Ekonomi

Pedagang Wadul ke Wali Kota Madiun, Ungkap Problem Lapak UMKM

Selasa, 23 November 2021 - 19:00 | 68.36k
Pelatihan wirausaha pemuda diikuti pelaku UMKM dan pedagang lapak UMKM dari 27 kelurahan. (FOTO: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)
Pelatihan wirausaha pemuda diikuti pelaku UMKM dan pedagang lapak UMKM dari 27 kelurahan. (FOTO: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MADIUN – Sejumlah pedagang yang berjualan di lapak UMKM Kota Madiun wadul ke Wali Kota Madiun H. Maidi. Beberapa keluhan disampaikan saat berdialog langsung dengan Maidi saat menjadi narasumber pelatihan wirausaha pemuda di aula Asrama Haji Kota Madiun, Selasa (23/11/2021).

Keberadaan lapak UMKM di tiap kelurahan di Kota Madiun diharapkan bisa mendongkrak perekonomian warga dan mempercepat pemulihan ekonomj di masa pandemi. Nyatanya, belum semua lapak berjalan seperti harapan.

Keluhan yang disampaikan ke Wali Kota Madiun antara lain soal fasilitas lapak UMKM seperti lampu untuk lapak dan penerangan area lapak. Hal itu diungkapkan pedagang di Lapak Sedayu, Winongo dan Lapak Kejuron.

Maidi.jpgWali Kota Madiun H. Maidi sebagai narasumber berdialog dengan peserta pelatihan. (FOTO: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)

Sedangkan keluhan lain adalah lapak UMKM banyak yang belum buka. Pedagang yang sudah mendapat tempat tidak segera berjualan. Sementara ada UMKM yang ingin berjualan tetapi tidak kebagian tempat.

Menanggapi berbagai permasalahan yang diungkapkan pedagang di lapak UMKM, Maidi langsung memberikan solusi. Dia memastikan fasilitas yang kurang memadai di lapak akan segera dibenahi.

"Soal fasilitas seperti lampu akan disempurnakan," tegas Maidi.

Soal keluhan lapak UMKM masih sepi pembeli, Maidi mengungkapkan sudah ada rencana untuk meramaikan lapak. Seperti menggelar pertunjukan atau event hingga mendatangkan artis ibukota untuk keliling lapak. Namun rencana itu masih terkendala situasi pandemi.

"Kita mau meramaikan belum boleh. Artinya kalau bebas terus banyak orang masuk untuk sekarang kan nggak bisa," kata Maidi.

Maidi juga menyebut ada sejumlah lapak UMKM yang lokasinya kurang strategis dan penataannya kurang bagus. Sehingga akan mempengaruhi ketertarikan pengunjung untuk datang. Untuk masalah seperti ini perlu ada upaya optimalisasi.

"Lokasi tidak dievaluasi (pindah) kita sempurnakan saja. Misal jalannya atau fasilitas lainnya," kata Maidi.

Agar problem lapak UMKM bisa segera diatasi, Maidi mengatakan akan terus cek dan evaluasi. Setiap hari Jumat, mantan Sekda Kota Madiun itu bersepeda keliling lapak dan taman-taman kota.

"Kalau nanti saya lihat ada yang kurang pas langsung dibenahi. Semua harus bagus. Karena pembangunan di Kota Madiun ini sudah dikenal di pusat," ungkap Maidi.

Pembangunan lapak UMKM di 27 kelurahan di Kota Madiun menjadi atensi Wali Kota Madiun untuk meningkatkan perekonomian warga. Pengelolaan lapak diserahkan ke kelurahan, LPKM dan warga. Tiga pihak ini diharapkan bisa mengoptimalkan keberadaan lapak UMKM di wilayahnya masing-masing. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yupi Apridayani
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES