Peristiwa Nasional

Kota Malang Gerak Cepat Antisipasi Varian Omnicron

Selasa, 30 November 2021 - 16:37 | 35.47k
Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui awak media di Balai Kota Malang, Selasa (30/11/2021). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES INDONESIA)
Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui awak media di Balai Kota Malang, Selasa (30/11/2021). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES INDONESIA)

TIMESINDONESIA, MALANG – Varian baru Covid-19 bernama Omincron yang baru-baru ini muncul di berbagai belahan dunia, membuat was-was Kota Malang juga.

Terkait hal itu, Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa kebijakan yang diambil pemerintah pusat terkait pembatasan mobilitas melalui PPKM Level 3 ini, dinilainya sudah cukup benar.

Di sisi lain, untuk menunjang pemaksimalan pembatasan tersebut, Sutiaji juga meminta penguatan mitigasi melalui peran RT/RW yang dikenal sebagai Kampung Tangguh Semeru (KTS).

"Kebijakan semua Level 3 itu sudah enak. Tinggal kita insyallah dalam Minggu ini akan kumpul dengan Kelurahan untuk memberikan info ke RT/RW," ujar Sutiaji, Selasa (30/11/2021).

Tak hanya itu, guna mewaspadai pergerakan pada Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), Sutiaji menginstruksikan untuk bisa melakukan swab tes acak kepada seluruh masyarakat yang berada di tempat kerumunan, termasuk Hotel dan Restoran di Kota Malang.

Menurut Sutiaji, ternyata saat ini tengah banyak masyarakat yang sudah mengambil cuti lebih awal sebelum Nataru. Terlebih, dengan banyaknya sekolah daring (online) keluarga pun bisa leluasa berwisata sebelum penerapan PPKM Level 3.

Artinya, hal ini yang lebih ditakuti oleh Pemkot Malang. Sebab, diketahui Sutiaji kini banyak hotel-hotel di Kota Malang yang telah penuh dengan pengunjung. Mereka berwisata saat sebelum PPKM Level 3 di tengah maraknya muncul varian Omnicron.

"Bisa kita tahu, jalan-jalan di Kota Malang macetnya luar biasa. Hotel tidak ada yang kosong. Berarti teman-teman ambil cuti tidak saat Nataru. Mereka bisa mengajak keluarga. Nah ini harus ada kewaspadaan. Saya minta pak Sekda dan Dinkes untuk lakukan pemantauan. Beri surat edaran ke PHRI dan kita akan lakukan swab tes acak," bebernya.

Sementara, Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif menyebutkan bahwa varian baru Omnicron ini kini tengah dipelajari oleh seluruh peneliti, termasuk epidemiologi.

Untuk informasi awal, Husnul meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada dengan masuknya varian baru Omnicron ini. Tentu cara yang dilakukan, yakni mengutamakan protokol kesehatan dan juga menggencarkan vaksinasi omnicron,. "Yang terpenting kita waspadai melalui riwayat perjalanan. Masyarakat harus tetap jaga prokes sembari varian ini masih diteliti. Semoga tidak sampai menyebar apalagi ke Kota Malang," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES