Peristiwa Daerah

Sosialisasi Standarisasi bagi Pelaku UMKM di Bondowoso, Nasim Khan Gandeng BSN

Sabtu, 27 November 2021 - 12:38 | 51.72k
Anggota DPR RI Nasim Khan saat memberikan sambutan secara virtual dalam kegiatan sosialisasi standarisasi UMKM di Hotel Ijen View Kabupaten Bondowoso Jawa Timur (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Anggota DPR RI Nasim Khan saat memberikan sambutan secara virtual dalam kegiatan sosialisasi standarisasi UMKM di Hotel Ijen View Kabupaten Bondowoso Jawa Timur (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), M Nasim Khan melakukan sosialisasi Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian Bagi Pelaku UMKM (Usaha Mikro dan Kecil Menengah) di Kabupaten Bondowoso dalam rangka peningkatan akreditasi. 

Anggota Komisi VI DPR RI tersebut menggandeng Badan Standardisasi Nasional (BSN). Kegiatan berlangsung di Aula Hotel Ijen View, Jln Kis Mangunsarkoro, Sabtu (27/11/2021).

Nasim Khan manyapa langsung peserta sosialisasi dan memberikan sambutan melalui sambungan video conference.

Dalam pemaparannya, Nasim Khan mengatakan, bahwa UMKM di Indonesia termasuk di Bondowoso sudah sangat luar biasa. "Semoga saya bisa berbuat banyak dalam rangka meningkatkan kualitas mutu produk UMKM," katanya.

Menurut Anggota DPR RI Dapil III Jatim ini, tonggak perekonomian terbesar di Indonesia adalah UMKM. UMKM Indonesia sangat besar dibandingkan dengan negara-negara lain. "Apalagi di tengah Pandemi Covid-19, perekonomian Indonesia diselamatkan oleh UMKM," jelasnya.

Nasim Khan 2

Pihaknya juga sudah mendirikan Nasim Khan Indonesia (NKI) yang senantiasa melakukan kegiatan dalam rangka membantu masyarakat, agar bisa mandiri dalam bidang ekonomi dan keumatan.

"Mari kita berkolaborasi bersama dalam bersiturahmi. Dalam rangka memajukan negera. Tanpa kerja sama, kita tidak bisa bangkit khususnya di bidang ekonomi," tagasnya.

Sementara Sekretaris Utama BSN, Nasrudin Irawan dalam pemaparannya mengatakan, standarisasi atau dikenal dengan SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah syarat minimal dalam sebuah produk termasuk UMKM.

"Standarisasi UMKM penting. UMKM bisa untuk menyerap tenaga kerja. UKM bisa berupa jasa, tidak harus selalu barang," paparnya.

Standarisasi itu ada kategorinya, yaitu standarisasi produk dan standarisasi manajemen mutu. Untuk standarisasi produk, lebih pada produknya.  Sementara standarisasi menajemen mutu adalah lebih pada pengoptimalan manajemen pelayanan. Hal itu untuk menjaga pelanggan.

"Pelayanan mutu misalnya pelanggan yang komplain harus dilayani. Harus punya standar mutu, agar pelanggan tidak kabur atau kembali lagi membeli produk kita," paparnya.

Menurutnya, salah satu keunggulan standarisasi UMK yaitu bisa memberikan kemudahan dalam pengembangan usaha, seperti melalui waralaba dan lisensi Memberikan jaminan kepada konsumen bahwa kualitas produk memang sesuai dengan apa yang dijanjikan sehingga meningkatkan kepercayaan konsumen

"Melindungi konsumen dari produk yang kualitasnya rendah. Serta produk diakui kualitasnya secara internasional sehingga bisa diperdagangkan lintas negara," paparnya.

Sementara Tenaga Ahli sekaligus Direktur NKI, Aurangzeb mengatakan, peserta sosialisasi terdiri dari Muslimat NU dan puluhan pelaku UMKM. Hadir sebagai pemateri Sekretaris Utama BSN, Nasrudin Irawan.

"Dengan kegiatan sosialisasi standarisasi UMKM yang diselenggarakan pak Nasim Khan bisa membuat produk UMKM di Kabupaten Bondowoso semakin berdaya saing," harapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES