Peristiwa Daerah

Lebih Cepat Dari Target, Penyelesaian Tembok Bundaran Tugu Malang Tinggal Menghitung Hari

Jumat, 26 November 2021 - 14:28 | 61.58k
Didik (43) saat melakukan pengerjaan tembok Alun-Alun Tugu Malang, Jumat (26/11/2021). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Didik (43) saat melakukan pengerjaan tembok Alun-Alun Tugu Malang, Jumat (26/11/2021). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Tembok Bundara Tugu Malang yang sempat rusak akibat ditabrak oleh sebuah mobil pada Selasa (16/11) lalu, kini terlihat sudah mulai berbentuk. Pengerjaan yang diperkiraan memakan waktu sekitar dua minggu tersebut, ternyata lebih cepat dari perkiraan awal.

Pengerjaan tembok yang dimulai sejak Senin (22/11) lalu, kini tinggal melakukan finishing saja. 

"Di hari Senin itu bertiga kita kerjakan, karena perlu membongkar reruntuhannya. Kalau seterusnya sampai sekarang dikerjakan berdua," ujar salah satu kuli, Didik (43) saat ditemui TIMES Indonesia, Jumat (26/11/2021).

Pria asli Nganjuk yang sudah tinggal di Malang sejak 1998 itu menjelaskan bahwa pengerjaan tembok tersebut kini tinggal dilakukan finishing saja dan di targetkan Senin (29/11/2021) mendatang.

"Kalau tidak terhambat Senin depan total sudah selesai semua," tegasnya.

Kini penyelesaian yang dilakukan, lanjut Didik, hanya tinggal membereskan bagian atas, dalam ornamen yang berada di tengah tembok dan pengecatan yang disamakan dengan tembok lainnya.

Tembok Bundaran Tugu malang 2

Akan tetapi, bukan bahan material yang menghambat pengerjaannya. Akan tetapi, lanjut Didik, cuaca hujan lah yang menghambat pengerjaan yang dilakukan setiap hari sejak pukul 08.00 - 16.00 WIB.

"Sebenarnya kalau gak hujan itu 5 hari selesai. Tapi biasanya kan sore hujan. Ini tadi saja pagi sudah hujan juga," ungkapnya.

Perlu diketahui, usai kejadian tersebut yang dimana tembok yang ditabrak adalah aset dari Pemkot Malang, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dua pelaku kejadian tabrakan diminta untuk melakukan pembenahan secara keseluruhan.

Konsekuensinya, pihak DLH meminta kepada Polresta Malang Kota untuk melakukan penahanan kendaraan mobil kedua pelaku tabrakam tersebut, hingga pengerjaan tembok selesai dan DLH akan mengeluarkan surat resmi untuk membebaskan kendaraan tersebut.

Sementara itu, pengerjaan yang sebenarnya di hari Minggu bisa libur, lanjut Didik, akan terus dikerjakan hingga selesai pada Senin mendatang. "Minggu besok sekalian kita selesaikan. Masalahnya kan lokasi umum ini ya, dipandang kan gak enak. Jadi sekalian cepat selesai," tuturnya.

Untuk material yang digunakan, dipastikan Didik akan kuat dan aman. Sebab, materialnya menggunakan pasir Semeru dan semen tanpa campuran lain.

"Aman ini mas. Andai kata kita paku, pasti pakunya yang bengkok. Ini keras mas," tandasnya.

Sebagai informasi, pihak DLH Kota Malang telah memastikan untuk pengerjaan dan material tersebut sesuai dengan aslinya. Pihaknya pun sesekali juga melakukan pemantauan langsung pengerjaan yang dilakukan oleh dua kuli suruhan dari pelaku kecelakaan.

DLH Kota Malang juga mentaksir kerugian yang dialami atas rusaknya tembok tersebut sekitar Rp 10 juta. Akan tetapi, pemilihan material untuk menekan dana juga boleh dilakukan oleh penabrak, yang terpenting pihak Pemkot Malang hanya ingin tembok bundaran Tugu Malang tersebut dibangun seperti semula lagi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES