Indonesia Positif

Mahasiswa Polbangtan Malang Dilatih Jadi Operator Drone

Kamis, 02 Desember 2021 - 11:25 | 50.64k
Mahasiswa Polbangtan Malang mengikuti pelatihan operator drone di halaman kampus 1 Bedali, Selasa (30/11/2021). (FOTO: Polbangtan Malang).
Mahasiswa Polbangtan Malang mengikuti pelatihan operator drone di halaman kampus 1 Bedali, Selasa (30/11/2021). (FOTO: Polbangtan Malang).

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) dilatih menjadi operator drone. Agenda tersebut dikemas dalam kegiatan bertajuk pelatihan operator drone untuk mahasiswa, bekerja sama dengan SinauGIS, sebuah lembaga independen/individual consultant yang  bergerak di bidang Geographic Information System (GIS).

Pelatihan operator drone diikuti oleh 62 mahasiswa semester 3 Jurusan Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan (PPKH) Polbangtan Malang. Pelatihan dilaksanakan selama dua hari, 29-30 November 2021 di Kampus 1 Bedali, Lawang. 

Pada hari pertama, diberikan teori yang dilaksanakan di ruang Diorama. Sedangkan praktik dilaksanakan di halaman depan kampus 1 Polbangtan Malang. Para mahasiswa peserta pelatihan didampingi tiga trainer SinauGIS dari Yogyakarta.

Menurut keterangan Ketua Jurusan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan Polbangtan Malang, Dr. Wahyu Windari, pelatihan ini diberikan untuk memberikan keterampilan terkini tentang pemetaan wilayah.

Polbangtan Malang 1Ketua Jurusan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan Polbangtan Malang, Dr. Wahyu Windari berbicara pada pelatihan operator drone. (FOTO: Polbangtan Malang).

Dia mengatakan, penggunaan teknologi saat ini menjadi tuntutan dan merupakan kompeten yang mutlak harus dimiliki bagi calon penyuluh pertanian yang berjiwa agrisociopreneur. "Sebagai output dari proses pendidikan di Polbangtan Malang," ujarnya dalam keterangan yang diterima TIMES Indonesia, Kamis (2/12/2021).

Wahyu menjelaskan, materi pelatihan yang diberikan berupa pemahaman bagaimana memetakan dan memotret wilayah menggunakan drone. Hal ini sangat bermanfaat untuk membaca potensi wilayah untuk perencananazn wilayah ke depan.

Pelatihan ini, kata dia, diharapkan dapat memberikan stimulus bagi mahasiswa untuk kemudian dapat mengembangkan ketrampilan teknologi digital yang diberikan, sehingga cita-cita Kementerian Pertanian untuk mendapatkan data grass root dari pemetaan yang dilakukan dapat terealisasi.

Sebagaimana dikatakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, "Generasi milenial memiliki ciri berpikir strategis, inspiratif, inovatif, energik, antusias dan fasih mengadopsi teknologi digital dalam beragam aspek bisnis, sehingga diprediksi menjadi pembawa pembaruan dalam pembangunan pertanian."

Polbangtan Malang 2Mahasiswa Polbangtan Malang mengikuti materi ruang pada pelatihan operator drone di ruang diorama, Senin (29/11/2021). (FOTO: Polbangtan Malang).

Sejaland dengan Mentan SYL, Kepala Badan Pengembangan Penyuluhan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan Kementerian Pertanian fokus membangun petani muda yang dibarengi dengan mengembangkan teknologi digital. 

"Bahkan putra/putri Indonesia sudah mampu menciptakan automatic tractor berupa traktor roda empat tanpa awak yang dikendalikan dengan internet optik dari rumah," kata Dedi.

Sementara itu, menurut instruktur SinauGIS, Muhammad Fajar antusiasme mahasiswa cukup tinggi, karena ini hal baru bagi mereka. Dia menuturkan, drone bisa dimanfaatkan untuk pemetaan dan bisa dikembangkan lagi untuk mendata suatu wilayah lebih cepat. Tidak harus mengukur lagi. 

Di bidang peternakan, kata Fajar, bisa digunakan untuk perencanaan lahan ternak dan lahan rumput untuk pakan ternak. Untuk pertanian milenial, ujar dia, drone sudah banyak dan sering dimanfaatkan. "Konsep drone di pemetaan dan drone di pertanian hampir sama," imbuhnya.

Di berbagai daerah, drone sudah banyak dimanfaatkan untuk pemupukan, membasmi hama, mengidentifikasi dan mendeteksi kesehatan tanaman. Drone juga bisa dimanfaatkan untuk perencanaan, dengan memotret area lahan yang ingin dikembangkan. 

"Kita bisa mengetahui profilnya, vegetasinya seperti apa, tanahnya seperti apa. Ini bisa menjadi bahan utama perencanaan lebih cepat," jelasnya.

Dia menambahkan, pelatihan drone bagi mahasiswa Polbangtan Malang ini masih dasar. Artinya, masih luas dan panjang pengembangannya sesuai kebutuhan.

Marzan, mahasiswa Polbangtan Malang mengaku mendapat pengalaman baru dengan pelatihan operator drone. "Saya dan rekan-rekan lain berharap dengan adanya pelatihan drone ini, dapat mengimplementasikan dan mengembangkan lagi untuk kemakmuran masyarakat dan kemajuan di sektor pertanian," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES