Peristiwa Daerah

Gaji Rp 100 Ribu, Guru Honorer di Bondowoso Ini 15 Tahun Seberangi Sungai

Kamis, 25 November 2021 - 15:43 | 62.47k
Siti Asiyatun (35) guru honorer di SDN Pandak 2 Kecamatan Klabang Kabupaten Bondowoso saat menyeberang sungai demi bisa sampai ke sekolah (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
Siti Asiyatun (35) guru honorer di SDN Pandak 2 Kecamatan Klabang Kabupaten Bondowoso saat menyeberang sungai demi bisa sampai ke sekolah (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Benar kata pepatah, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Wujud dari pepatah itu adalah Siti Asiyatun (35). Salah seorang guru honorer di SDN Pandak 2 Kecamatan Klabang Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Siti Asiyatun mulai mengajar semenjak usia 20 tahun dan masih berstatus mahasiswa. Dari awal dia mengajar di SDN Pandak 2.

Selama 15 tahun lamanya, Asiyatun harus menyeberangi sungai dengan menggunakan papan kayu untuk sampai ke sekolah. Pertama menyeberangi sungai tersebut, dia mengaku takut terbawa arus. Belum lagi kalau tercebur, karena sungainya dalam.

Awalnya kata dia, memang ada perahu dayung milik sekolah. Tetapi sekarang sudah rusak. Jadi terpaksa menggunakan perahu papan bersama yang diseret menggunakan tali. "Lama-lama sudah biasa. Tetapi juga pernah terhanyut. Waktu naik sampan talinya terlepas. Untung yang biasa narik tali itu berenang, menolong," jelasnya.

Dia tinggal di Desa Karanganyar Kecamatan Klabang. Sebenarnya hanya butuh 15 menit dari rumah ke sekolah. Cuma yang menjadi tantangan adalah ketika menyeberangi sungai. Kadang lama ketika menunggu sampannya. 

"Memang ada jalan darat, cuma lebih jauh dan jalannya rusak. Kalau lewat darat bisa 45 menit," jelasnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Sementara untuk musim hujan seperti saat ini, dia terpaksa harus pulang awal. Karena kalau menunggu hujan dan arus sungai deras dia tidak bisa menyeberang. "Kalau musim kemarau saya harus nyeker nyebur air saat naik ke perahu. Perahunya kan tidak bisa ke pinggir," akunya.

Di sekolah tersebut memang selalu sedikit siswanya karena hanya ada satu RT. Tahun ini saja hanya ada 12 siswa dari kelas 2 sampai kelas 6. "Tidak ada kelas 1 tahun ini, karena memang tidak ada yang mendaftar. Tahun ini paling sedikit," imbuhnya, Kamis (25/11/2021).

Dulu ketika pembelajaran belum tematik, dia memegang semua mata pelajaran. Kecuali pelajaran Agama dan Penjaskes. "Sekarang kan sudah tematik," imbuh perempuan kelahiran 1986 itu.

Ditanya perihal gaji, perempuan yang akrab dipanggil Uun tersebut lantas tertawa. Menurutnya, selama jadi guru honorer dia menerima gaji Rp 50-100 ribu per bulan. "Sampai hari ini kadang dikasih 50 ribu, dikasih 100 ribu kadang. Sampai saat ini," jelas perempuan satu anak ini.

Sebenarnya jika motivasinya adalah gaji, dari dulu Uun berhenti mengajar. Justru dia mempunyai motivasi lebih yakni untuk mencerdaskan generasi bangsa. "Ingin mencerdaskan mereka seperti itu," jelas alumnus D2 STIB (Sekolah Tinggi Blambangan) Banyuwangi tersebut.

Menurutnya, ada tiga guru di SDN Pandak 2 Kecamatan Klabang Kabupaten Bondowoso. Satu ASN. Dua guru honorer termasuk dirinya. "Alhamdulillah tahun ini saya lolos sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Namu belum pemberkasan," jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES