Peristiwa Daerah

Misteri Lorong Bawah Tanah Perkotaan Banyuwangi, Konon Digunakan untuk Ruang Tawanan

Kamis, 25 November 2021 - 17:04 | 183.70k
Lorong misterius yang ada di Kodim 0825 Banyuwangi. Sampai tahun 2021 ini, tidak ada yang berani melakukan ekspedisi hingga kedalam. Lorong ini merupakan bagian dari sejarah era kolonial Belanda. (FOTO: Agung Sedana/TIMES Indonesia)
Lorong misterius yang ada di Kodim 0825 Banyuwangi. Sampai tahun 2021 ini, tidak ada yang berani melakukan ekspedisi hingga kedalam. Lorong ini merupakan bagian dari sejarah era kolonial Belanda. (FOTO: Agung Sedana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terdapat sebuah ruangan bawah tanah berupa lorong memanjang. Sampai kini, sejarah di balik keberadaan lorong bawah tanah tersebut masih menyimpan misteri besar. Konon, lorong ini memiliki panjang ratusan meter berada di bawah bangunan perkotaan setempat.

Memang belum ada sumber valid yang mengungkap fakta keberadaan lorong bawah tanah ini. Namun dari cerita yang tersiar, lorong ini memiliki banyak versi tentang fungsinya. Ada yang bilang digunakan sebagai bunker pertahanan. Ada pula yang menyebut sebagai kamar tawanan di era kolonial Belanda.

Saking panjangnya, lorong bawah tanah ini diyakini memiliki cabang-cabang dengan pusatnya di Inggrisian. Inggrisan sendiri merupakan bagunan tua yang menjadi asrama para tentara setempat tinggal.

Versi cerita lain, lorong tersebut juga memanjang menuju arah laut di sekitar pantai Marina Boom Banyuwangi. Kemungkinan, jalur lorong ini digunakan para pejuang veteran terdahulu untuk bersembunyi atau melarikan diri dari gempuran musuh.

Berdasarkan fakta di lapangan hasil penelusuran TIMES Indonesia di kawasan Kodim 0825 Banyuwangi, terdapat dua pintu masuk yang langsung menuju lorong ini.

Letkol Inf Yuli Eko PurwantoPintu masuk lorong yang berada tepat di dalam ruangan lounge Kodim 0825 Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/TIMES Indonesia)

Pintu masuknya berdiameter sekitar 1 meter dan sudah ditutup dengan sedemikian rupa menggunakan plat baja. Lokasinya berada tepat di ruangan lounge Kodim dan satu lagi di pintu depannya.

Saat pintu di buka, setidaknya ada 5 anak tangga yang langsung menurun ke bawah, kira-kira turun sejauh 1 meter di bawah permukaan tanah.

Di bagian mulut lorong ini ada sebuah ruangan dengan luas seukuran kamar kos. Bangunan lorong sendiri terbuat dari beton dengan tinggi sekitar 2 meter dan lebar jalan 1 meter.

Beberapa langkah dari ruangan pertama, lorong nampak mengarah ke sebuah persimpangan yang juga memiliki beberapa ruangan serupa. Dari titik ini, jurnalis TIMES Indonesia tidak berani melanjutkan penjelajahan lebih dalam lagi.

Ini karena udara di dalam lorong begitu pengap. Untuk bernafas pun sangat susah, bahkan saat hanya berjarak beberapa meter setelah melewati pintu masuk lorong. Ketika berteriak, ada gema yang memantul dari sudut dalam lorong.

Lorong ini sepenuhnya gelap gulita tanpa ada sedikitpun sumber cahaya. Dari pintu masuk lorong, nampak ada beberapa serangga yang menghuni. Seperti kecoa dan laba-laba, selain itu juga ada banyak bekas kotoran tikus di lantai lorong.

Percaya atau tidak, lorong ini juga menyimpan cerita ganjil dari pengalaman beberapa pekerja bangunan. Saat mengerjakan proyek renovasi ruangan lounge Kodim 0825, ada pekerja yang kerap mendengar suara misterius yang bersumber dari sudut dalam lorong.

Suaranya mirip suara bisikan. Terkadang terdengar, kadang juga tidak. Belum diketahui secara pasti apakah sumber suara tersebut berasal dari ular yang berderik atau mahluk hidup atau juga suara gema lainnya.

"Pengakuan mereka (pekerja bangunan) begitu. Ada yang cerita jika terdengar suara dari dalam. Sampai sekarang kita juga belum tau, benar atau tidak," kata Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol Inf Yuli Eko Purwanto, Kamis (25/11/2021).

Dari semua kondisi di lapangan ini, menyebabkan tidak satu orang pun yang berani memasuki lorong tersebut lebih jauh. Entah karena faktor keselamatan ataupun faktor ganjil lainnya. "Belum ada yang berani sampai sekarang untuk masuk sampai jauh. Dalamnya bagaimana, isinya apa saja belum ada yang tau," katanya.

Menurutnya, lorong tersebut memiliki panjang lebih dari 300 meter. Namun sekali lagi ini hanyalah dugaan saja. Tidak ada kepastian apakah bangunan di dalam lorong tersebut masih utuh atau sudah buntu.

Namun demikian, dia menolak jika lorong tersebut diperuntukkan bagi anggota Kodim 0825 yang tidak disiplin. Dengan kondisi yang ada, dia menegaskan bahwa lorong tersebut sangat tidak layak digunakan sebagai ruang hukuman rahasia atau penjara bagi tentara.

"Yang jelas bukan untuk penjara anggota. Karena kondisinya tidak manusiawi jika digunakan menghukum orang," tegasnya.

Dia memastikan, lorong ini merupakan peninggalan era kolonial penjajahan ratusan tahun lalu. Dugaan ini diperkuat dengan arsitektur bangunan Kodim 0825 sendiri. Seluruh kawasannya, merupakan bangunan tua yang dahulunya dihuni kaum Belanda yang menjajah Indonesia.

"Bangunan Kodim ini memang rumah tua zaman Belanda. Jika diteliti setiap rumah Belanda yang tua dulu, kalau tidak ada bungker ya pasti ada lorong untuk menyelamatkan diri dari musuh," pungkasnya.

Untuk mengupas misteri sejarah lorong bawah tanah di Kabupaten Banyuwangi tersebut, Kodim 0825 Banyuwangi mempersilahkan bagi siapapun yang berniat melakukan ekspedisi. Dari kondisi lorong saat ini, tentunya hanya diizinkan untuk ekspedisi yang sudah terencana matang dengan mempertimbangkan faktor keselamatan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES