi Aplikasi Perpustakaan Digital sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan dalam Menghadapi Persaingan Global" yang digelar secara virtual, Jumat (3/12/2021).

Sri Untari mendorong segenap komponen pendidikan, baik guru, kepala sekolah, dan tenaga pendukung lainnya, termasuk orang tua, untuk menggerakkan budaya membaca pada para peserta didik. Dengan gemar membaca akan berimplikasi pada peningkatan pengetahuan, yang selanjutnya membawa pada kemampuan analisis, hingga mampu membuat keputusan atau sintesis.

Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) ini mengajak masyarakat untuk sungguh-sungguh menyiapkan generasi menuju Indonesia Emas 2045 dengan hal-hal positif yang dapat meningkatkan kemampuan anak sesuai minat dan bakat.

"100 tahun Indonesia (tahun 2045) kurang 24 tahun dari sekarang. Maka siapkan anak-anak kita dengan hal positif," kata Untari.

Kepada para orang tua, Untari mengingatkan ajaran tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantoro: ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Untari menekankan pentingnya menjadi teladan bagi anak-anak dengan berperilaku baik dan menjaga moral dan karakter. Hal ini dapat dipelajari dari buku-buku digital yang tersedia.

Untari kembali mengingatkan pentingnya membaca yang pada era kini tersedia dengan mudah secara digital alias paperless. Tantanganna, kata Untari, anak-anak tidak terlalu menyukai membaca. Maka dari itu, membangun anak untuk senang membaca atau gemar membaca itu penting.

Perpustakaan digital atau e-library dengan buku digitalnya merupakan salah satu solusi untuk mendorong anak-anak gemar membaca. "e-library menjadi tuntutan anak-anak membaca di seluruh dunia tanpa harus capek membawa buku kemana-mana," ujar Untari kepada sekira 650 peserta seminar.

Dengan maraknya penggunaan gawai, diharapkan anak-anak dapat membaca dengan leluasa. Untuk itu, Untari berpesan kepada guru dan tenaga pendidikan agar bisa segera beradaptasi dengan dunia digital sebagai konsekuensi atas perkembangan zaman. 

"Sekolah perlu membangun elibrary, siapkan ruangan dengan fasilitas internet dan wifi untuk anak-anak bisa belajar secara digital," kata Sri Untari.

Senada dengan Sri Untari, Plt Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Suhartatik mendorong insitusi pendidikan untuk mengembangkan perpustakaan digital (digital library) di era teknologi informasi seperti saat ini. 

Upaya pengembangan digital library penting untuk mendorong peserta didik semakin melek literasi. Ia menginformasikan, Jawa Timur saat ini berada pada peringkat 24 dari 34 provinsi di Indonesia dalam hal literasi. Untuk itu, dia mendukung percepatan pembangunan perpustakaan digital. (*)

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES