Peristiwa Daerah

Hari Guru Nasional, Ketum PGRI Harapkan PTM Dilakukan dengan Prokes Ketat

Kamis, 25 November 2021 - 18:57 | 31.67k
Wakil Wali Kota Ambon, Syarif Hadler. (Foto: Ade/TIMES Indonesia)
Wakil Wali Kota Ambon, Syarif Hadler. (Foto: Ade/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, AMBON – HUT ke-76 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional pada 25 November 2021, Wakil Wali Kota Ambon, Syarif Hadler mengajak para guru untuk kembali mengenang sejarah 76 tahun lalu. Ketika para guru di seluruh tanah air yang tergabung dalam puluhan organisasi guru yang berbeda paham dan golongan dengan semangat dan nilai mulia, bersepakat melebur menjadi satu wadah organisasi yaitu Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

"Tepat seratus hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 25 November 1945. PGRI hadir sebagai wadah perjuangan guru pendidikan dan tenaga kependidikan memperjuangkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). PGRI berperan melawan kebodohan dan keterbelakangan serta berhikmat untuk memajukan pendidikan nasional," jelasnya, Kamis (25/11/2021). 

Dikatakannya, PGRI berterima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia yang telah menghargai perjuangan para guru pendidikan, pendidikan non formal, dan tenaga kependidikan dengan menetapkan hari lahir PGRI pada tanggal 25 November sebagai hari Guru Nasional, melalui penetapan Keputusan Presiden nomor 76 tahun 1994.

"Jangan sekali-sekali melupakan sejarah (jas merah), begitu ucap Bang Karno," ucap Syarif Hadler. 

Menurutnya, setelah 76 tahun Indonesia merdeka jati diri PGRI sebagai organisasi profesi, organisasi perjuangan dan organisasi ketenagakerjaan yang bersifat independen, unitaristik, dan non partisan terus terjaga. Jati diri PGRI Melekat dalam dada pengurus perjuangan aktif dan para guru pendidikan serta tenaga kependidikan sebagai rumah besar perjuangan para guru, pendidikan.

PGRI terus bergerak mengabdi dan memperbaharui diri agar senantiasa adaptif dan responsif terhadap perubahan zaman yang terus berkembang.

"Tahun 2021 ini kita memasuki tahun kedua dalam suasana pandemi covid-19. Penanganan pandemi Covid-19 di tanah air sangatlah menggembirakan, sehingga memungkinkan sekolah di berbagai penjuru tanah air kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas (PTMT)," jelas Syarif. 

Syarif juga mengatakan tidak ingin ada cluster sekolah pasca dilakukannya PTM di berbagai daerah. Keselamatan dan kesehatan anak didik dan teanga pendidik menjadi prioritas utama. 

"Dengan kembali dibukanya sekolah diharapkan dapat menekan angka learning loss dan meminimalisasi terjadinya lost generation pada anak didik kita," tegasnya.

Dia mengungkapkan, PGRI sebagai organisasi profesi merupakan kekuatan moral intelektual para guru, pendidik dan tenaga kependidikan. Dalam perjuangan mengangkat harkat martabat anggotanya PGRI lebih mengedepankan sikap terbuka/ inklusif, memegang teguh etika, saling menghormati dalam spirit organisasi yang mandiri, unitaristik dan partisan.

"PGRI terus menjaga kemitraan yang strategis dengan pemerintah dan pemerintah daerah dan menjadi saluran aspirasi para anggotanya dan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional,"paparnya.

Dijelaskannya, PGRI menyampaikan penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah yang memperioritaskan pemberian vaksin bagi para guru, pendidik, tenaga kependidikan, siswa dan mahasiswa, dan kini telah dimulai pemberian vaksin bagi anak didik dibawa usia 12 tahun.

Prioritas pemberian vaksin di lingkungan pendidikan ini, merupakan wujud perhatian dan komitmen pemerintah dan pemerintah daerah tentang pentingnya sektor pendidikan.

"Proses pembelajaran di masa yang akan datang tidak akan kembali seperti semula sebelum covid, peran teknologi dan inovasi dalam pendekatan pembelajaran sangat penting dipahami guru. Kerjasama yang efektif dengan orang tua menjadi perlu terus ditingkatkan," katanya.

Dia menegaskan, satu hal yang menjadi pembelajaran penting pasca Covid-19 adalah peran guru tidak dapat digantikan oleh teknologi.

Guru adalah suri tauladan, kawan belajar, dan pemberi semangat ulung agar bara api anak didik tetap menyala untuk terus belajar meraih mimpi.

Guru juga dituntut menjadi pembelajaran sejati, sehingga kehadiran guru tetap relevan sepanjang waktu, termasuk ketika kita memasuki era masyarakat 5.0 .

"PGRI menghaturkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Bapak Presiden atas perkenannya menandatangani prasasti gedung pengurus besar PGRI sebagai pusat sumber belajar dan inovasi teknologi pendidikan. Ini mengandung makna, bahwa PGRI harus berada di jajaran paling depan dalam inovasi dan pengembangan teknologi pendidikan untuk sebaik-baiknya kepentingan peserta didik dalam pengembangan dirinya," tuturnya. 

Pengurus dan anggota PGRI di semua tingkatan bahu-membahu merespon perubahan dengan berbagai kegiatan saling belajar dan saling memberi. Melalui perangkat kelembagaan seperti lembaga kajian kebijakan pendidikan, asosiasi profesi dan keahlian sejenis (APKS), PGRI smart learning and character center (PSLCC), Perempuan PGRI, IGTKI PGRI, lembaga pendidikan PGRI, melaksanakan ribuan kegiatan peningkatan kompetensi melalui pelatihan, lokakarya, seminar dan bimtek yang menyasar jutaan guru di seluruh tanah air.

Selain itu menurutnya, PGRI mengembangkan program lingkar belajar guru (LBG) sebagai kekuatan nyata dalam peningkatan kompetensi para anggota di akar rumput. LBG bukan hanya menjadi wadah peningkatan kompetensi, tetapi juga berfungsi sebagai jejaring kolaborasi untuk komunitas  guru PGRI, sehingga mampu memberikan sumbangsih nyata bagi dunia pendidikan.

Pada bagian akhir sambutannya, Ketum PGRI menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Presiden, Kemenko PMK, seluruh jajaran Kemendikbud ristek, KemenPAN-RB, Kemenag, Kemendagri, dan Pemprov, Kabupaten/Kota yang responsif terhadap permasalahan guru yang selalu diperjuangkan PGRI.

Penerimaan Aparatur Sipil Negara melalui Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) guru di tahun 2021 ini, telah memberikan peluang dan kesempatan bagi guru honorer untuk mengikutinya. Namun dalam sistem pelaksanaannya masih memerlukan banyak perbaikan lagi di masa mendatang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES