Peristiwa Daerah

Hadiri Muskerwil HPN Jatim, Ini yang Dilakukan Polbangtan Malang 

Minggu, 28 November 2021 - 11:20 | 54.64k
Direktur Polbangtan Malang, Dr Setya Budhi Udrayana berbicara pada Muskerwil HPN Jatim di Unisma Malang, Sabtu (28/11/2021). (FOTO: Polbangtan Malang)
Direktur Polbangtan Malang, Dr Setya Budhi Udrayana berbicara pada Muskerwil HPN Jatim di Unisma Malang, Sabtu (28/11/2021). (FOTO: Polbangtan Malang)

TIMESINDONESIA, MALANG – Kementerian Pertanian (Kementan RI) melalui Politeknik Pertanian Pembangunan Malang (Polbangtan Malang) menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Jawa Timur di Universitas Islam Malang (Unisma), Sabtu (27/11/2021).

Sektor pertanian adalah penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang dalam posisi mengalami perlambatan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Polbangtan Malang Dr. Setya Budhi Udrayana di hadapan peserta Muskerwil HPN yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.

Lebih lanjut, Uud -sapaan akrabnya, menjelaskan ada beberapa poin penting kebijakan bidang pertanian dalam mendukung perwujudan kedaulatan pangan nasional yakni kinerja sektor pertanian tahun 2020 – 2021; strategi pembangunan pertanian mendukung ketahanan pangan dan peningkatan daya saing  berkelanjutan; kredit usaha rakyat sektor pertanian; dan digitalisasi sektor pertanian.

polbangtan malang bDirektur Polbangtan Malang, Dr Setya Budhi Udrayana menghadiri Muskerwil HPN Jatim di Unisma Malang, Sabtu (28/11/2021). (FOTO: Polbangtan Malang)

Uud menambahkan juga, kebijakan Kementan RI dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19 ini di antaranya meningkatkan produktivitas pangan pokok; memperlancar distibusi pangan; mempermudah akses transportasi; menjaga stabilitas harga; mengembangkan buffer stock dan intervensi pasar (operasi pasar).

Saat ini, lanjut uud, sebanyak 61 persen petani Indonesia berusia di atas 45 tahun. Banyak generasi milenial yang menganggap profesi sebagai petani tidak keren (kumuh, miskin, komunitas yang terpinggirkan).

Semakin menurunnya jumlah petani mengancam Indonesia untuk mewujudkan kedaulatan pangan di masa mendatang. "Untuk itu diperlukan generasi muda sebagai penerus pembangunan pertanian," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Minggu (28/11/2021).

Dalam berbagai kesempatan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan RI, Prof Dedi Nursyamsi menyatakan petani milenial harus berinovasi dan memiliki gagasan kreatif sehingga bermanfaat bagi kelangsungan pertanian dalam mempertahankan ketahanan pangan di negeri ini.

Saat ini Kementan RI mempunyai program regenerasi pertanian di antaranya pendidikan vokasi, pelatihan vokasi, penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP), Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS), serta Duta Petani Milenial (DPM), dan juga Duta Petani Andalan (DPA).

Menteri Pertanian (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa pembangunan pertanian ke depan akan semakin mengandalkan para petani muda dengan teknologi digital, terutama sebagai strategi untuk memperkuat produksi dan distribusi. 

Polbangtan Malang cDirektur Polbangtan Malang, Dr Setya Budhi Udrayana bersama narasumber lain di Muskerwil HPN Jatim di Unisma Malang, Sabtu (28/11/2021). (FOTO: Polbangtan Malang)

"Agripreneur muda yang melek teknologi adalah potensi dan mitra strategis memecahkan kendala distribusi serta lemahnya akses pasar petani selama ini," tegasnya.

Mentan SYL percaya anak muda yang mau terjun di bidang pertanian bisa mempunyai peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. "Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia maka dunia dalam genggaman kalian," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES