Politik

Sosok Abdul Ghofur, Dari Santri Nurul Jadid Hingga Jadi Politisi Termuda Se-Jatim

Kamis, 25 November 2021 - 16:18 | 133.41k
Abdul Ghofur, santri Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, yang kini menjadi anggota Fraksi Gerindra DPRD Banyuwangi, sekaligus anggota DPRD termuda se Provinsi Jawa Timur. (Foto: Dokumentasi TIMES Indonesia)
Abdul Ghofur, santri Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, yang kini menjadi anggota Fraksi Gerindra DPRD Banyuwangi, sekaligus anggota DPRD termuda se Provinsi Jawa Timur. (Foto: Dokumentasi TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGIAbdul Ghofur. Begitu namanya. Pemuda kelahiran Kabupaten Banyuwangi, 24 April 1997 ini adalah sosok santri Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo.

Dengan nurut dawuh kiai serta berbekal niatan baik, kini telah mengantarkannya menjadi anggota Komisi I DPRD Banyuwangi. Sekaligus menjadi anggota dewan termuda se Provinsi Jawa Timur.

Kepada TIMES Indonesia, Ghofur, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa ia dilantik sebagai wakil rakyat pada tanggal 20 Agustus 2019. Kala itu usianya masih 22 tahun. Atau dalam bahasa milenial, bisa dibilang masih unyu-unyu.

"Amanah yang telah diberikan masyarakat, akan kami jaga dan kami jadikan sebagai alat perjuangan dalam melayani serta mendorong kesejahteraan masyarakat," katanya, Kamis (25/11/2021).

Menjadi anggota Fraksi Gerindra DPRD Banyuwangi, sebenarnya tidak pernah dibayangkan oleh Ghofur. Awalnya, yang menjadi landasan niat hanyalah sikap tawadlu serta nurut marang dawuh kiai. Yakni Kiai Zaini Mun’in, selaku pendiri dan pengasuh Ponpes Nurul Jadid.

"Kiai dawuh, seorang santri harus berjuang ditengah-tengah masyarakat. Dan kami memilih perjuangan lewat jalur politik," ungkapnya.

Abdul Ghofur 2

Ditambah adanya dorongan dari keluarga, sehabat serta masyarakat, membuatnya makin bersemangat. Hingga akhirnya, dia benar-benar ditakdirkan menjadi bagian dari DPRD Banyuwangi.

Namun semua pencapaian tersebut bukan tanpa sebab. Pertama, Ghofur terlahir sebagai pemuda desa. Tepatnya di Dusun Terongan, Desa Kebonrejo, Kecamatan Kalibaru.

Bukan rahasia lagi. Masyarakat pedesaan sangat menyukai sosok supel, baik hati, punya kepedulian serta pandai mengayomi. Apalagi ditambah kemampuan dalam ilmu agama. Dipastikan pribadi tersebut akan makin menjadi primadona masyarakat.

Istimewanya, semua kriteria tersebut komplit ada dalam pribadi Abdul Ghofur. Jadi sangat tidak salah pada kontestasi Pileg 2019, masyarakat setempat langsung mengarahkan dukungan kepadanya.

"Namun sebagai wakil rakyat dengan usia yang masih cukup muda, kami berharap masyarakat tidak segan untuk menyampaikan kritik atau pun saran. Jika kami dianggap salah, silahkan tegur kami. Kami tidak akan marah, karena keberadaan kami disini adalah pelayan masyarakat," ungkap Abdul Ghofur.

Yang perlu digarisbawahi, kebulatan tekad Ghofur dalam mengabdikan diri kepada bangsa, negara dan masyarakat juga bukan ujug-ujug datang begitu saja.

Selain memang amanah dari orang tua dan keluarga, semua perlahan terbentuk dari gemblengan organisasi yang diikuti ketika dia masih mengenyam pendidikan sekaligus nyantri di Ponpes Nurul Jadid.

Bayangkan, ketika masih duduk dibangku SMA, namanya sudah tercatat sebagai Presiden Presidum Unggulan IPA SMA Nurul Jadid. Dan ketika menjadi mahasiswa, Ghofur juga aktif di organisasi ekstra kampus, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Muhammadiyah Jember.

Dengan kata lain, meski masih unyu-unyu, Abdul Ghofur sudah cukup kenyang pengalaman. Keren bukan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES