Wisata

Panorama Unik Pantai Pangasan Pacitan Bikin Betah Wisatawan Milenial

Jumat, 03 Desember 2021 - 03:23 | 135.05k
Panorama Pantai Pangasan dengan Icon yang khas yakni Gunung Lanang berupa karang yang menjulang di sisi barat (Foto: Yusuf/TIMES Indonesia)
Panorama Pantai Pangasan dengan Icon yang khas yakni Gunung Lanang berupa karang yang menjulang di sisi barat (Foto: Yusuf/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PACITAN – Panorama yang unik Pantai Pangasan Pacitan yang terletak di Desa Kalipelus, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur ini bikin betah wisatawan milenial. 

Bagaimana tidak, wisatawan akan dimanjakan dengan suasana alami pedesaan berupa sawah dan ladang yang menghampar menjadi latar unik dari Pantai Pangasan. Jika musim panen akan tampak hijau barisan tanaman padi ditambah hembusan angin khas laut selatan. 

Nah, ada yang paling unik dari Pantai Pangasan ini terdapat batu besar menjulang di sebelah barat, masyarakat sekitar menyebutnya dengan Gunung Lanang yang tampak dari kejauhan seolah terpisah dari perbukitan di sekeliling. Justeru inilah icon dari panti yang cukup terkenal bagi kalangan millenial. 

Sebagian masyarakat juga menamai bukit menjulang tersebut Gunung Karang, memang secara struktur terdiri dari bebatuan karang cadas namun menghijau kontras dengan warna hijau pepohonan di pucuknya.

Pantai Pangasan a

"Ya, sebenarnya yang disebut Pangasan itu berada di sisi barat pantai. Kalau dilihat dari atas yang ada sawahnya tampak hanya batu menjulang di tengah laut," kata pemilik sawah di kawasan wisata Pantai Pangasan, Sarni kepada TIMES Indonesia, Kamis (2/12/2021). 

Sarni menambahkan, di sisi timur terdapat aliran sungai yang digunakan untuk pengairan irigasi sawah. Airnya sangat bening dan bersih sehingga sangat menunjang untuk pertanian khususnya padi. 

"Alhamdulillah, dalam setahun kami bisa panen padi tiga kali karena air dari sungai sebelah timur sangat melimpah. Kalau di sana itu didominasi batu karang dan pasir," imbuhnya. 

Lebih lanjut, bagi Sarni dan penduduk sekitar kawasan Pantai Pangasan sudah terbiasa dengan pemandangan alam yang menyatu dengan hamparan sawah dan ladang. 

"Kalau orang sini sudah biasa, bagi yang belum pernah ke sini katanya luar biasa soalnya pantai kok ada sawahnya. Lagi pula Pantai Pangasan sangat bersih. Cocok bagi yang suka selfie foto," terangnya sambil tersenyum kecil. 

Sementara itu, salah satu wisatawan asal Salatiga, Jawa Tengah, Rio mengungkapkan kekaguman melihat pemandangan alam Pantai Pangasan yang baru pertama ia kunjungi. 

"Pantai Pangasan ini berbeda dari pantai-pantai lainnya di Pacitan soalnya ada sawahnya. Kebetulan pas ke sini baru musim tanam, jadi belum tampak hijau," jelasnya saat menikmati minuman es. 

Meskipun perjalanan menuju Pantai Pangasan bisa dibilang ekstrem, masih menurut Rio, tapi itu terbayar ketika benar-benar memasuki kawasan wisata Pantai Pangasan.

Pantai Pangasan b

"Ya jalannya memang ekstrem, begitu masuk kok indah banget. Tadi jadi tak sabar langsung pengen merasakan mandi di pinggiran pantai sambil menikmati pemandangan batu karang yang ada di sebelah barat. Rasanya tak mau pulang," katanya kagum. 

Tak hanya itu, wisatawan akan lebih betah sebab sambutan masyarakat yang sangat ramah menyatu dengan keindahan alami pantai yang belum lama dibuka untuk wisata tersebut. Uniknya lagi, para petani seolah menjadi bagian dari Pantai Pangasan. 

Untuk bisa sampai ke sana membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari jalan desa, dengan melewati jalan rabat setapak yang curam menanjak. Tak perlu mengeluarkan banyak uang, wisatawan hanya dikenai retribusi Rp 5 ribu per orang, itu sudah termasuk parkir.  Cukup murah, kan? 

Namun semuanya akan terbayar ketika tiba di pantai indah ini. Hamparan laut biru akan menyambut, begitupun udara sekitar masih sangat segar, serasi dengan pemandangan persawahan di sekitar pantai.

Maka jangan heran, pantai ini kerap buat pengunjung betah berlama-lama karena keunikan dan keindahan Pantai Pangasan Pacitan, khususnya kaum milenial. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES