Indonesia Positif

Dosen Pendidikan Sosiologi FIS UNJ Pemberdayaan Bagi Petani Perkebunan Seraiwangi di Wilayah Sentul, Bogor

Rabu, 24 November 2021 - 18:05 | 34.76k
Dr. Hj. Ciek Julyati Hisyam, M.M, M.Si beserta para pemateri kegiatan pemberdayaan. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Dr. Hj. Ciek Julyati Hisyam, M.M, M.Si beserta para pemateri kegiatan pemberdayaan. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dosen dari Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pengunaan Seraiwangi varietas unggul kepada masyarakat petani di perkebunan Seraiwangi di wilayah Sentul, Bogor Jawa Barat. 

Kegiatan yang merupakan pelaksanaan salah satu tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masayarakat ini bertujuan membantu petani meningkatkan produktivitas usaha Seraiwanginya di era pandemi saat ini.

Kegiatan ini sendiri sudah diselenggarakan pada 22 - 23 Juni 2021 lalu di perkebunan Seraiwangi Sentul, Bogor Jawa Barat.

Menurut Dr. Hj. Ciek Julyati Hisyam,M.M, M.Si selaku dosen Pendidikan Sosiologi FIS UNJ dan juga Ketua Pelaksana mengatakan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi karena masih terjadinya kekeliruan petani dalam memilih varietas Seraiwangi. 

Hal itu karena para petani sangat ingin membudidayakan Seraiwangi  tetapi tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang tanaman Seraiwangi tersebut. 

Akibatnya banyak petani yang salah dalam memilih bibit tanaman Seraiwangi sehingga mengalami banyak kerugian. Berdasarkan hal itulah, dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi FIS UNJ mengajak para petani untuk dapat pengetahuan mengenai tanaman Seraiwangi varietas unggul dari pakarnya, ujar Dr. Hj. Ciek Julyati Hisyam,M.M, M.Si.

Dr. Hj. Ciek Julyati Hisyam,M.M,M.Si juga menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada petani mengenai varietas Seraiwangi unggul yang dapat membantu petani untuk meningkatan produkstivitasnya. 

Dengan membudidayakan Seraiwangi varietas unggul diharapkan tingkat produktivitas ekspor minyak Atsiri Indonesia dapat meningkat dan Indonesia dapat menjadi Negara pengeskpor minyak Atsiri terbesar didunia, ucap Dr. Hj. Ciek Julyati Hisyam,M.M,M.Si

Dr. Hj. Ciek Julyati Hisyam,M.M, M.Si juga menambahkan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.  

Para petani yang menjadi peserta kegiatan diminta tetap menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum ikut bergabung di kegiatan ini dan minimal sudah divaksin yang pertama.

Pada program pengabdian masyarakat ini para petani diberikan penjelasan mengenai berbagai macam varietas Seraiwangi, bentuk dan warna batang dari seraiwangi, kandungan Citronella Oil yang dimiliki dan ketentuan persyaratan kandungan Citronella Oil untuk pasar ekspor.

Tanaman Seraiwangi (cymbopogon nardus) merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang dipercaya sebagai pereda nyeri. Selain berupa minyak, hasil olahan tanaman Seraiwangi dapat dibuat menjadi produk kecantikan seperti sabun dan lulur serai.

Pemanfaatan tanaman Seraiwangi ini juga tidak hanya sebatas dari minyak atsiri yang dihasilkan saja, ampas dari seraiwangi sendiri masih bisa digunakan untuk pakan ternak dan juga pupuk kompos sehingga lebih ramah lingkungan. Saat ini tanaman Seraiwangi menjadi primadona untuk dijadikan produk ekspor yang bernilai ekonomis, sehingga para petani banyak yang membudidayakannya. Sebagai contoh perkebunan Seraiwangi di wilayah Sumatra Barat yang mencapai 2.030 hektar dan tersebar di 12 kecamatan dengan total produksi minyaknya mencapai 106.400 kilogram per tahun.

Pada kegiatan ini, Sugeng Pujiyono, ST,SE,M.Si dari Pengurus Pusat Kamar Dagang dan Industri (KADIN) memberikan materi mengenai berbagai macam varietas seraiwangi, bentuk dan warna batang dari seraiwangi, kandungan Citronella Oil yang dimiliki dan ketentuan persyaratan kandungan Citronella Oil untuk pasar eksport. Sedangkan tatacara membudidayakan tanaman Seraiwangi untuk kualitas ekspor disampaikan oleh Bambang sebagai pengusaha eksportir Seraiwangi ke Jepang.  

Para petani sangat antusias mengikuti acara tersebut karena para petani mendapat penjelasan mengenai perbedaan kandungan Citronella Oil antara Seraiwangi varietas unggul dan Seraiwangi non varietas unggul.

Di akhir kegiatan, Dr. Hj. Ciek Julyati Hisyam,M.M,M.Si yang juga salah satu Pengurus Pusat Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) UMKM yang menangangi Komisi Syariah mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera membantu pengurusan Sertifikat Halal dari produksi para petani penghasil minyak Atsiri tersebut, agar lebih dipercaya masyarakat dunia jika minyak Seraiwangi produksi Indonesia dijamin kehalalannya sehingga layak digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat di dunia, ujar Dr. Hj. Ciek Julyati Hisyam,M.M,M.Si. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES