Kopi TIMES

Kepemimpinan Masa Depan: Generasi Tangguh dan Bertumbuh

Jumat, 03 Desember 2021 - 11:33 | 114.47k
Dyah Pikanthi Diwanti, SE, MM; Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta/ Mahasiswa Program Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Airlangga.
Dyah Pikanthi Diwanti, SE, MM; Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta/ Mahasiswa Program Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Airlangga.

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Hadirnya generasi muda ini sering diperbincangkan. Bagaimana tidak, realitas di masyarakat menunjukan bahwa generasi muda atau yang akrab disapa milenial ini menjadi pusat perhatian baik dalam cakupan lokal, nasional maupun internasional. Generasi yang dikenal dengan kesiapannya dalam melakukan  penyesuaian memiliki sejumlah karakter diantaranya sosok pembelajar, mampu beradaptasi dengan lingkungan dan aktif berkolaborasi.

Milenial sebagai generasi penerus bangsa didorong untuk siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan. Dengan melakukan kesiapan yang berkelanjutan, generasi yang memiliki penciri ini diharapkan akan menjadi generasi tangguh yang ditunggu kehadirannya sehingga siap bertumbuh dalam kondisi yang menyertai secara sehat. Milenial itu sendiri terdiri dari  sejumlah huruf  dan makna kata yakni MILENIAL

Milenial diawali dengan M artinya Masa Baru, generasi ini memiliki penciri sebagai generasi muda yang lahir dari tahun 1980 - 1990an namun adapula ragam batasan yang menyebut tentang kehadiran dari generasi muda ini. Selanjutnya I artinya Inisiatif penuh kreativitas yang unggul menjadikan generasi muda ini menginspirasi dalam ruang -ruang ilmu sebab milenial sosok yang luas ilmu. Selain luas ilmu, generasi milenail dikenal energik sehingga produktivitas mampu dicapai dalam meraih cita-cita. Ragam kondisi menyertai keberadaan milenial sehingga tidak salah jika generasi ini menerima terhadap perubahan dan terbukti banyak  generasi muda yang keluar dari zona nyamannya untuk meraih capaian kompetensi yang diharapkan.  

Meskipun suka dengan yang hal yang praktis dan tidak rumit, generasi ini dikenal Ideal sehingga proses dalam perencanaan dan aktualisasi kerjanya akan dilakukan dengan cermat dan teliti. Selain menyukai tantangan, perubahan dan pencerahan, generasi muda ini dikenal sebagai generasi yang humoris yang mampu mencairkan suasana dalam ragam problematika kehidupan yang melingkupinya. Sehingga generasi ini akan terus bergerak dalam tantangan dan peluang yang diperjuangkan. Lantas, bagaimana kontribusi generasi Milenial dalam proses kepemimpinan masa depan?

Berdasar data BPS tahun 2020 menyebutkan bahwa Jumlah penduduk Indonesia hingga September 2020 tercatat sebanyak 270,20 juta jiwa, bertambah sekitar 32,56 juta jiwa dibandingkan sensus penduduk tahun 2010. Data tersebut menjelaskan bahwa komposisi penduduk di Indonesia didominasi oleh Generasi Z dan Milenial dengan jumlah masing-masing sebanyak 27,94 persen dan 25,87 persen.

Realitas demografi ini menunjukan produktivitas generasi muda semakin meningkat. Di sisi lain, peningkatan produktifitas dapat berbanding lurus dengan tingkat pendapatan secara ekonomi dengan catatan kreatifitas dan aktivitas  ditunjang dengan daya saing tenaga kerja yang produktif pula yang lahir dari generasi muda ini. Generasi milenial memiliki peran strategis dalam memberikan kontribusi nyata untuk pembangunan bangsa. Generasi ini dikenal sebagai agen perubahan sekaligus agen pembangunan dalam kepemimpinan masa depan.

Generasi  milenial sangat diyakini memiliki ide-ide kreatif, terampil dan pemikiran yang inovatif. Realitas menunjukan generasi ini mendorong terjadinya tranformasi atau perubahan pembangunan yang lebih baik melalui perbaikan serta pergembangan terhadap hal baru termasuk dalam hal kepemimpinan.

Kondisi nyata menunjukan hadirnya generasi milenial mampu membawa perubahan kebaikan dalam ragam bidang dan lingkup baik lokal, nasional maupun internasional. Kepemimpinan menurut seorang pakar bernama Gary Yukl (2015) merupakan proses yang dibangun untuk mempengaruhi orang lain dalam mewujudkan cita-cita  atau menurut  seorang pakar sosial -manajemen bernama Mary Parker (1930) kepemimpinan merupakan seni yang dibutuhkan dalam melaksanakan aktivitas melalui orang lain.

Aktualisasi kepemimpinan tercermin dari generasi muda ini. Sebagai sosok agen perubahan, generasi Milenial memiliki bakat dalam mengkomunikasikan dan mengelola tim secara baik. Begitupun sebagai sosok agen pembangunan, generasi ini bertumbuh dalam ragam peran dan keilmuan/ keahliannya melalui kompetensi yang dimiliki. Potensi dan peran kepemimpinan tersebut ditentukan dari bagaimana manajemen / tata kelola yang dilakukan diantaranya sebagai berikut:

Pertama, Komunikasi merupakan bagian penting yang terbangun dari keahlian Milenial dalam membangun sinergi, kepercayaan dan kerjasama dengan pihak lain. Kepakaran Milenial dalam berkomunikasi tidak diragukan dan pendampingan terhadap kebijakan yang diambil perlu dikolaborasikan dengan generasi yang lain. Komunikasi menurut seorang pakar Bernama Goldhaber (1986) memuat adanya proses, pesan , jaringan, hubungan, lingkungan, keadaan yang saling tergantung antar individu sehingga terjalin keharmonisan. Apabila komunikasi mampu dikelola dengan baik dan harmonis maka akan menjadi kekuatan sendiri dalam menghindari adanya miskomunikasi dan informasi yang tidak benar. Komunikasi yang dikelola secara baik akan mendorong kesiapan perubahan bagi Milenial dalam memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan negara.

Kedua, satu dari penciri kepemimpinan masa depan yakni hadirnya sosok-sosok yang mampu menjadi contoh/trendsetter dimana peran milenial terlihat melalui kontribusinya. Ketiga, Media akan menjadi pijakan dalam berkomunikasi yang efektif sehingga pesan-pesan akan tersampaikan dengan baik  contohnya media sosial yang mampu menyelami kebutuhan dari lingkungan dan orang –orang sekitar dari ragam generasi. Tata kelola media sebagai sarana komunikasi menjadi kekuatan dalam hal penggunaan teknologi dan informasi. Keempat, terciptanya sebuah komunitas informasi atau information society dimana dalam bahasanya David Holmes (2012) menghadirkan digital menjadi pengantar dalam komunikasi kepemimpinan masa depan.

Sebagai starting point dalam menelaah kepemimpinan masa depan maka pola kepemimpinan ini menjadi potret bersama dari pola kepemimpinan generasi sebelum maupun sesudahnya. Artinya seorang pemimpin mampu untuk beradaptasi baik dengan teknologi maupun hal baru yang menjadi kebutuhan saat ini dan ke depan sehingga untuk menjadi pembelajar adalah kebutuhan. Pola kepemimpinan milenial harus mampu mencipta suatu kreativitas, inovasi, hal baru yang menjadi kebutuhan bukan sekedar keinginan. Harapannya kepemimpinan di masa depan melahirkan generasi yang tangguh untuk terus bertumbuh. Semoga.

***

*) Oleh: Dyah Pikanthi Diwanti, SE, MM; Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta/ Mahasiswa Program Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Airlangga.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES