Pendidikan

Puluhan Murid SDN 7 Tegalharjo Banyuwangi Terisolir, Pembelajaran Dipindah ke Masjid

Kamis, 25 November 2021 - 16:12 | 40.88k
Siswa siswi SDN 7 Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi terpaksa bersekolah di masjid karena akses ke sekolah terputus total akibat bencana alam. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Siswa siswi SDN 7 Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi terpaksa bersekolah di masjid karena akses ke sekolah terputus total akibat bencana alam. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sekitar 35 murid SDN 7 Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur terpaksa terisolir karena dampak bencana alam. Akses mereka ke sekolah putus karena satu-satunya jembatan penghubung ambruk.

Meski demikian, proses belajar mengajar tetap berlangsung. Pihak sekolah mengambil kebijakan sekolah darurat dengan menggunakan fasilitas masjid sebagai ruang kelas.

Diketahui, pada Kamis (18/11/2021) lalu, hujan deras disertai angin mengguyur Kecamatan Glenmore. Akibatnya, sebuah jembatan penghubung di atas sungai Curam ambrol. Tidak hanya akses murid ke sekolah, akses keluar masuk masyarakat sekitar juga putus total.

“Dengan kondisi ini, murid dan guru tidak bisa menyeberang. Sehingga sekolah memutuskan kebijakan darurat dengan sekolah di masjid saja,” kata Yami, Kepala SDN 7 Tegalharjo, Kamis (25/11/2021).

Yami menjelaskan, lokasi SDN Tegalharjo sendiri berada di Tegalharjo. Namun mayoritas guru dan muridnya dari Karangharjo. Sehingga, kegiatan pembelajaran di bagi menjadi dua tempat. Yakni di masjid dan di sekolah.

siswi SDN 7 Tegalharjo b

“Untuk murid yang tinggal di timur jembatan dialihkan pembelajaran di masjid. Sedangkan yang di barat masih tetap di sekolah,” katanya.

Menurutnya, meski dalam kondisi tersebut murid-murid tetap berhak menerima hak pendidikan. Sebab itulah, walaupun dengan fasilitas seadanya, kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan. Saat ini, murid-murid menggunakan fasilitas bangku pinjaman yang biasanya digunakan siswa TPQ.

“Kalau libur ya jangan lah, pembelajaran jangan diliburkan. Sementara ini fasilitas pinjam meja ngaji dari masjid. Sebagian anak-anak juga bawa meja kecil dari rumah,” jelasnya.

Meskipun pembelajaran ditumpahkan jadi satu di masjid, namun setiap murid tidak dicampur. Masing-masing dikelompokan berdasarkan tingkatan kelas.

Untuk jam sekolah pun tidak berlangsung seperti kondisi normal, ada dispensasi yang diberikan oleh guru sekolah.

“Anak-anak dikelompokkan berdasarkan kelas. Tidak sampai dzuhur sudah pulang kok. Kelas 1 dan 2 pulang jam 09.00 Kelas 3 pulang jam 09.30 dan kelas 4 5 6 pulang jam 10.30,” ujar Yami.

Mulai hari ini, menurut Yami, pihak sekolah sudah mendapatkan bantuan berupa sound sistem. Sehingga kegiatan senam pagi sudah bisa dilakukan setiap harinya. Guru sekolah juga sudah mulai mencicil untuk mengambil buku-buku yang diperlukan setiap hari.

Namun demikian, cara yang digunakan tergolong unik. Buku-buku yang hendak diambil, harus ditransfer menggunakan sebuah tali yang diikatkan di pohon dari masing-masing sisi jembatan. Sedangkan untuk buku panduan guru, semuanya menggunakan buku digital.

“Buku absensi dan buku penting lainnya dibungkus plastik dan dimasukkan karung. Selanjutnya dikatrol pakai tali melewati sungai,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, akses untuk ke sekolah sebenarnya bisa menggunakan alternatif rute lain. Namun, rute lain ini memakan waktu lama karena jaraknya yang jauh dan akses jalannya yang susah dilalui yang melewati lereng gunung.

“Ada rute memutar, jauh dan sulit. Kalau hujan gini licin dan bahaya bagi murid. Ya rute paling dekat dan aman sebenarnya lewat jembatan itu,” terang Yami.

Putusnya akses jembatan ini, pihak sekolah sudah melaporkan ke Dinas Pendidikan dan Bupati Banyuwangi. Melalui tim khusus, juga sudah dilakukan tinjauan di lokasi.

“Sudah ditinjau. Bupati dan DPRD juga sudah respon. Solusi sementara katanya mau dibuatkan jembatan darurat. Mudah-mudahan bisa segera realisasi ya,” kata Kepala SDN 7 Tegalharjo tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES