Peristiwa Internasional

Omicron Teridentifikasi di Amerika Serikat

Kamis, 02 Desember 2021 - 07:15 | 77.78k
Sebuah botol dan jarum suntik terlihat di depan bendera Amerika Serikat yang dipajang dengan tulisan Omicron SARS-CoV-2 sebagai ilustrasi yang diambil, pada 27 November 2021. (FOTO : Reuters).
Sebuah botol dan jarum suntik terlihat di depan bendera Amerika Serikat yang dipajang dengan tulisan Omicron SARS-CoV-2 sebagai ilustrasi yang diambil, pada 27 November 2021. (FOTO : Reuters).

TIMESINDONESIA, JAKARTAAmerika Serikat menjadi negara terbaru yang telah mengidentifikasi kehadiran Omicron di perbatasan negaranya, Rabu (2/12/2021).

Ini berarti kurang dari empat minggu sejak varian baru Covid-19 itu terdentifikasi kali pertama di Afrika Selatan.

Dilansir Reuters, kasus Omicron di Amerika Serikat pertama yang diketahui dari seorang yang telah divaksinasi penuh di California setelah ia kembali dari Afrika Selatan pada 22 November dan dinyatakan positif tujuh hari kemudian.

"Orang yang terinfeksi itu memiliki gejala ringan dan sedang menjalani karantina sendiri," kata Dr. Anthony Fauci, pejabat tinggi penyakit menular Amerika Serikat kepada wartawan di Gedung Putih.

Menurut surat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS yang sempat dilihat Reuters, Selasa malam maskapai penerbangan di Amerika Serikat telah diberitahu untuk menyerahkan nama-nama penumpang yang datang dari bagian selatan Afrika yang terkena Omicron.

Pertanyaan kunci tetap ada tentang varian baru, yang telah ditemukan di dua lusin negara, termasuk diantaranya Spanyol, Kanada, Inggris, Austria dan Portugal. Uni Emirat Arab juga melaporkan kasus pertamanya pada hari Rabu, negara Teluk kedua setelah Arab Saudi.

Indikasi awal yang menunjukkan Omicron mungkin jauh lebih menular daripada varian sebelumnya dan telah mengguncang pasar keuangan, yang membuat kekhawatiran bahwa pembatasan baru bisa menghambat pemulihan tentatif dari kerusakan ekonomi akibat pandemi.

Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) Afrika Selatan mengatakan data epidemiologi awal mengingatkan bahwa Omicron mampu menghindari beberapa kekebalan, tetapi vaksin yang ada masih bisa melindungi terhadap penyakit parah dan kematian.

Dikatakan, 74 persen dari semua genom virus yang telah diurutkan bulan lalu adalah varian baru, yang pertama kali ditemukan dalam sampel yang diambil pada 8 November di Gauteng, provinsi terpadat di Afrika Selatan.

Jumlah kasus baru yang dilaporkan di Afrika Selatan berlipat ganda dari Selasa hingga Rabu.

Ahli epidemiologi Organisasi Kesehatan Dunia, Maria van Kerkhove mengatakan pada pengarahan bahwa data tentang seberapa menular Omicron akan tersedia dalam beberapa hari.

CEO BioNTech mengatakan bahwa vaksin yang dibuatnya dalam kemitraan dengan Pfizer masih memungkinkan memberi perlindungan yang kuat terhadap penyakit parah dari Omicron.

Omicron yang bermutasi berat itu dengan cepat menjadi varian dominan virus corona di Afrika Selatan. Kini juga sudah teridentifikasi di Amerika Serikat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES