Ilmuwan Banjarnegara Tampil di Accept 2021 UIN Sunan Kalijaga

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (UIN Sunan Kalijaga) hari ini (2/12/2021) menggelar Konferensi Tahunan Accept (Annual Conference On Community Engagement For Peaceful Transformation) 2021 secara daring dengan ratusan peserta dari kalangan akademisi dan peneliti.

Tema konferensi tahun ini bertepatan dengan Peringatan Hari Disabilitas Internasional mengenai pengabdian kepada masyarakat untuk transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi secara damai.

Tema tersebut mengusung salah satu pilar Perguruan Tinggi selain Pendidikan dan Penelitian yaitu Pengabdian kepada Masyarakat 395 170 90

Prof Al Makin, Rektor UIN Sunan Kalijaga, mengatakan bahwa 5 orang narasumber memberikan paparan di hadapan para peserta di anataranya Prof Hayashi Takehiro (Chairman of Waku Pro Exciting Science Learning Project, The Vice President of Hijiyama University Japan). Prof Hasayi akan membahas How Japanese University Gives Contribution to Community for Science Awareness.

Pembicara kedua Dr Rr Siti Kurnia Widiastuti, MPd  MA (Lecturer of State Islamic University Sunan Kalijaga Yogyakarta) dengan presentasi makalah Inclusive Community Service to Improve the Welfare of Transgender Muslim Women.

Pembicara ketiga Muhammad Anshari, Ph.D. (Senior Researcher at University Brunei Darussalam) dengan presentasi Community Service based on IT.

Pembicara keempat Junaedi Mulyono (Head of Ponggok Urban Village) dengan judul paparan Village Development based on Potential Resources.

Hadir pula memberikan keynote speech Hj. Eny Retno Yaqut (Pembina Dharma Wanita Kementrian Agama RI).

Alissa Ulin (Mahasiswi prodi Teknik Industri semester 5) panitia dari divisi humas melaporkan bahwa sebanyak 395 akademisi mendaftarkan diri dalam ACCEPT 2021 dimana 170 di antaranya abstraknya lolos seleksi dan 90 peserta terpilih untuk memaparkan hasil penelitiannya selama konferensi.

Untuk tahun ini UIN juga mengundang Dr Tuswadi, anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) asal Banjarnegara yang saat ini juga menjadi Direktur Politeknik Banjarnegara dan peneliti aktif di Waku Pro Hijiyama University Jepang.

Dia akan menyampaikan paparan Science Awareness Development for Community via Scientists Go to School Program, Best Practice of Indonesia Young Academy of Science and Waku Pro Japan.

Ditemui di kediamannya hari ini, Kamis (2/12/2021), Dr Tuswadi menjelaskan bahwa Akademi Ilmuwan Muda Indonesia dan Waku Pro di Jepang sama-sama memiliki program kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu Profesor/Ilmuwan Go to School.

Tujuan kegiatan ini adalah memasyarakatkan sains kepada generasi muda dan guru-guru di sekolah.

Menurutnya, kegiatan ini sangat strategis untuk melahirkan calon-calon pemimpin masa depan yang melek sains sekaligus mau memanfaatkan sains sebagai pijakan dalam pengambilan kebijakan dalam pembangunan.

“Sebagai ilmuwan saya tidak pernah berhenti berharap bahwa para pemimpin di negeri ini sudi menggunakan sains dalam proses pembangunan di segala bidang," katanya.

Membangun , jelasnya, perlu data dan bukti yang kuat dalam menentukan kebijakan yakni melalui serangkaian langkah termasuk penelitian.

"Dengan demikian idealnya akan meminimalisir pembangunan yang serampangan, merusak, dan hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu,” jelas Dr Tuswadi.

Di konferensi tahunan UIN Dr Tuswadi mengutarakan pengalamannya bersama kolega ALMI dan Waku Pro dalam melaksanakan program Ilmuwan go to School untuk memasyarakatkan sains di sekolah dan kampus, serta di tengah-tengah masyarakat.

Lebih dari 50 sekolah sudah pernah dia kunjungi dan diberikan kuliah umum bagi peserta didik dan guru.

Bahkan Profesor dari Jepang juga sekali setahun memberikan in-service training bagi para guru di sekolah-sekolah daerah rawan bencana di Banjarnegara dan Sleman Yogyakarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement