Tekno

Ini Beda Fast Charging dan Quick Charging pada Smartphone

Kamis, 25 November 2021 - 11:31 | 401.31k
Ilustrasi Beda Fast Charging dan Quick Charging. (FOTO: Pocket-lint)
Ilustrasi Beda Fast Charging dan Quick Charging. (FOTO: Pocket-lint)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beda fast charging dan quick charging penting dipahami para pengguna smartphone.  Daya dengan pengisian cepat saat ini cukup banyak diminati oleh sebagian besar pengguna smartphone.

Saat ini sebagian besar pabrikan aksesoris gadget telah memproduksi charger beserta perangkat pengisian daya dengan kelengkapan fitur fast charging dan quick charge.

Hampir kebanyakan charger smartphone kelas menengah dan atas (flagship) telah didukung oleh fitur pengisian daya yang cepat. Hal ini ditandai dengan keterangan fast charging yang tertera pada kotak kemasan ponsel. 

Nama fast charging dan quick charging terdengar mirip. Namun sebenarnya kedua istilah ini merupakan dua hal yang berbeda. Lalu, apa beda fast charging dan quick charging?

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui apa beda fast charging dan quick charging.

Secara garis besar, fast charging dan quick charging memiliki fungsi serupa yaitu mampu mengisi daya ponsel dengan cepat.

Masing-masing fitur tersebut, fitur fast charging dan quick charging dapat berfungsi dengan baik, apabila digunakan pada perangkat yang kompatibel.

Perbedaan Fast Charging dan Quick Charging

Masalah penting yang perlu diperhatikan dalam penggunaan smartphone adalah baterai yang cepat habis atau drop. Terutama jika waktu pengisian daya ulang perangkat ini berjalan lambat, hal ini akan mengganggu aktivitas.

Namun saat ini, di era teknologi canggih telah hadir fitur fast charging 3.0 serta quick charge untuk smartphone. Secara fungsi dan manfaatnya, kedua teknologi ini sama-sama mampu mengisi daya pada perangkat HP secara cepat.

Arti fast charging

Fast charging merupakan fitur pengisian daya baterai secara cepat yang umumnya dihantarkan melalui kabel (wired).

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengisi baterai dalam waktu yang cukup singkat.

Arti quick charging

Quick charge adalah trademark yang diberikan perusahaan Qualcomm pada produk smartphone bikinannya.

Trademark ini umumnya disematkan pada produk charger yang kompatibel dengan chipset smartphone yang juga diluncurkan oleh Qualcomm.

Beda fast charging dan quick charging

Secara garis besar, fast charging dan quick charging memiliki fungsi yang serupa, yakni mampu mengisi daya ponsel dengan cepat. Hanya saja, istilah quick charging hanya dapat digunakan pada perangkat yang memakai chipset produksi Qualcomm.

Sementara istilah fast charging lebih universal, karena bisa dipakai pada smartphone dan charger yang mendukung pengisian daya cepat, tanpa terkecuali. 

Baik fitur fast charging dan quick charging dapat berfungsi dengan baik, apabila digunakan pada perangkat yang kompatibel.

Lalu, bagaimana jika smartphone yang kompatibel tidak lagi menggunakan charger dengan fitur fast charging atau quick charging?

Smartphone tersebut masih dapat mengisi daya baterai, meski tidak menggunakan charger asli yang disertakan pada kotak kemasan pembelian.

Kendati demikian, proses pengisian daya yang dilakukan tidak dapat berjalan secepat saat menggunakan kepala charger aslinya. Sebab, daya yang dihantarkan bisa jadi lebih rendah dibanding yang direkomendasikan.

Hal ini tentu berdampak pada proses pengisian baterai yang lebih lama. Apabila baterai smartphone tidak terisi pada kecepatan yang dijanjikan, maka baterai tersebut berpotensi dapat mengalami kerusakan.

Solusi terbaik yang bisa dilakukan pengguna adalah dengan kembali menggunakan charger asli. Namun jika tidak memungkinkan, pengguna disarankan untuk setidaknya menggunakan kepala charger asli karena memiliki pengaturan daya yang sesuai dengan yang diperlukan oleh smartphone.

Selain itu, untuk mengetahui beda fast charging dan quick charging dapat dilihat dari beberapa hal. Mulai dari segi pengisian daya, baik waktu pengisian maupun prosesnya, serta penggunaan masing-masing di berbagai perangkat sehingga mempengaruhi usia baterai. 

Beda dalam hal pabrikan

Dalam hal pabrikan, ada beda fast charging dan quick charging. Fast charging adalah salah satu fitur smartphone yang kekinian. Sesuai dengan nama yang tersemat, fitur ini mampu mengisi daya baterai ponsel dengan waktu lebih cepat sehingga para pengguna smartphone tidak perlu menghabiskan waktu lama dalam proses pengisian daya tersebut.

Dengan demikian, kehadiran teknologi ini sangat menunjang mobilitas para pengguna smartphone. Sedangkan untuk quick charge adalah sebuah trademark dari perusahaan besar Qualcomm yang banyak memproduksi perangkat pendukung smartphone.

Trademark satu ini umumnya tersemat pada beberapa produk charger yang telah mereka produksi. Lalu kompatibel dengan fitur chipset Qualcomm di beberapa produk smartphone yang telah bermitra dengannya. Secara fungsi, kedua teknologi ini memiliki kegunaan yang sama.

Hal yang menjadi perbedaan antara fast charging dan quick charging terletak pada perangkat pada kedua fitur tersebut. Jika fast charging pada umumnya tersemat sebagai kelengkapan dari smartphone. Sedangkan pada quick charge hanya bisa tersemat pada perangkat dengan kelengkapan chipset Qualcomm serta yang mendukung fitur tersebut.

Beda dalam hal waktu pengisian daya

Beda fast charging dan quick charging dalam hal waktu pengisian daya. Dalam soal ini, kedua fitur HP ini sebenarnya tidak memiliki perbedaan cukup signifikan.

Kedua fitur ini sama-sama mempunyai dua fase pengisian. Hal yang membedakan mungkin ada dalam selisih pengisian waktu. Sebenarnya juga tidak berbeda jauh.

Pada fase pertama, arus daya yang masuk ke dalam baterai cukup besar yakni pada kisaran 50%-70%. Waktu pengisian sampai ke daya tersebut akan dapat memakan waktu 10 hingga 30 menit. 

Ini dengan catatan baterai dalam keadaan kosong. Dengan kondisi tersebut, energi akan lebih besar, tetapi tidak menimbulkan efek negatif.

Lalu pada fase kedua, pengisian cenderung melambat saat mencapai 90% hingga penuh. Hal inilah yang akan mengimbangi daya pada proses pengisian sebelumnya. Dengan demikian, penggunaan baterai akan tetap aman saat digunakan.

Beda dalam hal proses pengisian daya

Perlu diketahui bahwa baterai dengan proses pengisian daya yang cepat akan menimbulkan suhu lebih panas. Terutama yang meninggikan voltase seperti pada Qualcomm Quick Charge.

Maka dari itu, sangat disarankan untuk menempelkan smartphone pada ruangan yang bersuhu dingin serta jangan memainkan ponsel saat pengisian daya berlangsung.

Perbedaan fast charging dan quick charging lainnya adalah terkait usia baterai. Idealnya, para pabrikan charger sudah menyesuaikan pada kedua fitur ini. Akan tetapi, penggunaan gadget juga sangat mempengaruhi usia baterai.

Ada mitos fast charging dan quick charging bikin umur baterai pendek. Hal tersebut tidaklah benar. Saat merancang smartphone, pihak produsen atau vendor sudah dengan hati-hati memformulasikan kombinasi antara jenis baterai (umumnya lithium-ion) dengan daya hantar charger.

Dilihat dari cara kerjanya, fitur fast charging dan quick charging akan mengisi daya baterai dengan cepat hingga 50-80 persen. Setelah mencapai kapasitas tertentu, proses pengisian daya akan semakin lamban dari waktu ke waktu.

Proses pengisian daya sendiri terbagi menjadi tiga tahap, yakni arus konstan, saturasi, dan trickle/topping. Pada fase konstan, charger akan menghantarkan daya baterai dengan tinggi sehingga proses pengisian baterai berlangsung dengan cepat.

Selanjutnya, tahap saturasi dimulai ketika tegangan telah mencapai puncaknya yang diikuti oleh menurunnya arus daya. Terakhir pada fase trickle/topping, daya akan mengalir perlahan atau secara berkala hingga baterai terisi penuh.

Bagaimana usia baterai dengan fast charging dan quick charging? Daya tahan baterai yang mendukung fitur pengisian daya cepat diklaim cenderung lebih kuat dibandingkan dengan baterai yang tidak kompatibel.

Namun, fitur pengisian daya cepat juga dapat memengaruhi penggunaan smartphone. Karena baterai dapat terisi cepat, tak jarang penggunaan smartphone justru akan semakin intens, sehingga dibutuhkkan lebih banyak proses charging.

Baterai ponsel umumnya memiliki umur penggunaan yang optimal tiga hingga lima tahun, atau antara 500 hingga 1.000 kali siklus (cycle) pengisian daya.

Proses pengisian daya yang sering dilakukan tentu dapat mengurangi umur penggunaan baterai, sehingga performanya tidak lagi akan sebaik dulu.

Dalam fast charging serta quick charging harus diimbangi penggunaan wajar pada smartphone. Hal ini akan membuat baterai akan tetap awet dan berumur panjang. Setelah mengetahui beda fast charging dan quick charging pada smartphone, Anda memiliki pertimbangan dalam menggunakannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES