Gus Fahmi Tebuireng: Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional, Tinggal Tunggu Antrean Saja

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid diusulkan PBNU menjadi Pahlawan Nasional. Terkait hal itu, KH Fahmi Amrullah hadzik, Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tebuireng mengungkapkan jika Gus Dur menjadi Pahlawan Nasional tinggal menunggu waktu saja.

"Ibaratnya Gus Dur ini, tinggal menunggu giliran antrean saja untuk diberikan gelar Pahlawan," ujarnya, kepada TIMES Indonesia, Rabu (24/11/2021).

Menurut pria yang akrab disapa Gus Fahmi ini, perjuangan PBNU memperjuangkan Gus Dur menjadi Pahlawan Nasional merupakan hal yang wajar. Sebab, peran Gus Dur juga banyak kontribusinya untuk Bangsa Indonesia.

KH Fahmi Amrullah hadzik, Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tebuireng (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

"Tapi keputusan terakhir ada pada pemerintah di dewan gelar. Tentu yang diusulkan juga banyak, bukan hanya Gus Dur," ujar Gus Fahmi.

Lebih lanjut Gus Fahmi menerangkan, bahwa meskipun langkah Gus Dur untuk menjadi Pahlawan Nasional masih tergolong muda, pihaknya optimis bahwa suatu saat Gus Dur akan menjadi Pahlawan Nasional.

"Secara umum saya pribadi sangat mengapresiasi perjuangan PBNU, tapi kembali lagi pada pemerintah," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengaku bangga karena Pendiri Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU Usmar Ismail mendapatkan anugerah gelar pahlawan nasional, pada 10 November 2021 lalu.

Gelar untuk Usmar Ismail itu menyusul para tokoh NU yang juga sudah bergelar pahlawan nasional.Mereka di antaranya Hadratussyekh Kiai Hasyim Asy’ari, Kiai Abdul Wahid Hasyim, Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Idham Chalid, dan Kiai As’ad Syamsul Arifin.

"Ke depan, mari kita upayakan dan perjuangkan, khususnya untuk Almarhum Gus Dur agar beliau mendapatkan gelar pahlawan nasional," kata Said dalam Malam Tasyakuran Anugerah Pahlawan Nasional Usmar Ismail bertajuk NU dan Jalan Kebudayaan, di Gedung PBNU Jakarta dikutip Selasa (23/11/2021).

Menurutnya, Gus Dur Sangat layak jadi Pahlawan Nasional. Seharusnya lanjut dia, bangsa ini berterima kasih kepada Gus Dur sebagai tumbal demokrasi selama 32 tahun ketika pemerintahan otoriter dan tidak demokratis. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement