Ekonomi

Tumbuh saat Pandemi, UKM Konveksi di Mojokerto Berdayakan Korban PHK

Kamis, 25 November 2021 - 13:36 | 80.48k
Karyawan konveksi hijab rumahan rfm_official saat menjahit hijab di Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Kamis (25/11/2021). (Foto: Theo/TIMES Indonesia)
Karyawan konveksi hijab rumahan rfm_official saat menjahit hijab di Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Kamis (25/11/2021). (Foto: Theo/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Pandemi covid-19 berimbas kepada sejumlah sektor mulai dari ekonomi, mobilitas, dan kesehatan. Sektor ekonomi kian terpuruk dengan berbagai pembatasan-pembatasan mobilisasi masyarakat.

Namun hal ini berbeda dirasakan pengusaha konveksi di Mojokerto yang justru tumbuh subur. Namanya Frengky, usianya 32 tahun. Owner rfm_official di marketplace Shopee. Usaha konveksi hijab rumahan di Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto ini tetap tumbuh. Dengan jumlah 8 karyawan, usaha ini mampu meraih omzet ratusan juta rupiah per bulan.

Ada titik balik dalam usahanya tepatnya pada bulan Maret 2020 lalu. Ia menerima pesanan dari salah satu BUMN untuk pengadaan masker. Usahanya pun berkembang hingga Desember 2020 lalu.

konveksi hijab rumahan 2Karyawan konveksi hijab rumahan saat menata dan merapikan hijab sebelum dikemas, Kamis (25/11/2021) (Foto: Theo/TIMES Indonesia)

"Saya bersyukur di tengah pandemi banyak UKM itu tutup, saya waktu itu berkembang," terangnya kepada TIMES Indonesia, Kamis  (25/11/2021).

Akibat banjir pesanan itu, ia menarik karyawan dari korban PHK di daerahnya. Setidaknya terkumpul antara 25-30 penjahit. Ia mendapatkan keuntungan untuk merambah ke usaha yang lain. Waktu ia kepikiran untuk merambah ke dunia perumahan dan pemukiman.

"Waktu itu saya suntikkan Rp 40 juta. Hilang, laporan polisinya masih ada. Orang Pasuruan. Kalau gak salah November itu, 2020," katanya.

Awal tahun 2021 menjadi waktu yang berat bagi Frengky untuk mengikhlaskan. Namun dengan berat hati ia melupakan peristiwa itu. Memilih untuk berjuang dan memilih konveksi hijab sebagai bidang garapannya.

"Saya drop banget, tidak bisa makan. Tidak bisa membeli pampers untuk anak saya. Dan akhirnya saya berpikir kalau saya terus menyesali yang kemarin, ya mustinya harus melangkah ke depan lah," katanya.

konveksi hijab rumahan 3Salah satu karyawan yang sedang mengambil hijab untuk dikemas menggunakan resi pengiriman, Kamis (25/11/2021) (Foto: Theo/TIMES Indonesia)

Usaha hijab milik Frengky telah dipesan di berbagai belahan Indonesia. Bahkan sempat masuk ke Malaysia.

Usahanya kini berkembang. Hal ini berkat terbantu dengan platform marketplace atau e-commerce. Usahanya memiliki omzet antara Rp 130-150 juta setiap bulannya.

Usahanya mampu menjual antara 30-40 ribu item per bulannya. Delapan karyawan yang dipimpinnya digaji antara Rp 2 - 2,5 juta per bulan. Sedangkan usahanya mampu membuat hijab antara 1,5 - 2 ribu item per hari. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES