Ekonomi

Menko Perekonomian RI: Kemitraan Closed Loop Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Senin, 29 November 2021 - 17:28 | 39.15k
Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto yang diwakili oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Mohammad Rudy Salahuddin mengunjungi Kebun Edukasi Eptilu di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Jumat (26/11/2021).
Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto yang diwakili oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Mohammad Rudy Salahuddin mengunjungi Kebun Edukasi Eptilu di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Jumat (26/11/2021).

TIMESINDONESIA, GARUT – Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto yang diwakili oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Mohammad Rudy Salahuddin menyatakan kemitraan agribisnis Closed Loop mampu meningkatkan kesejahteraan petani.

Pernyataan Menko Airlangga diungkapkan saat mengunjungi Kebun Edukasi Eptilu di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Jumat (26/11/2021). Kunjungan ini untuk memastikan Program Kemitraan Closed Loop telah berjalan dengan baik dan membawa manfaat bagi petani.

Lokasi tersebut merupakan lokasi pilot project pertama dalam pengembangan Program Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.  Pada kesempatan tersebut, dilakukan panen cabai rawit, kunjungan ke booth pameran produk petani Closed Loop yang menampilkan produk segar maupun produk olahan, dan diskusi dengan Kelompok Tani Eptilu.

Mohammad Rudy Salahuddin b

Closed Loop merupakan model kemitraan agribisnis hulu sampai hilir yang dikembangkan dalam ekosistem yang berbasis digital, teknik budi daya Good Agricultural Practices, sistem logistik yang baik, serta jaminan pasar dan harga yang bersaing oleh off taker. Program kemitraan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pendampingan proses budi daya dan kepastian akses pasar.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud yang diwakili oleh Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Yuli Sri Wilanti melaporkan bahwa sebanyak 22 petani sudah tergabung dalam program kemitraan ini dengan total luas lahan 13 hektare.

“Setelah menjalani kemitraan selama kurang lebih satu tahun, pendapatan petani meningkat rata-rata sebesar 10 persen hingga 15 persen,” kata Musdhalifah.

Selanjutnya, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman yang turut hadir dalam kesempatan tersebut berterima kasih kepada Pemerintah Pusat yang menjadikan Kabupaten Garut sebagai lokasi pilot project pertama pengembangan Program Kemitraan Closed Loop.

Mohammad Rudy Salahuddin c

“Sektor pertanian merupakan sektor unggulan dan memberikan kontribusi terbesar dalam PDRB Kabupaten Garut dan diharapkan dapat semakin mendorong perekonomian daerah dan menciptakan petani-petani milenial,” kata Helmi.

Dalam sesi dialog, salah satu petani menyampaikan bahwa Program Kemitraan Closed Loop telah memberikan banyak manfaat. Dengan bergabungnya petani dalam kemitraan ini, sudah ada kepastian harga dengan off taker, sehingga petani bisa fokus kepada budidaya.

Pada kunjungan yang tidak dihadiri langsung Menko Perekonomian RI tersebut, juga dilakukan penyaluran KUR secara simbolis kepada tiga orang petani oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI). Selain itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Garut juga turut menyerahkan bantuan berupa satu unit mobil truk untuk pengiriman hasil panen petani Closed Loop Garut ke off taker dan antar daerah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES