Ekonomi

Mendes PDTT RI: Dukungan Terhadap Penguatan BUMDesa Makin Luas

Rabu, 24 November 2021 - 17:36 | 19.40k
Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar saat menerima kunjungan ISSF di kantornya (foto: Dokumen/Kemendes)
Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar saat menerima kunjungan ISSF di kantornya (foto: Dokumen/Kemendes)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Peran strategis BUMDes dalam menggerakkan ekonomi nasional melalui desa-desa mendapat energi baru. Forum Keberlanjutan Sosial Indonesia atau Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) menyatakan dukungan terhadap lembaga ekonomi desa ini.

Melalui pertimbangan yang hati-hati (prudent) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT RI) menjajaki rencana kerja sama dengan ISSF. Penjajakan kerja sama dengan perkumpulan bagi orang-orang yang menjadi perwakilan perusahaan tersebut demi mendukung peran BUMDesa dan BUMDesa Bersama dalam menggerakkan ekonomi desa dan pemulihan ekonomi nasional.

"Setuju sekali dengan rencana kerja sama ini, karena memang kita terus didukung, beberapa kali saya ke daerah ada keluhan dari warga desa," ungkap Menteri Desa PDTT RI Abdul Halim Iskandar saat menerima kunjungan ISSF di kantornya, Jakarta, Rabu (24/11/2021).

Abdul Halim senang apabila ISSF bersedia menjalin kerja sama atau berkolaborasi dengan BUMDesa dan BUMDesa Bersama. Alasannya, sudah banyak desa yang bergantung dengan BUMDesa maupun BUMDesa Bersama masing-masing. Situasi ini menunjukkan kian strategisnya posisi badan usaha milik desa ini.

Selama ini BUMDesa dan BUMDesa Bersama berhasil menyumbang pendapatan asli desa (PADes) masing-masing cukup signifikan. Karenanya, untuk merapikan organisasi dan menguatkan statusnya kini keberadaan BUMDesa dan BUMDesa Bersama telah mendapat nomor register sebagai badan hukum di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Dengan demikian, BUMDesa dan BUMDesa Bersama sah menjalin kerja sama bisnis dengan badan hukum lain seperti PT, CV, dan koperasi. BUMDesa juga sah untuk mendapat skema kredit pemerintah maupun komersial perbankan.

"Meski saya berhati-hati, bahwa pada prinsipnya BUMDesa itu untuk kesejahteraan masyarakat, bukan semata-mata untuk pendapatan desa, itu yang saya kawal agar tidak sampai keliru," ucap Menteri Desa yang akrab disapa Gus Halim ini.

Perihal kerja sama dengan ISSF lebih lanjut akan dibahas lebih rinci dalam pertemuan berikutnya, sebelum dilanjutkan dengan penekenan nota kesepahaman antara ISSF dan Kemendesa PDTT.

Sementara itu, Ketua Umum ISSF, Sudarmanto menjelaskan, meski masih berumur satu tahun ISSF telah memiliki kurang lebih 207 anggota dari perusahaan BUMN maupun swasta yang siap berkolaborasi dengan BUMDesa dan BUMDesa Bersama.

"Di dalamnya sudah siap membina BUMDes dalam satu wadah, kita mulai membuka kerja sama ini," kata Sudarmanto yang juga perwakilan PT Aneka Tambang.

Turut hadir dalam pertemuan yang membahas penguatan BUMDes tersebut Pengawas ISSF Nana Sutrisno, Sekjen ISSF Nurul Iman, Kepala Bidang Inkubator Bisnis Berkelanjutan Berry F. Parinusa, serta Advisor ISSF, M. Rizal Taufikurrahman dan Jauhari. Dari Kemendesa PDTT RI, Gus Halim didampingi Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT RI Taufik Madjid dan Kepala Pusat Data dan Informasi Kemendes PDTT Ivanovich Agusta.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES