Peristiwa Daerah

F-PKS Dorong Audit Tender Pengelolaan Bandara Internasional Kualanamu

Jumat, 26 November 2021 - 11:41 | 52.27k
Bandara Internasional Kualanamu. (foto: ANTARA)
Bandara Internasional Kualanamu. (foto: ANTARA)

TIMESINDONESIA, MATARAM – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) mendorong audit terhadap tender kerja sama antara PT Angkasa Pura II dengan GMR Airport Consortium terkait pengelolaan Bandara Internasional Kualanamu. Anggota F-PKS H. Suryadi Jaya Purnama mengatakan Bandara Internasional Kualanamu akan dikelola  joint venture company PT Angkasa Pura Aviasi yang merupakan kolaborasi antara PT Angkasa Pura II (persero) bersama GMR Airports Consortium.

PT Angkasa Pura II (persero) memegang saham mayoritas sebesar 51 persen dan GMR Airports Consortium memegang saham sebesar 49 persen. Jangka waktu pengelolaan dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu dalam kerjasama ini adalah selama 25 tahun dengan nilai kerja sama enam miliar dolar AS.

“Perlu audit terhadap tender yang dilakukan terutama dari aspek perjanjian kerjasama di mana perlu adanya aturan main yang jelas agar kerjasama dengan pihak asing dalam mengelola bandara ini sebesar-besarnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan nasional,” ujar Suryadi Jaya Purnama kepada wartawan Jumat (26/11/2021).

Suryadi-Jaya-Purnama.jpg

Politisi Dapil NTB 2 Pulau Lombok itu menilai kerja sama itu juga harus ada  alih pengetahuan dan teknologi dalam aspek pengelolaan bandara secara profesional. Kerja sama ini harus berdampak pada peningkatan jumlah penumpang.

F-PKS kata Suryadi menilai kerja sama ini seharusnya dapat berdampak pada meningkatnya pendapatan bandara di masa yang akan datang. “Operator bandara harus dapat menggali sumber pendapatan yang tidak bergantung pada jumlah penumpang,” ungkapnya.

Suryadi menjelaskan, selama ini pendapatan bandara berasal dari Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara  (PJKP2U), Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U), Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) serta jasa-jasa lainnya sangat bergantung pada jumlah penumpang angkutan udara yang saat ini menurun drastis akibat pandemi.

Pihaknya juga memberikan beberapa catatan terkait kerja sama ini. Hal ini dimaksudkan agar kedepannya personel PT Angkasa Pura II dapat menerapkannya di bandara-bandara lain yang dikelola sendiri oleh PT Angkasa Pura II secara profesional.

Termasuk memperhatikan aspek keamanan bandara. Menurutnya, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat adanya operator asing maka kemungkinan akan terdapat personel bandara dari unsur warga negara asing.

Pemerintah Republik Indonesia menyatakan pemilihan mitra kerjasama ini dilakukan melalui mekanisme tender yang transparan dan diikuti oleh berbagai perusahaan global.

 Sesuai dengan tujuan kemitraan strategis yakni terjadinya peningkatan trafik penerbangan, adanya alih teknologi dan keahlian, serta berbagi porsi modal di Bandara Internasional Kualanamu.

Pemerintah mencoba meyakinkan GMR Airports Consortium sendiri merupakan salah satu  jaringan operator bandara yang melayani penumpang terbanyak di dunia yang memiliki target untuk meningkatkan penumpang secara bertahap di Bandara Internasional Kualanamu hingga 54 juta orang pada tahun ke 25. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES