Ekonomi

Menko Perekonomian RI Dorong Pengembangan Inovasi Teknologi Industri Hasil Tembakau

Rabu, 01 Desember 2021 - 10:23 | 38.70k
Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan pada acara peresmian Realisasi Investasi Produk Inovatif Berorientasi Ekspor PT HM Sampoerna Tbk di Karawang, Jawa Barat, Selasa (30/11/2021). (Foto: Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan pada acara peresmian Realisasi Investasi Produk Inovatif Berorientasi Ekspor PT HM Sampoerna Tbk di Karawang, Jawa Barat, Selasa (30/11/2021). (Foto: Kemenko Perekonomian)

TIMESINDONESIA, KARAWANGMenko Perekonomian RI Airlangga Hartarto mendorong pengembangan inovasi dan teknologi industri hasil tembakau. Pertimbanganya, industri di sektor ini mempunyai peran penting dalam menggerakkan ekonomi dan mempunyai multiplier effect yang luas.

“Industri jasa terkait dapat tumbuh melalui ekspansi investasi, penyediaan lapangan usaha dari hulu ke hilir, penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan bahan baku dalam negeri serta kontribusi cukai pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai salah satu penyumbang pendapatan negara,” kata Airlangga saat memberikan sambutan pada acara peresmian Realisasi Investasi Produk Inovatif Berorientasi Ekspor PT HM Sampoerna Tbk di Karawang, Jawa Barat, Selasa (30/11/2021).

Airlangga menjelaskan, kinerja industri hasil tembakau di Indonesia mencatatkan kontribusi terhadap APBN pada tahun 2020 sebesar 10,11%. Ini tercermin dari penerimaan cukai sepanjang tahun 2020 mencapai Rp 205,68 triliun dengan proporsi terbesar Cukai Hasil Tembakau sebesar Rp 170,24 triliun atau naik sebesar 3,24%.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mencatat produksi rokok mengalami tren penurunan dari tahun 2016 s.d. 2018. Angka produksi terendah terjadi pada tahun 2018 yang tercatat sebesar 332 miliar batang.

Pada periode Januari sampai September 2021, industri rokok berdasarkan jenisnya mengalami total kenaikan produksi secara tahunan sebesar 4,3 persen atau di angka 235,9 miliar batang.

Menko-Airlangga-2.jpg

Kontribusi industri hasil tembakau terhadap ekspor cenderung meningkat namun di masa pandemi pada 2020 mengalami sedikit penurunan dari periode sebelumnya sebesar 3,96 persen.

Produk Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) seperti rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan merupakan hasil dari pengembangan inovasi serta teknologi.

Dalam pengembangan inovasi teknologi dilakukan pemerintah bersama PT HM Sampoerna Tbk dengan realisasi investasi sekitar USD 166,1 juta untuk pembangunan fasilitas produksi untuk produk tembakau yang dipanaskan yakni IQOS-HEETS.

HEETS merupakan merek dari batang tembakau yang secara eksklusif dirancang untuk digunakan dengan IQOS.

PT HM Sampoerna menyatakan IQOS dirancang khusus untuk memanaskan tembakau sehingga tidak ada pembakaran dan tidak menghasilkan asap yang pada akhirnya tingkat risiko kesehatan menjadi sangat kecil namun tidak menghilangkan cita rasa dari tembakau.

Investasi yang dilakukan PT HM Sampoerna Tbk melalui produk HPTL IQOS-Heets diharapkan memiliki tujuan penciptaan ekonomi dan investasi sebesar USD 635 juta atau Rp 8,7 triliun.

“Saya ucapkan selamat atas peresmian realisasi investasi ini,” ujar Menko Perekonomian RI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES