Peristiwa Daerah

Sarang Penyu Ditemukan Rusak di Jalur Batu Hiu Pangandaran

Rabu, 01 Desember 2021 - 23:08 | 41.66k
Warga temukan sarang tempat bertelur penyu dalam kondisi rusak. (FOTO: Giwang)
Warga temukan sarang tempat bertelur penyu dalam kondisi rusak. (FOTO: Giwang)

TIMESINDONESIA, PANGANDARANSarang penyu di jalur Batu Hiu-Bojongsalawe, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran ditemukan rusak lantaran ulah oknum yang tidak bertanggungjawab.

Pengelola penangkaran dan budidaya penyu di Batu Hiu, Giwang mengatakan, dirinya mendapat laporan dari warga adanya sarang penyu yang dirusak.

"Setelah kami kunjungi ke lokasi, benar tempat sarang penyu tempat bertelur sudah dalam kondisi rusak parah dan telurnya tidak ada yang tersisa," kata Giwang, Rabu (1/12/2021).

Giwang menyesalkan kejadian tersebut. Harusnya sarang penyu dilindungi dan dilestarikan karena termasuk pada kriteria satwa yang dilindungi.

"Kami lihat kondisi sekitar sarang penyu yang rusak itu ada bekas jejak penyu berukuran besar dengan berat sekitar 200 Kilogram," tambahnya.

Giwang menjelaskan, jejak yang dia lihat, merupakan jenis Penyu Hijau dan bertelur 8 tahun sekali karena masuk penyu dewasa.

"Biasanya masih ada pelaku yang melakukan transaksi jual beli telur penyu," jelasnya.

Pelaku jual beli ini tak jera, padahal sanksi untuk pelaku jual beli penyu bisa diancam hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp100 juta.

"Kami sering menemukan dugaan praktek penyelundupan telur penyu," paparnya.

Masyarakat harusnya sadar bahwa di Indonesia perdagangan telur penyu diatur dalam Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Selain itu juga ada Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 yang menegaskan, bahwa pelaku perdagangan telur penyu bisa diancam hukuman penjara 5 tahun dan denda Rp 100 juta.

"Sebagai inpormasi bahwa mengkonsumsi telur penyu sebenarnya bisa menyebabkan impotensi," terang Giwang.

Hasil salah satu penelitian tahun 2006 telur penyu mengandung biotoksin dan logam berat juga amuba yang sangat tinggi.

Dampak lain mengonsumsi telur penyu dapat menyebabkan kerusakan plasenta bayi saat berada di dalam kandungan, serta berpotensi menyebabkan cacat lahir.

Telur penyu juga dapat menyebabkan keracunan, kerusakan lambung, liver, merusak sistim hormon endokrin, saraf otak, kanker hingga kelumpuhan.

"Untuk itu masyarakat jangan pernah mengonsumsi telur penyu karena tidak baik untuk kesehatan," pungkas Giwang usai melihat sarang penyu yang rusak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES