Peristiwa Internasional

Penyebaran Varian Omicron Makin Meluas di Dunia

Minggu, 28 November 2021 - 19:45 | 58.31k
Israel adalah negara pertama yang menutup perbatasan sepenuhnya sebagai tanggapan terhadap varian virus corona baru dan berpotensi lebih menular. (FOTO: Reuters)
Israel adalah negara pertama yang menutup perbatasan sepenuhnya sebagai tanggapan terhadap varian virus corona baru dan berpotensi lebih menular. (FOTO: Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hati-hati, ternyata varian baru virus corona, Omicron sampai hari Minggu terdeteksi makin meluas di seluruh dunia. Dan Israel menjadi negara pertama di dunia yang menutup total karenanya.

Para ahli di Amerika Serikat menyatakan terlambat bila saat ini ramai-ramai mengeluarkan larangan perjalanan dari dan ke Afrika Selatan.

"Pada saat kami memiliki informasi yang cukup untuk melembagakan larangan bepergian, kucing sudah keluar dari kantong, sehingga untuk berbicara," kata seorang profesor di Universitas Washington, Nicole A. Errett.

Nicole A. Errett telah menyelesaikan analisis tentang kesiapsiagaan darurat kesejahteraan masyarakat yang dinyatakan dalam surat elektronik, "Omicron sudah terdeteksi di benua lain".

Larangan perjalanan secara teori bisa mengulur waktu dengan mengurangi penyebaran kasus benih baru. "Tetapi kita berbicara dalam urutan hari hingga minggu," tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Israel. "Hipotesis kerja kami adalah bahwa varian ini sudah ada di hampir setiap negara," kata Menteri Dalam Negeri Israel,  Ayelet Shaked kepada Meet the Press dari N12. 

"Dan vaksin itu efektif, meski kita belum tahu sampai sejauh mana," katanya lagi.

Israel juga memperketat pembatasan perjalanan atas varian Covid-19 yang baru ini. Pembatasan itu menunggu persetujuan pemerintah, akan mulai berlaku pada tengah malam nanti.

Israel mengatakan akan melarang semua orang asing masuk ke negaranya. Ini menjadikannya negara pertama yang menutup perbatasannya sepenuhnya sebagai tanggapan terhadap varian virus corona baru dan berpotensi jauh lebih menular ini.

Perdana Menteri Naftali Bennett mengatakan larangan itu, sambil menunggu persetujuan pemerintah, dan akan memberlakukan selama 14 hari.

Para pejabatnya berharap dalam periode itu akan ada lebih banyak informasi tentang seberapa efektif vaksin Covid-19 terhadap Omicron, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan telah dijuluki sebagai “varian perhatian” oleh Organisasi Kesehatan Dunia itu.

Kabar terbaru, dua kasus Omicron terdeteksi di Australia, disaat banyak negara mencoba menutup diri dengan memberlakukan pembatasan perjalanan.

The Wallstreet Journal juga melansir, varian ini terdeteksi selain di Inggris dan Australia juga di Italia.

Pemerintah Inggris telah memperketat pembatasan, termasuk memberlakukan mandat masker baru dan tes PCR untuk pelancong, setelah mengidentifikasi dua kasus pertama varian di negara itu, yang terkait dengan perjalanan Afrika Selatan. Orang-orang telah diberitahu untuk mengisolasi diri.

Varian ini terdeteksi di Austria sebagai kasus pertama, tulis The Guardian. Austria telah mendeteksi kasus dugaan pertama varian virus corona Omicron baru ini di Tirol, lapor Reuters.

"Seorang pelancong yang kembali dari Afrika Selatan minggu lalu dinyatakan positif Covid-19 dengan indikasi varian baru, meskipun konfirmasi memerlukan pengurutan lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang," kata otoritas Tirol dalam sebuah pernyataan.

Penemuan varian Afrika Selatan, Omicron telah memicu kekhawatiran global, gelombang larangan atau pembatasan perjalanan dan aksi jual di pasar keuangan di tengah kekhawatiran investor bahwa hal itu dapat menghambat pemulihan dari pandemi.

Sejak Sabtu kasus Omicron telah terdeteksi di beberapa negara Eropa termasuk Italia dan Jerman. Austria bahkan telah mematikan kehidupan publik Senin lalu dengan penguncian virus corona nasional keempatnya, menjadi negara Eropa barat pertama yang menerapkan kembali tindakan tidak populer musim gugur ini karena melonjaknya infeksi Covid-19.

CNN juga melansir, mutasi baru, Omicron yang berpotensi lebih menular yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini, juga terdeteksi selain Australia, Inggris, Jerman, Israel, Italia, Hong Kong juga di Republik Ceko. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES