Peristiwa Daerah

Hari Guru Nasional, PGRI Lamongan Berkomitmen Perjuangkan Nasib Guru

Kamis, 25 November 2021 - 14:38 | 78.44k
Ketua PGRI Kabupaten Lamongan Adi Suwito, memberikan sambutan dalam puncak acara peringatan HUT PGRI ke-76 dan Hari Guru Nasional di kantor PGRI Jalan KH Ahmad Dahlan, Kamis (25/11/2021). (Foto: Moch. Nuril Huda/TIMES Indonesia)
Ketua PGRI Kabupaten Lamongan Adi Suwito, memberikan sambutan dalam puncak acara peringatan HUT PGRI ke-76 dan Hari Guru Nasional di kantor PGRI Jalan KH Ahmad Dahlan, Kamis (25/11/2021). (Foto: Moch. Nuril Huda/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI Lamongan akan berkomitmen dalam memperjuangkan nasib para guru honorer dan tenaga pendidikan di Kabupaten Lamongan, kategori maupun non kategori di bawah naungan Kemendikbudristek dan di bawah Kemenag.

Khususnya bagi mereka yang berusia di atas 35 tahun agar mendapatkan kesempatan menjadi ASN (aparatur sipil negera) khususnya P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) di Kabupaten Lamongan.

Hal ini disampaikan, Ketua PGRI Kabupaten Lamongan Adi Suwito saat memberikan sambutan dalam puncak acara peringatan HUT PGRI ke-76 dan Hari Guru Nasional di kantor PGRI Jalan KH Ahmad Dahlan, Kamis (25/11/2021).

PGRI Lamongan 2

"PGRI juga akan memberikan masukan yang konstruktif terhadap jalannya pendidikan melalui peraturan Pemerintah nomor 57 tahun 2021 yaitu pemberian afirmasi yang berkeadilan," kata Adi.

Terkait rekrutmen guru ASN khususnya P3K menyelenggarakan PPG (Pendidikan Profesi Guru), jelas Adi, ada kebijaksanaan tata kelola guru pentingnya formasi CPNS bagi guru. Menurutnya, bukan hanya P3K penguatan LPTK dalam menyiapkan guru profesional pelatihan guru yang berkelanjutan dan yang lainnya.

"Selain itu PGRI juga memohon kepada pemerintah dan pemerintah daerah agar terus memperbaiki penyaluran PPG secara tepat waktu dan tepat jumlah tidak memberikan PPG tanpa aturan hukum yang jelas. Serta memberikan kesempatan pada guru untuk mengikuti sertifikasi guru dalam jabatan yang berkeadilan dengan amanat UU Guru dan Dosen," ujarnya.

Masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang akan terus diperjuangankan PGRI Lamongan. Adi meminta, para guru bisa bekerja sungguh-sungguh dengan menjaga integritas dan menjadi contoh dalam pendidikan karakter.

PGRI Lamongan 3

"Kami mohon guru jangan mudah meninggalkan ruang kelas. Mari kita berbagi. Guru harus menjaga kualitas pembelajaran. Kami berkomitmen memperjuangkan aspirasi para guru selaku anggota PGRI," ucapnya.

Melalui program PGRI Peduli, ungkap Adi, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Lamongan memberikan pelatihan bagaimana guru honorer dan tenaga pendidikan kategori maupun non kategori bisa lulus saat mengerjakan soal CPNS dan mengerjakan soal P3K.

"Alhamdulillah Kabupaten Lamongan bisa menyerap 80 persen dengan kuota P3K oleh guru-guru kita sebanyak 535. Dan yang sudah lulus 415 guru. Kalau daerah lain masih 30 persen. Ini menunjukkan komitmen PGRI dalam memperjuangkan nasib guru," tutur Adi, Ketua PGRI Lamongan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES