Glutera News

Memahami Sistem Gerak Aktif dan Sistem Gerak Pasif pada Manusia

Kamis, 25 November 2021 - 11:09 | 283.76k

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sistem gerak atau sistem muskuloskeletal adalah sistem pada tubuh yang memberikan manusia kemampuan untuk bergerak menggunakan tulang dan ototnya. 

Sistem gerak pada manusia mencakup sistem rangka dan sistem otot manusia. 

Selain memberikan kemampuan pada tubuh untuk bergerak, sistem gerak pada manusia juga dapat mendukung bentuk postur tubuh, menahan berat badan, hingga menjaga stabilitas pergerakan tubuh. 

Singkatnya, sistem gerak pada manusia tidak hanya membantu tubuh bergerak, tapi juga mengontrol agar tubuh tidak melakukan pergerakan secara berlebihan. Oleh karena tulang dan otot bekerja sama dalam sistem gerak ini. 

Masalahnya, jika tidak ada kerangka yang terbentuk dari tulang di dalam tubuh, serabut otot yang berkontraksi tidak dapat membuat Anda duduk, berdiri, berjalan, atau berlari karena pergerakannya yang tidak terkontrol. 

Sistem Gerak Pasif

Sistem gerak pasif terdiri atas rangka yang disusun oleh tulang-tulang. Tulang merupakan alat gerak pasif karena tulang dapat bergerak dengan bantuan otot. Jika tidak ada otot, tulang tidak dapat bergerak. Rangka tersusun atas tulang-tulang yang saling berhubungan karena adanya persendian. Ada sendi sinartosis yang tidak dapat digerakan seperti pada tulang tengkorak, namun ada juga sendi diartosis yang dapat digerakan.

Sistem Gerak Aktif

sistem gerak aktif terdiri atas otot-otot rangka atau otot lurik yang bekerja dibawah kesadaran. Otot dikatakan sebagai alat gerak aktif karena otot dapat berkontraksi hal ini menimbulkan gerakan pada rangka.

Tulang

Alat gerak pasif manusia adalah tulang. Karena tulang tidak dapat bergerak sendiri. Tulang membutuhkan alat gerak aktif untuk dapat bergerak. Tanpa alat gerak aktif yang memengaruhi tulang-tulang pada manusia dan hewan, maka manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan sesungguhnya. Tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak pada manusia dan hewan.

Fungsi utama tulang adalah:

1. Memberikan bentuk pada tubuh dan menopang tubuh;
2. Melindungi organ dalam, misal tulang rusuk melindungi jantung dan paru-paru, tulang tengkorak melindungi otak;
3. Tempat menempelnya alat gerak aktif otot sehingga dapat menggerakkan tulang;
4. Pada jenis tulang tertentu, tulang sebagai tempat pembentukan sel darah.

Otot

Alat gerak aktif manusia adalah otot. Karena otot memiliki suatu senyawa kimia yang membuatnya dapat bergerak. Saat otot yang menempel pada tulang bergerak, otot akan membuat tulang bergerak. 

Tanpa otot, makhluk hidup tidak memiliki kekuatan untuk bergerak. Setiap ada gerakan pada tubuh, itu terjadi karena ada kerja otot. Otot adalah jaringan yang dapat berkontraksi menjadi lebih pendek. Saat kontraksi, otot memadat dan memendek. Saat relaksasi, otot memanjang. Proses kontraksi mengakibatkan bagian-bagian tubuh bergerak. Otot ada yang bekerja di bawah kesadaran dan di luar kesadaran.

Otot yang bekerja di bawah kesadaran adalah otot yang kerjanya dapat dikendalikan. Prinsip kerja otot ini adalah dapat dikendalikan, artinya kamu dapat mengendalikan otot ini untuk bergerak atau tidak. Contoh, kerja otot saat makan, menulis, berlari, dan lainnya secara sadar.

Otot yang bekerja di bawah kesadaran adalah otot yang kerjanya dapat dikendalikan. Prinsip kerja otot ini adalah dapat dikendalikan, artinya kamu dapat mengendalikan otot ini untuk bergerak atau tidak. 

Contoh, kerja otot saat makan, menulis, berlari, dan lainnya secara sadar. Otot yang bekerja di luar kesadaran adalah otot yang tidak dapat dikendalikan secara sadar. Prinsip kerja otot ini adalah tidak dapat dikendalikan. Artinya kamu tidak dapat mengendalikan otot ini untuk bergerak atau tidak bergerak.

Otot-otot ini bekerja sepanjang hari selama hidup dan di luar kesadaran. Contoh, kerja jantung memompa darah ke seluruh tubuh, kerja otot lambung mencerna makanan.

Sendi

Sendi adalah tempat bertemunya dua tulang atau lebih. Dengan adanya sendi, hubungan antara tulang-tulang tubuh dapat digerakkan. 

Sendi dikelompokkan berdasarkan banyak sedikitnya gerakan yang memungkinkan dilakukan, yaitu: 

Sendi sinartrosis: sendi yang tidak dapat digerakkan, contoh sendi pada tulang tengkorak. 

Sendi amfiartrosis: sendi yang dapat digerakkan tetapi terbatas, contoh sendi antarruas tulang belakang.

Sendi diartrosis: sendi yang dapat digerakkan dengan bebas. Sendi diartrosis dapat dikelompokkan menjadi sendi peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi pelana, dan sendi geser. (*)

Be Everlasting with Glutera 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES