Wisata

Geliat Wisata di Surabaya Bangkitkan Optimisme Pemulihan Ekonomi

Jumat, 26 November 2021 - 08:07 | 66.27k
Jalan Tunjungan kembali bergeliat dengan peluncuran Tunjungan Romansa. (FOTO: Humas Pemkot Surabaya for Times Indonesia)
Jalan Tunjungan kembali bergeliat dengan peluncuran Tunjungan Romansa. (FOTO: Humas Pemkot Surabaya for Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Setelah berhasil masuk dalam penerapan PPKM Level 1 dengan capaian vaksinasi Covid-19 di atas 100 persen, geliat wisata di Surabaya mulai nampak. Sejumlah destinasi favorit yang kembali dibuka menjadi pertanda pemulihan ekonomi.

Times Indonesia merangkum sejumlah upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya untuk kembali membangkitkan gairah sektor pariwisata.

Tunjungan Romansa

Penggalan lagu Rek Ayo Rek Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan tentu sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Tembang yang dipopulerkan Mus Mulyadi itu menggambarkan suksesnya Jalan Tunjungan sebagai destinasi wisata urban.

Kawasan tunjungan adalah kawasan bersejarah di Surabaya. Hotel Yamato (Sekarang Majapahit) menjadi saksi bisu atas peristiwa perobekan bendera Belanda yang menjadi awal mula pertempuran 10 November.

Selain erat dengan sejarah kemerdekaan Indonesia, sejak zaman kolonial Belanda kawasan tersebut dikenal sebagai pusat perdagangan modern. Namun sayang dalam beberapa tahun terakhir produktivitas Jalan Tunjungan semakin menurun.

Tak ingin Jalan Tunjungan semakin tenggelam, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi telah meluncurkan Tunjungan Romansa pada Minggu (21/11/2021) malam.

Wakil Wali Kota Surabaya, ArmujiWakil Wali Kota Surabaya, Armuji mencoba olahraga jetski di Kawasan Wisata Terintegrasi Romokalisari. (FOTO: Humas Pemkot Surabaya for Times Indonesia)

Peluncuran Tunjungan Romansa ini, ia sebut sebagai penanda kebangkitan wisata heritage di Kota Pahlawan.

"Jadi, ayo sekarang diramekno maneh (diramaikan lagi) Jalan Tunjungan, diuripno maneh (dihidupkan)," ujar Eri

Setiap malam, Tunjungan Romansa akan menampilkan banyak seniman dengan berbagai atraksi dan penampilan khas Surabaya. Entah itu musik, seni pertunjukan, hingga lukisan. Tidak lupa para UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) juga akan ikut meramaikan geliat ini.

Selain itu, pemerintah kota juga akan mengkolaborasikannya dengan 12 objek wisata heritage yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya. Tak perlu menunggu akhir pekan, wisata Tunjungan Romansa akan dibuka setiap saat sehingga tidak harus menunggu malam.

Para pelaku UMKM dapat mulai menggelar dagangannya sejak pagi atau sore hari. Sementara untuk pertunjukan kesenian, akan mulai disuguhkan saat malam hari.

Pantai Kenjeran juga Dibuka

Selain Jalan Tunjungan, Pantai Kenjeran juga  lagu dangdut yang cukup terkenal. Mulai pekan lalu, pantai yang terletak di utara Surabaya itu mulai dibuka.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyebut pantai dengan pemandangan selat Madura ini mampu menampung sebanyak 750 orang pada hari aktif dan 1.000 orang untuk akhir pekan.

Air mancur bergerak yang berada di dekatnya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan sebelum pandemi Covid-19. Destinasi air mancur buatan ini pun sudah kembali beroperasi.

Di pantai Kenjeran, pengunjung dapat menikmati sajian makanan tradisional khas Surabaya seperti Lontong Kupang dan Es Degan sembari menikmati sepoi angin.

Pantai Kenjeran sendiri mulai beroperasi pukul 07.00 WIB hingga 16.00 WIB pada hari Minggu-Jumat. Sementara untuk akhir pekan, dimulaivpukul 07.00 WIB hingga 16.00 WIB lalu dilanjutkan pukul 17.00 - 21.00 WIB.

Harga tiketnya pun sangat terjangkau, yakni hanya Rp5 ribu. Pengunjung dapat membeli tiket masuk, melalui laman tiketwisata.surabaya.go.id.

Taman hingga Bioskop pun Bergairah

Sejak era kepemimpinan Tri Rismaharini, Surabaya dikenal dengan kota yang asri penuh dengan taman di setiap sisinya. Taman-taman kota ini pun menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung.

Menikmati angin malam Kota Pahlawan sembari menikmati jajanan tradisional yang disajikan pedagang kaki lima.

Wakil Wali Kota Surabaya ArmujiKeseruan acara fashion show yang digelar Pemkot Surabaya untuk memulihkan perekonomian. (FOTO: Humas Pemkot Surabaya for Times Indonesia)

Dari 39 taman yang ada di Surabaya, pemerintah kota hanya membuka sebanyak 8 taman besar, yakni Taman Flora, Taman Sejarah, Taman Cahaya, Taman Harmoni, Taman Pelangi, Taman Kebun Bibit, Taman Prestasi, dan Taman Ekspresi.

Car Free Day di Surabaya juga telah dimulai, meski baru masuk tahap pengujian di satu titik, yakni di Jalan Kya-Kya. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya kehati-hatian menjaga protokol kesehatan Covid-19.

Selain taman, Surabaya sebagai Kota Pahlawan juga memiliki cukup banyak museum. Sebanyak 7 museum di Surabaya telah dibuka pada bulan Oktober lalu. Dengan kapasitas 75 persen dan pemindai PeduliLindungi.

Bioskop sebagai entitas yang tidak terpisahkan dari destinasi hiburan masyarakat urban juga telah diperbolehkan untuk kembali beroperasi. Beberapa syarat ketat diberlakukan seperti minimal vaksin dua kali dan tidak melepas masker selama berada di dalam bioskop.

Pembukaan sejumlah tempat rekreasi dan hiburan di Surabaya pun menyedot antusiasme warga untuk berbondong-bondong memanjakan diri mereka setelah hampir dua tahun terkurung oleh pandemi Covid-19.

Meski masih harus tetap menerapkan protokol kesehatan ketat, nampaknya warga tidak keberatan dan sepertinya telah menjadikan masker, jaga jarak, dan cuci tangan sebagai normal baru.

Tidak berhenti dengan membuka sejumlah destinasi wisata di Surabaya, beragam acara yang mendukung geliat pariwisata dan ekonomi juga digalakkan oleh Wali Kota Eri Cahyadi. Di antaranya ada diskon belanja hingga 70 persen di seluruh mal Surabaya, pameran hobi seperti bonsai hingga fesyen. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES