Ekonomi

Jateng Ekspor Perdana 60 Ton Kacang Tanah ke Malaysia

Rabu, 01 Desember 2021 - 23:53 | 41.89k
Kegiatan seremonial pelepasan ekspor komoditas kacang tanah, di Depo Pemeriksaan dan Perlakuan Karantina, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. (Foto: Ist)
Kegiatan seremonial pelepasan ekspor komoditas kacang tanah, di Depo Pemeriksaan dan Perlakuan Karantina, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. (Foto: Ist)

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah mengekspor komoditas kacang tanah sebanyak 60 ton ke Malaysia. Tak tanggung-tanggung, nilai total ekspor kacang tanah tersebut mencapai Rp800 juta.

“Ekspor kacang tanah ini untuk tahun yang perdana ke Malaysia sejumlah 60 ton,” kata Tri Susilarjo, selaku Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, saat pelepasan ekspor komoditas kacang tanah, di Depo Pemeriksaan dan Perlakuan Karantina, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (1/12/2021).

Tri mengakui, potensi kacang tanah sangat besar. Karena itu, ekspor kacang tanah diharapkan bukan menjadi yang terakhir, namun tetap berkelanjutan. Tentu hal yang harus diperhatikan di antaranya agar lebih tanggap dengan permintaan pembeli (buyer) dari luar negeri.

“Potensi kacang tanah juga luas. Produksi (pada lahan) sekitar hampir 54 ribuan hektare sampai Oktober ini,” bebernya.

Ke depan, pihaknya berharap akan terjadi peningkatan ekspor. Tentu tidak hanya kacang tanah tapi komoditas pertanian lain. Hal itu sesuai dengan program pemerintah yaitu Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) per tahun.

seremonial pelepasan ekspor a

“Hari ini sudah puluhan ekspor tapi paling tidak tiga kali kita melakukan ekspor. Minimal tiga kali. Syukur bisa lebih. Dengan berbagai komoditi,” terangnya.

Saat ini pihaknya terus menjembatani antara petani, eksportir, dan pihak lain. Harapannya, bisa kita saling terhubung. Tentu dengan bantuan seluruh stakeholder, baik dari petani, Gapoktan, dari Dinas Pertanian kabupaten atau provinsi lain, bea cukai, kejaksaan, balai karantina, dinas perdagangan, dan lainnya.

“Sehingga, bisa bersama memaksimalkan potensi dan produksi, yang bisa diekspor sesuai dengan mekanisme maupun ketentuan yang ada,” bebernya.

Tri juga menuturkan, pertumbuhan ekspor Jateng di masa pandemi cukup bagus. Indikasinya, Jawa Tengah mendapatkan anugerah sebagai provinsi dengan ekspor paling tinggi dengan nilai Rp8,4 triliun. Jumlah itu melebihi dari provinsi lain.

Adapun untuk komoditas ekspor yang tertinggi di Jawa Tengah berasal dari sektor perkebunan. Untuk ekspor tanaman pangan, menurutnya, masih kecil. Sedangkan kendala yang mereka hadapi di lapangan adalah bagaimana menjaga mutu produk, kualitas dan kontinuitas.

“Saya sampaikan ke produsen, petani. Kalau administrasi bisa tercukupi. Yang penting kualitas, mutu produk dan kontinuitas,” pungkasnya terkait komoditi ekspor, termasuk ekspor kacang tanah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES