Kesehatan

Cegah HIV AIDS, Dinkes Ngawi Rutin Skrining Bumil, Catin hingga Warga Binaan

Rabu, 01 Desember 2021 - 20:58 | 69.91k
Petugas medis saat melakukan skrining HIV AIDS. (FOTO: Ahmad for TIMES Indonesia)
Petugas medis saat melakukan skrining HIV AIDS. (FOTO: Ahmad for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, NGAWI – Upaya pencegahan dan pendeteksian HIV/ AIDS di Kabupaten Ngawi masih terus dilakukan. Termasuk ketika masa pandemi Covid-19 seperti sekarang.

Kasi pencegahan dan pengendalian penyakit menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Ngawi, Jaswadi mengatakan, upaya antisipasi dan pendeteksian HIV/ AIDS terus dilakukan di Kabupaten Ngawi.

"Upaya kita untuk mendeteksi HIV AIDS dengan skrining ibu hamil dengan diperiksa status HIVnya, kemudian calon pengantin. Kalau ada yang terdeteksi, akan kita lakukan tindakan pengobatan," katanya kepada TIMES Indonesia, Rabu (1/12/2021).

pemeriksaan-HIV-AIDS-untuk-para-warga-binaan.jpgPemeriksaan HIV AIDS untuk para warga binaan. (FOTO: Ahmad for TIMES Indonesia)

Jaswadi menjelaskan, ketika seorang pengidap HIV/Aids sudah dilakukan tindakan pengobatan, hal itu, kata dia bisa mengurangi risiko penyebaran virus tersebut. Obat juga menurunkan Viral Load orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Selain pemeriksaan terhadap masyarakat umum, Jaswadi mengatakan, pemeriksaan HIV/AIDS juga rutin dilakukan Dinkes Ngawi bagi para warga binaan. Pemeriksaan kata dia, dilakukan setiap tiga atau enam bulan sekali dalam satu tahun.

"Untuk tahun ini pemeriksaan yang berkurang pada area Hot Spot, seperti di tempat karaoke, karena tempatnya tutup akibat pandemi, jadi tidak dilakukan pemeriksaan," tambahnya.

penyuluhan-sebagai-bentuk-antisipasi-dini-HIV-AIDS.jpgPenyuluhan sebagai bentuk antisipasi dini HIV AIDS. (FOTO: Ahmad for TIMES Indonesia)

Upaya pencegahan dini juga dilakukan oleh Dinkes Ngawi. Salah satunya dengan melakukan penyuluhan bagi para pelajar sekolah melalui puskesmas di masing-masing wilayah kerja.

Lebih lanjut, Dinkes Ngawi dalam penanganan HIV/AIDS juga memiliki program khusus. Program tersebut bertajuk Three Zero. Dimana program tersebut bertujuan untuk percepatan eliminasi HIV, yang bertumpu pada tiga poin utama.

Jaswadi merinci maksud dari ketiganya. Diantaranya, yang dia sebutkan; zero penularan HIV/AIDS baru, zero kematian akibat HIV/AIDS, dan zero diskriminasi terhadap ODHA.

Setiap tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS Sedunia. Peringatan tahunan ini dilakukan demi meningkatkan kesadaran bersama terhadap virus HIV/AIDS. Bagi masyarakat global termasuk di Kabupaten Ngawi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES